2

222 11 0
                                    

Minggu ini adalah minggu kedua gue di SMA Garuda. Hari ini siswa kelas 10 disuruh memilih ekstra kulikuler.
Hari ini pula, sekolah bebas karena guru guru pada rapat. Dan gue milih pergi ke kantin bareng sahabat gue.

Oh iya nama sahabat gue Tia. Tia itu ngomongnya sering ceplas ceplos. Urat malunya putus juga kayaknya. Tapi banyak banget cowok yang naksir sama dia. Dia seru, tinggi, cantik, dengan rambut sebahu.

"Iva! Lo milih ekstra apa?" Tanya Tia.

"Gue juga masih bingung nih. Apa yaa..?" Tanya gue balik

"Elah lo malah nanya gue balik. Va, lo kan suka foto foto tuh trus hasilnya bagus bagus lagi. Kenapa lo gak ikut ekstra photography aja?" Tanya Tia.

Aku berfikir sejenak
"Photography?? Boleh juga tuh hmm. Trus lo apa Ti?"

Tia nyengir "Gue ikut lo aja deh Va, basket jadi sampingan gue aja. Kamera slr gue juga nganggur tuh dirumah."

"Oh oke deh ti, yuk kita kumpul formulirnya ke kakak senior photography."

-----------------
"Permisi kak, kita mau ngumpul formulir."

"Oh iya dik taruh aja."

Pas gue udah mau keluar, tiba tiba kakak itu ngomong lagi
"STOP!"

Gue sama Tia balik badan berbarengan kayak boneka Annabelle. Bayangin aja dah

"Loh Iva kan? Lo ikut photography? Ketemu gue lagi dong Va" ternyata senior itu Rafa.

"Siapa itu Vaa?" Tanya Tia berbisik

Sadar akan hal itu Rafa langsung memperkenalkan diri pada Tia.

"Oh ya gue Rafa. Nama lo siapa?"

"Gue Tia kak"

Mereka berjabat tangan.

...

Sampe di luar Ruangan tiba tiba Tia loncat. Gila gue kaget banget.
Bayangin aja lo lagi kalem kalemnya jalan sama orang, dan orang yang lo ajak jalan tiba tiba loncat.

"Oh yeeeeahhhhh!!!"

"TIA!!" Ucap gue teriak

"IYAAA!!!" Balas Tia lebih keras

"LO NGAPAIN LONCAT LONCAT GITU TIA?!" Tiba tiba Tia diem. Kayaknya dia sadar dia gila banget tadi.

"Gue loncat loncat?" Tanya dia datar.

"Iya tia" ucap gue agak kesal.

Tiba tiba Tia loncat lagi sambil bilang "YA AMPUN"

"TIAAAA!!!"

"APA IVA???"

"LO KENAPA SIHHHHHHHH?????"

"GILAAAA KAKAK YANG TADI GANTENG AMAT YAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!" Ucap Tia sambil teriak. Keras. Yaa. Keras. Pake banget!.

"Tia, ini di sekolah, rame banget lagi lo ga malu apa?" Tanya gue sambil megang pundaknya biar dia selesai loncat loncat.

"Malu? Ga ih. Hehe. Tapi gue capek Va, kantin yuk" ucapnya sambil senyam senyum gajelas.

Waiting for LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang