Hari ini adalah hali libur karna tanggal merah. Anza hanya mengabiskaj waktunya dirumah dengan ibunya. Semua sudut rumah ia bersihkan sebelum ininya menyuruhnya. Karna ia kalo disuruh menjadi malas.
Setelah membersihkan semua ruangan yang ada di rumahnya, dia ganti baju untuk olahraga pagi sampai jam 8. Sekarang baru pukul 7. Masih ada satu jam untuk dia berolahraga sekitaran komplek.
Dengan baju yang lumayan ketat, Anza membawa skipping untung dia pakai di taman nanti. Dengan lagu yang sudah mengalunkan di telinga Anza menggunakan earphone yang menyumpal telinganya.
Tiga puluh menit sudah berlalu kini ia beristirahat di kursi yang ada di pinggiran taman. Sesekali dia memotret langit yang indah lalu memposting nya di instastory instagram nya.
Baru saja ia akan berolahraga lagi, dari kejauhan Anza melihat lelaki yang tidak asing baginya. Dia Haikal, bersama.. HAHHH?? Kimbery??? Ko bisa.
"Mereka tinggal didaerah ini juga? " Tanya Anza pada dirinya sendiri.
Tak memperdulikan mereka berdua. Dia kembali bermain dengan skipping nya. Jam sudah menunjukan pukul 8 lewat 7 menit, waktunya ia pulang.
"Heyyy gurll, lo temennya sipa ya? " Dari arah belakang Anza merasa ada seseorang yang bertanya padanya, lantas ia berbalik dan benar saja, dia kimberly dan Haikal disampingnya.
"Ahhh iyaa, ko lo kenal gue? "
"Kenalin gue Kimberly, anak baru 11 ips 2, sebelah kelas lo" Kimi menjulurkan tangannya.
Tanpa ragu dia menjabat tangan itu dan tersenyum ke kimi dan juga menyapa Haikal sesekali.
"Lo tinggal disini juga? " Kini Haikal yang bertanya pada Anza.
"Iyaa, udahh lama gue tinggal disini. Kalian? " Tanyanya balik pada Haikal dan kimi.
Dengan cepat kimi menjawab. "Gue sama Haikal janjian olahraga disini, gua tinggal di perumahan sebelah, dan Haikal di tangerang"
"Jauhh jugaa, kalian saling kenal? "
"Gue, gue udah pacaran sama kimberly kemarin" Ucap Haikal dengan malu, Kimberley yang mendengar itu juga tersenyum malu malu. In.
"Pacaran dengan kenalan satu hari? " Baru kali ini dia sangat bingung dengan urusan orang lain. Daripada tambah pusing, mendingan dia cabut.
Anza hanya mengangguk sedaya tersenyum. "Gue duluan yaa, Kim, Kal" Katanya lalu melenggang kan kakinya dan menuju rumahnya.
DI TEMPAT YANG BERBEDA.
"Ahh siall". Seorang lelaki meninju samsaknya di pekarangan rumah. Pagi ini ia sangat sangat emosi karena mamanya hanya pulang membawa kekacauan. Memecahkan lego yang ia pasang selama 5 hari dan memarahinya. Bukan hanya itu, mamanya juga sempat cekcok dengan papa dan pembantunya. Stress bukan?
PLAKK PLAKKKK PLAKKK
Merasa pukulannya belum puas, dia melepas pengaman tangannya dan meninju samsak dengan tangan kosong. Terlihat tangannya semakin memerah dan hendak berdarah, lelaki itu tak henti hentinya meninju samsak, sesekali dia menendang kursi dengan kakinya sampai kursi itu mental entah kemana.
Pikirannya semakin membuat hatinya panas. Kalimat mamanya tadi terus saja berputar di otaknya. "Kamu itu bikin mama sial terus tau nggak". " Mama harap kamu pergi dari kehidupan mama, dan papa meninggalkan kamu sendiri disini". Mama mau kamu hilang dari dunia ini, mama benci kamu ACHILLES".
"ARGHHH, GUE BENCI IBU SEPERTI LO. MATI LO ANJING" hingga akhirnya dia meninju samsak dengan keras sampai samsak itu copot dan terjatuh.
Setelah ia meluapkan emosinya, ia masuk kekamar dan mandi. Pembantunya sudah mengetuk pintu kamarnya dan membawakan senampan makanan dan minuman.
"Pagi den, tuan nyuruh Den untuk menemui ke kamarnya sekarang" Ucap pembantu itu sopan.
Achilles hanya berdehem sebagai jawaban. Setelah memakan makanannya, ia memasukin kamar papanya.
"Kenapa, Pa? " Tanya achilles setelah membuka pintunya.
"Sini duduk, papa mau ngomong sama kamu" Papanya itu menepuk kasur yang ia duduk dan achilles duduk disebelah papanya itu.
"Papa mau kamu jangan terlalu pikirkan apa kata mama kamu itu. Papa hanya berpesan jangan membenci mama mu karna dia juga mama kandung kamu".
Tanpa berpamitan achilles membangunkan tubuhnya dan hendak pergi, tapi papanya menarik tangannya agar tetap mendengarnya dan duduk di sampingnya.
" Kalo papa cuman ngomong yang nggak penting, lebih baik Achilles pergi, pah"
"Dengerin dulu achilles, papa belum selesai ngomong. Papa cuman mau kamu mengurus cafe yang sekarang papa alihin menjadi nama kamu, karna setahun lagi kamu sudah lulus dan papa berikan sedikit harta papa buat kamu olah dan bekal buat kedepannya"
"Achilles belum bisa, pah"
"Nanti ada sekretaris papa yang ngajarin kamu bagaimana cara mengolsh bisnis untuk tetap berkembang. Nanti kamu ketemu dia jam 1, mau ya? "
Tidak ada jawaban, Achilles hanya menundukan kepalanya. Dia sedikit cape untuk melanjutkan hari harinya. Setelah mempersetujukan ucapan papanya, ia pergi keluar untuk menemui temannya di basecamp.
HAIII HAIII GIMANAAA CERITA KALI INI??? APAKAHHH KALIANN SENANGG?? ATAU BOSEN??
pelan pelan semua karakter bakal aku bongkar. Jadi tunggu aja endingnya gimana. Seperti biasa jangan lupa VOTEE dan KOMENN untuk mendukung karya aku kedepannya.
Komen lah yang positif dan membangun, kasih vote sama aja kalian mendukung karya anak bangsa. Asekkk asekkk asekkk. Uhuyy. Oke nderr.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANZACHI.
Teen Fictiondunia ini sangat kecil, sehingga kita semua adalah lingkaran teman dari tali yang berbeda. setelah 4 tahun lamanya tidak bertemu, akhirnya dunia mempertemukan aku, kamu dan cafe pertama kita kencan.