"TEGAK GRAKK". Ucap achilles dengan lantangnya di tengah banyaknya orang yang menatap bendera merah putih yang sudah berkibar di atas sana.
Lantas semua orang menurunkan tangannya dari hormat menjadi tegak kembali. Tidak mungkin barisan yang mengikuti upacara itu diam dan tetap berdiri dengan tegak terus sampai acara selesai.
Dibarisan belakang tepatnya barisan laki laki ada yang nyenggol nyenggol temannya dan bahkan ada yang duduk di bawah pohon yang lumayan besar sehingga menutupi yang duduk.
Dibarisan perempuan pun ada yang berbicara dan tertawa karna temannya ngelawak. Salah satunya Anza dan teman temannya yang bersebelahan.
"Gila ya suaranya bikin pengen sleep call'an aja sama tu orang" Bisik Ratu dengan Anza yang berdirinya sudah lenggak lenggok akibat kelamaan berdiri tegak.
Di depan Anza sudah ada temennya juga yang mendengar bisikan itu " Gak, suaranya ngeselin, pengen balik ke kelas aja rasanya, cape kaki gue" Timpal Sipa dengan raut wajah sinisnya.
"Bisa patah kaki gue kalo dilapangan terus" Kali ini Anza yang membuka suaranya.
"Yeuuu kalian mah, capee sii tapi kalo denger suara pemimpinnya bikin gue pengen dilapangan terus" Ratu senyum senyum sendiri mengingat berapa gagahnya suara Achilles ketika memimpin upacara pagi ini.
Urutan upacara kini mau selesai dengan pembacaan doa yang dipimpin seorang lelaki yang mengikuti ekskul Rohis, jadi pas.
Pembacaan doa telah selesai kini tinggal pembubaran barisan dan semua siswa siswi boleh kembali ke kelasnya masing masing dengan jam jadwal belajarnya masing masing.
Anza melepaskan topinya dan mengipas kipas kan rambutnya dengan topi itu, rambutnya kini sudah lepek dibasahi oleh keringatnya.
"Hai kak, kenalin gue Rangga kelas 10 IPA 2" Rangga dengan tiba tiba menghalangi Anza yang sedang berjalan dengan tangan yang sudah di ulurkan berharap Anza menjabatnya.
Anza melihat tangan Rangga dengan bingung kemudian barulah dia menjabatnya "Anza" Dengan senyum diwajahnya yang membuat Rangga grogi setengah mampus.
Rangga menelan salivanya dengan susah payah melihat senyuman itu, dia kikuk dan tangannya yang masih menggenggam tangan Anza. Sedangkan Anza bingung kenapa tangannya susah sekali untuk dilepaskan.
"Eh, hehehe sorry kak" Rangga tersenyum malu dan buru buru melepaskan tangan Anza, dia mengangguk sopan dan pergi lari ke kelasnya dengan ketawanya yang terdengar membingungkan di telinga Anza.
"Aneh banget si Rangga" Anza menggeleng gelengkan kepalanya tak habis pikir lalu ia berjalan dengan matanya yang terpokus ke baju nya yang berantakan.
BRUKKK
Anza menabrak dagu seseorang lumayan kencang, membuat lelaki itu meringis kesakitan ngilu.
"Lain kali kalo jalan liat kedepan, bukan kebawah" Ucap lelaki itu bernama Gifhari. Lelaki itu berbicara dengan Anza tetapi matanya melihat ke arah lain.
"Maaf, maaf" Ucapnya dan melihat name tag yang terpampang dibantu lelaki itu "Gifhari"
Tidak menjawab, Gifhari melangkahkan kakinya ke dalam ruang OSIS untuk melepas atribut upacara tadi dan memberikan buku pembacaan doa yang ia baca saat upacara barusan.
Dari arah belakang, Sipa berlari pelan untuk tidak menimbulkan suara sepatunya. Ia mengageti temannya itu dan menutup mata Anza.
"Akuu monsterr yang mau nyulikkk kamuu, Anza" Ucap Sipa dengan suara yang dibuat buat menakutkan.
"Sipaa lepas lahhh, mata gue sakitt" Anza membalikan badannya dan melihat Sipa yang sangat senang karna mengerjainya.
"Lagi lo ngapain si masih dibawah, bukannya tadi mau ke kelas. Gue tungguin juga di Koridor"
"Gue nyari Ratu, Sip. Lo tau dia dimana? "
"Dia di panggil ke ruang bk sama bu Irma, rok dia terlalu span. Biarin, biar dia kapok"
Anza hanya mengangguk kepalanya dan kembali ke kelas bersama Sipa temannya itu. Dengan obrolan yang diselingi tawa, membuat mereka tidak terasa kalau sudah nyampe didepan kelas Sipa.
Memang, kelas mereka berdua berbeda. Anza 11 ips 2 sekelas dengan Ratu, dan Sipa 11 ips 1 sebelah kelasnya Anza.
"Duluan yaaa Anjulll" Kata sipa melambaikan tangannya alay.
Syifa aulyandra, perempuan judes yang sering kali dilabrak hanya karna matanya yang begitu tajam sampai yang melihatnya merasa kalau dia sedang dihakimi oleh syifa.
Dan Safyera Ratulia perempuan friendly yang membuat siapa saja nyaman berbicara lama dengannya. Memiliki aura positif dan menyenangkan yang membuat sebagian perempuan cemburu takut takut pacar mereka yang sekelas dengan Ratu nyaman dengannya.
Anza Kila Anastasya, perempuan cantik dan memiliki wajah kecil serta tidak terlalu banyak bertingkah dan berbicara yang mampu membuat cowo cowo adik kelas, temen kelas nya menyukainya karna kepribadiannya yang satsetsatset.
GIMANAAA CERITAA BAGIAN PERTAMANYAAA??? bosenn kahh?? Atauu membuat penasaran kah??? Atauu apaa??
Votee yaa kalau sukaa, kalau kurang suka komen,, kenapa kalian kurang suka bagian ini?? Itu bisa membuat aku semangat dan belajar.
Suka gasuka vote ajaaa, itu sama aja kalian memberi pahala. Hihihihihihi hahahha hehehhe :>
Dibuat
19-mei-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
ANZACHI.
Novela Juvenildunia ini sangat kecil, sehingga kita semua adalah lingkaran teman dari tali yang berbeda. setelah 4 tahun lamanya tidak bertemu, akhirnya dunia mempertemukan aku, kamu dan cafe pertama kita kencan.