Jawi

50 5 0
                                    

Setiap orang baik yang beriman maupun yang tidak beriman mesti mendapatkan rasa sakit atau dendam,akan tetapi orang beriman hanya akan mendapatkan sakit dan kepedihan di dunia, setelah itu di akhir kepedihan itu akan terhenti dan berganti menjadi kenikmatan yang sangat besar.

Sementara orang yang menutup diri dari kebenaran akan memperoleh kenikmatan dan kebahagiaan terlebih dahulu kemudian di akhir kelak kenikmatan itu akan lenyap dan berganti menjadi lara(Sakit) dan derita yang luar biasa.

Begitulah kondisi orang yang mengikuti hawa nafsunya,mereka akan mendapatkan kesenangan pada awalnya dan kemudian berganti menjadi derita sesuai dengan perbuatannya, sedangkan orang yang bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, mereka akan memperoleh penderitaan lalu berganti menjadi kenikmatan sesuai dengan apa yang ia lakukan saat semasa hidupnya.

Pada tahun 1524, 3 Kesultanan di negeri Maloeku mengirim utusannya untuk menemui Sosok Agamawan yang Bijaksana, orang orang menyebutnya sebagai SUNAN GIRI ,memang murid padepokan Sunan Giri menyebar Sampai ke Negri Maloeku.

Orang Maloeku meminta agar Sunan Giri untuk mengunakan pengaruhnya Untuk menghilang pengaruh Burtugal di Nusantara karena Burtugal telah menjajah,memaksa pindah agama,mengadu domba, memonopoli perdagangan dan melakukan seribu satu macam tipu muslihat di wilayah wilayah Nusantara Austronesia.

Sunan Giri setelah mendengar permintaan dari ke tiga utusan sekaligus muridnya dari Maloeku pun berjanji akan segera menghentikan kekuasaan Burtugal di pulau Jawa sebelum kekuasaan Burtugal menjalar menguasai seluruh Nusantara dan kebesokan harinya Sunan Giri mengirim ke 3 murid ke istana Sultan Trenggono(Seorang Sultan kesultanan Jawi).

Dan setelah 3 murid Sunan Giri sampai di Keraton kesultanan Jawi,ke tiga murid Sunan Giri itu langsung di pertemukan dengan Sultan Trenggono karena sebelum Sunan Giri sudah memberi tahu kalau akan ada 3 orang muridnya yang diutus dari negeri mereka berasal untuk menghilangkan kekuasaan Burtugal di pulau Jawa sebelum kekuasaan Burtugal menjalar menguasai seluruh Nusantara Austronesia.

Lalu tak lama berselang hadir Sunan Kudus dan Sunan Kalijogo sebab mereka juga di beritahu oleh Sahabatnya Sunan Giri kalau akan datang 3 muridnya sekaligus utusan dari negeri murid Sunan Giri berasal, untuk membahas "menghilangkan kekuasaan Burtugal di pulau Jawa sebelum kekuasaan Burtugal menjalar menguasai seluruh Nusantara Austronesia".

Lalu Sultan Trenggono, Senopati Al Jawi,Sunan Kudus,sunan Kalijogo dan ketiga murid sunan Giri berdiskusi diruangan kerja sultan Trenggono.
Sunan Kalijogo:
Murid murid sahabatku,tak terhitung jasa Sunan Giri dalam membantu mendirikan kesultanan Demak ini,demi tegaknya firman Allah serta selalu teguh membela yang Haq dan melawan yang batil,tentulah bukan sembarang mengutus murid murid jauh jauh sampai ke sini.

Sultan Trenggono:
Betul,Sunan Giri juga mengetahui apa yang kita dengar kalau perjanjian Burtugal dengan Prabu kerajaan Bantania dan kakanda Sunan Giri meminta kepada kami untuk menghilangkan kekuasaan Burtugal di pulau Jawa sebelum kekuasaan Burtugal menjalar menguasai seluruh Nusantara.

Sunan Kudus:
Apa jawaban Baginda Sultan ?

Sultan Trenggono:
Saya tak sanggup menyanggah permintaan Seorang Wali yang begitu mulia

Sunan Kalijogo:
Lalu ?

Sultan Trenggono:
Tangan kanan saya Senopati Al Jawi memiliki opini yang agak berbeda

Senopati Al Jawi:
Punten kanjeng Sunan,saya hanya memberi penjelasan kepada utusan bukan menolak,bahwa kekuatan Kesultanan Jawi saat ini masih lemah,semenjak peperangan melawan Burtugal di Malaka di masa mendiang Almarhum Sultan Abdul Qadir,terutama Angkatan Laut kesultanan Jawi masih belum pulih sepenuhnya

Sultan Trenggono:
Kanda Sunan Giri mengingat kepada Kami bahwa yang akan kita hadapi adalah pembawa kerusakan lagi Durjana yang zolim,melawan mereka hukumnya wajib

Layla & Qois (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang