3

664 83 9
                                    

Bel sudah berbunyi 5 menit yang lalu, tapi jisung masih termenung di parkiran. Ingin naik bus tapi sudah terlewat, naik sama haruto engga deh , apalagi sama chenle jisung kan masih marah.

“Lama ya? yuk pulang.”

Jisung terkejut, masa iya dia pulang nya sama chenle, mana ganteng banget lagi chenle nya.

“Aku habis basket, bau keringet gapapa kan?,” ujar chenle dan langsung menarik jisung ke motornya.

Selama perjalanan jisung maupun chenle tak ada berbicara, sampai jisung mengeluarkan suaranya untuk bertanya.

“Bukanya k-kita lagi marahan?.”

“Tau kok.”

“Terus kenapa mau nganterin, katanya jangan ketemu dulu?.”

“Kamu mau pulang sama siapa kalau ga sama aku! Ke sekolah sama aku pulang nya juga sama aku lah.”

Chenle sialan. Kenapa cowok satu ini suka sekali bikin jisung saltingan.

Jisung langsung memberikan helm ke chenle.

“Jie soal felix—

“Ga tau ah. Jujur aku ga suka sama felix, kalau kamu deket itu juga hak kamu aku ga bisa marah.”

“Iya-iya! Besok bareng sama aku lagi ya,” ujar chenle mengelus rambut jisung.

“Yaudah sana. Besok kamu latihan basket lagi kan?.”

Cup!

“S-semangat!,” jisung langsung bergegas masuk ke dalam rumah setelah begitu saja mencium chenle.

“Kawaī otoko~.” mulai wibu nya keluar.



























































Pagi ini jisung menyiapkan bekal untuk chenle, semalam chenle bilang kalau hari ini dia ada latihan basket untuk lomba, jisung sebagai pacar yang baik tentu saja ingin membuatkan sesuatu untuk chenle, nasi goreng ala jisung.

“Anak bandung suka ga ya nasi goreng?,” tanya jisung kepada dirinya sendiri.

Jisung kurang tau makanan orang bandung ya karena dia anak jaksel yang ngerantau sekolah di bandung, intinya jisung itu tinggal bareng abang sepupunya yang juga tinggal di rumah sendiri. Orang tua sepupu jisung tinggal di surabaya katanya mau bikin cabang di sana. Ya ga jauh amat lah masih bisa balik lagi ke rumah.

“Bodo ah kalau ga suka gua paksa suapin!.”

Jisung yang sibuk berbicara sendiri tanpa sadar chenle sudah bersandar di depan pintu.

“Kalau aku menang basket kamu cosplay waifu aku yaa!!,” ujar chenle dengan semangat, malam tadi ketika ia nonton anim kesukaan nya di temani seblak chenle selalu terbayang kalau jisung memakai baju seperti waifunya pasti chenle akan sangat gila.

“GA MAUU EMANG KAMU PIKIR AKU COWOK APAAN!!.”

“Cowok cantik lah, yaudah ayo sekolah.”

Haruto melihat chenle dan jisung yang baru saja sampai ke sekolah dan memarkirkan motor milik chenle.

“Pantesan jisung pulang duluan, udah baikan sama chenle toh.”

Gini amat nasib haruto, padahal haruto ini orang pertama kali bertemu dan membantu jisung sebelum chenle saat datang di bandung loh, masa gitu aja so haruto ga bisa dapetin hati jisung. Nolongin elit nyolong hati sulit.

“Nih bekal buat kamu dimakan ya! soalnya aku ga bisa lihat kamu pas basket ada urusan,” ujar jisung menyodorkan kotak bekal milik mamanya sepupu jisung.

“Yahh kok gitu ga ada yang semangatin nih.”

“Waifu mu itu udah ga ada guna nya kah?.”

“Waifu abdi sok dihati, lamun anjeun pandeuri. Tadi mung basa basi hungkul,” ujar chenle.

Untung saja jisung ga bisa bahasa sunda, kalau jisung tau mungkin ngambek lagi ini mah.

“Awas kamu nanti aku minta di ajarin bang haechan.”
























































Felix tersenyum ke arah chenle yang sedang bercucuran keringat tengah terengah-engah mendribble bola basket.

Tanpa sengaja felix menyentuh kotak bekal berwarna hijau neon dan sedikit membaca tulisan tangan di sticky note bertulisan chenle sayang bekal hari ini khusus jisung masak tahu, di abisin ya–

Felix yang melihat itu pun langsung mengambil kotak bekal dan menggantinya dengan kotak bekal miliknya.

“Enak aja chenle makan makanan sampah kaya gitu, mending makan sanwidch buatan gua lah,” ujar felix.

Sudah menjadi kebiasaan felix sarapan dengan roti karena mengingat daddy nya yang mengajari seperti itu.

Tangan felix dengan santainya melempar kotak bekal jisung ke tong sampah di depan nya.

Chenle yang baru saja selesai latihan basket langsung membuka bekal yang ia kira jisung berikan.

“Loh katanya nasi goreng? yaudah lah aing makan aja laper”

Felix yang duduk di samping chenle tersenyum kegirangan tanpa sadar jisung yang melihat itu sudah memasang wajah masam.

Bagaimana tidak bekal nya sudah tergelatak di tong sampah sedangkan chenle duduk berduaan dengan felix.

“Sialan si chenle!”

Jisung memungut kotak bekalnya dan langsung melempar tepat mengenai chenle dan felix.

“Makan tuh bekal dasar bajingan lu!,” teriak jisung.

Haechan yang melihat adik sepupunya hendak marah ingin melerai sebelum terjadi pertikaian.

PLAK!

Tapi belum sempat kaki haechan melangkah felix sudah menampar jisung terlebih dahulu dengan keras.

“OH SHIT, Dasar jalang! baju gua kotor nih,” ujar felix.

“JISUNG ADI ABDI,ENTENG PISAN ANJEUN NAMPAR SI ANJING,” teriak haechan

wiibuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang