14. I'll Trust You

227 53 11
                                    

Ada keheningan yang terjalin cukup lama di dalam satu mobil yang melaju di jalan raya itu, Hansa dan Elena sudah berteman lama dan tidak ada kata canggung di setiap pertemuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada keheningan yang terjalin cukup lama di dalam satu mobil yang melaju di jalan raya itu, Hansa dan Elena sudah berteman lama dan tidak ada kata canggung di setiap pertemuan. Dulu keduanya sering tertawa dan berbincang banyak hal bersama bahkan tak kenal tempat. Tapi dimasa kini Hansa tak bisa menganggap semua yang telah terjadi sejauh ini tetap sama seperti dahulu.

Sekarang ia punya Sena sebagai pengganti, bukan berarti ia melupakan sahabat karibnya namun ia menghargai Sena selaku pasangannya disini.

Hansa bukan tipikal laki-laki bodoh yang tak tahu dan tak mengerti pentingnya kesadaran diri juga caranya menghargai pasangan di dalam hubungan. Syukurnya kali ini logikanya lebih berperan banyak daripada perasaan nya.

Disinilah Hansa dengan dua wanita yang ia sayangi dengan caranya masing-masing.

"Rumah Elena lebih jauh dari rumah kamu, jadi gimana Sen?" celetuk Hansa.

Kini Hansa terperangkap pilihan antara teman wanita dan kekasihnya. Ia baru sadar rumah Elena dan apartemen Sena berlawanan arah.

Jika harus memilih, secara tegas Hansa akan menjawab Sena namun ia juga tidak mungkin menurunkan Elena begitu saja, ia memiliki tanggung jawab.

"Nggak usah permasalahin itu Han, kita bisa antar Sena duluan kan. Nanti aku ikut mampir ya Sen?"

Sena bergumam. "Iyaa."

Sepersekian detik Sena bersyukur Elena bukan lawan seperti yang telah ia bayangkan sebelum-sebelumnya, ia sudah banyak mengalah dan memperhatikannya juga.

Wanita itu tampak tidak menampilkan aura permusuhan sedari awal pertemuan membuat Sena yakin mungkin yang kali ini bukan suatu masalah besar untuknya.

Kendati kata-katanya sedikit tak nyaman di dengar, ia tetap bertingkah elegan dan tidak sedikitpun menampilkan ketidaksukaannya pada Sena. Mungkin itu sifat alamiah yang ada pada dirinya, Sena selalu kagum dengan Elena. Apakah wanita ini pernah mendapatkan apa yang ia dapatkan dari Hansa juga dulunya?

Begitu membuka pintu apartemen Sena mempersilahkan Elena duduk di salah satu sofa yang tersedia, Sena meminta Elena menunggu sebentar lalu meminta izin untuk pergi mengganti pakaiannya ke kamar.

"Aku juga izin ke kamar mandi ya Sen," ucap Hansa diangguki Sena.

Usai mengganti pakaian dengan pakaian ternyaman nya, Sena memilih duduk di tepi ranjang.

Andai Sena memutuskan untuk mengijinkan Hansa mengantar pulang Elena dan posisinya hanya ada mereka berdua. Apakah hal ini bisa dikatakan benar? Tidakkah Sena salah mengambil langkah?

Elena mungkin saja menggunakan beragam caranya agar bisa memperpanjang waktu bersama dengan Hansa ketika ia tidak ada diantara keduanya. Status pertemanan tidak menghalangi sama sekali saat seseorang ingin menggunakan waktu sebaik mungkin demi mendapatkan kesempatan berdua dengan teman laki-laki yang ia rindukan. Ini sesuatu yang masuk akal.

Let's Break Up!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang