From: Iden Kaili
Hai! Save ya Iden.Satu pesan itu hampir saja mengeluarkan bola mata Aileen dari tulang tengkoraknya. Cepat-cepat Aileen mengerjapkan mata dan mengatur napas. Satu detik berikutnya bibir Aileen menyungging senyum sumringah lantaran dirinya seperti terkena sihir kasmaran.
Aileen kembali melirik pesan singkat itu dari notif jendela mengambang hingga membuat jantungnya terpacu lebih cepat. Aileen gugup tanpa ia duga. Dan, 'Ini seperti mimpi!' pikirnya.
Wait. Kalian pasti bingung ya mengapa nomor itu sudah diberi nama oleh Aileen? Harusnya pesan itu dikirim oleh nomor tak dikenal bukan?
Jadi begini ceritanya. Dia itu Iden teman kelas Aileen yang sudah lama menjadi pengagum Aileen secara diam-diam. Sekitar tiga bulan yang lalu tepatnya ketika satu kelompok ujian praktek biologi.
Awalnya Aileen tidak mengenal Iden, namanya saja dia tidak tahu. Aileen merasa perasaannya redup akan cinta, dia merasa cintanya telah habis untuk cinta monyetnya. Cinta pertama Aileen sewaktu kecil yang bertahan dengan sedikit benteng kasmaran walau tidak pernah bertukar kabar sedikit pun. Namun, hampir tiga tahun Aileen sekolah menengah ini tidak pernah membuka mata bahkan membuka hati untuk laki-laki lain. Tanpa ijin Iden merobohkan benteng kasmaran itu yang entah tersisa berapa persen untuk cinta pertama Aileen. Dan lebih sialnya Iden berhasil memporak-porandakan isi hati Aileen.
Aileen baru sadar jika di lingkaran hidupnya yang remang-remang dan sudah dia dipastikan akan padam jika terkena embusan angin justru ada seseorang yang membawa lentera memberikan seberkas cahaya untuk Aileen. Seseorang itu Iden yang tengah berdiri diambang kesunyian Aileen.
Selama ujian praktek Iden menjadi sosok pemimpin yang baik menurut Aileen. Iden sangat cekatan, cerdas, dan perhatian. Dalam dada Aileen yang dalam di sana rasanya bergetar hebat melihat sikap Iden. Apa lagi ketika Iden mengambilkan tisu untuk Aileen dan temannya. Sebenarnya jika dipikir-pikir itu hanya hal biasa saja namun entah mengapa hati Aileen bersorak hebat jika Iden itu cowok yang sangat dipuja oleh kalangan wanita, termasuk Aileen.
Aileen baru ingat! Ketika ia salah menuangkan larutan garam ke dalam tabung membuat dirinya dan Iden harus membersihkan tabung itu.
Aileen adalah remaja pada umumnya yang ceroboh selain itu dia mudah sekali cemas dan alhasil Aileen menjadi sering tremoran.
Toh saat itu juga jantung Aileen memompa lebih cepat membuat detak jantungnya tidak karuan. Dengan begitu Aileen menyatakan kondisinya kepada Iden ketika Aileen hendak menuangkan air dalam tabung yang dibawa Iden. "Maaf gue tremoran,"
"Iya nggak apa-apa," jawab Iden sembari membantu menuangkan air yang Aileen bawa agar tidak tumpah.
Pipi Aileen terasa hangat dan sudah Aileen pastikan wajahnya menjadi kepiting rebus saat itu. Tanpa Aileen sadari dia sudah jatuh hati pada Iden dan mulai mengagumi cowok jangkung itu hingga detik ini.
Hari mulai berlalu namun bukan untuk perasaan Aileen yang semakin hari semakin tumbuh. Namun Aileen hanya bisa mencuri pandang ke arah Iden dengan sembunyi-sembunyi. Dia hanya bisa memperhatikan gerak-gerik Iden dan hal kecil yang berkaitan dengan Iden dari jauh.
Dan Aileen pun terlewat gila ketika dia menyimpan nomor Iden secara diam-diam tanpa memulai percakapan.
Tapi Aileen rasa Iden juga menyimpan nomornya sekarang. Lihat saja Iden, dia yang berani memulai percakapan lebih dahulu.
Setelah membiarkan pesan Iden cukup lama Aileen baru berani membuka pesan itu dan cepat-cepat untuk membalasnya.
From: Banurasmi Aileen
Oke.Pesan itu berhasil Aileen kirim dengan mata terpejam. Aileen berharap jika besok, lusa, dan seterusnya akan ada obrolan yang menarik di setiap harinya.
***
Ini cerita sederhana yang dikemas dengan singkat. Cerita ringan yang tidak menguras banyak emosi❤️ sampai jumpa di part 2
KAMU SEDANG MEMBACA
AVENOIR
Fiksi RemajaSebuah cerita sederhana yang dikemas dengan singkat yang memberikan arti sebuah pertemuan. Happy reading ❤️