"Oii bro!"
Nalen menolehkan pandangan kesamping merasa bahunya ditepuk oleh seseorang. "Anjir kemana aja lo?"
"Disini aja gue mah" jawab Nalen santai
kaki Nalen melangkahkan mencari kursi kosong diikuti oleh seseorang yang tadi menyapa
"Parah lo mah gue nikah masa lo gak dateng. Sahabat macam apa lo."
Revan sahabat Nalendra dari jaman smp yang masih awet berteman sampai sekarang. "Lo nikahnya dadakan ngabb gue lagi tugas di luar kota waktu itu." ujar Nalendra. "Lagian udah gue kirimin juga hadiah nikahan buat lo"
"Gue tuh ngarepinnya lo dateng langsung terus datengnya bareng sama calon lu gitu. Bukan ngirimin kado doang"
"Gue masih pengin nikmatin masa bujangan gue lagi pula gue lagi gak mikirin calon calon begituan gue mah bagi gue perempuan ngeribetin soalnya."
Revan mencibir Nalendra. "Gaya lo kaya masing bujang aja"
"Babi lu! Gue emang masih bujang yah" kesal Nalen. "Lo dateng sendirian gak bareng sama istri?"
"Bini gue lagi hamil tua kasian lah kalau mesti datang keacara beginian."
Nalen hanya mengangguk anggukan kepala saja gak lama Revan manggil seseorang untuk bergabung dimeja mereka
"Ini Hendra pathner gue dikantor" Revan memperkenalkan Hendra pada Nalendra. "Nalendra anaknya om Sena" ujar Revan pada Hendra
"Adiknya bang Ian?" tanya Hendra
"Lo kenal abang gue"
Hendra mengangguk. "Abang lo satu angkatan sama abang gue"
"Adeknya Dito" ujar Revan yang mana membuat Nalendra kaget
"Serius lo adiknya bang Dito?"
"Iyah abang gue yang jadi sekretaris di tempat lo"
"Kok gue gak tau kalau bang Dito punya adik?"
"Dia kuliah bareng pacarnya di Australia dan baru balik ke Jakarta tahun lalu jadi wajar kalau lo gak tau soal adiknya bang Dito" jelas Revan panjang lebar
Hendra yang pembawaannya ramah dapat langsung cepat akrab dengan Nalendra di tambah kombinasi Revan yang memang anaknya receh
Larut bercengkrama mereka lupa waktu status Revan sebagai seorang suami mengharuskan Revan pulang lebih dulu
Berbeda dengan Nalendra dan Hendra mereka berdua masih asik bertukar cerita mulai dari hobby kerjaan dan lainnya ternyata mereka berdua memiliki banyak kesamaan
Hendra menawarkan vocher room gratis yang dia dapat dari Livya Cendana pacar Hendra voucher tersebut Hendra kasih ke Nalendra sebagai hadiah perkenalkan inilah alasan mengapa Nalendra bisa satu hotel dengan Ghea
Nalendra tidak tahu pasti kronologi awal kejadian keributan itu bagaimana? Yang Nalendra tahu Ghea sedang menyumpah serapahi lawan bicaranya saat dia akan cek out karna harus berangkat ke kantor
Ia hanya menebak kalau pacar Ghea ketauan selingkuh Nalen menyimpulkan hal itu dari kalimat yang Ghea lontarkan
"Cowo brengsek!" umpat Nalen saat dia melihat Ghea ditampar oleh seorang laki laki
Begitu melihat Ghea yang terjatuh dia langsung membantu Ghea berdiri dan memberikan jas nya kepada Ghea untuk menutupi pakaian Ghea yang berantakan
Nalendra terkejut karna saat ia sadar kalau gadis yang dia tolong adalah orang yang sempat beberapa kali adu mulut dengannya