Asa bercerita banyak hal kepadaku. Asa pernah mengatakan padaku, jika dia menyukai biru dan kupu-kupu. Dia juga pernah mengatakan padaku jika dia benci sunyi dan dingin, atau bagaimana dia tergila-gila dengan karakter fiksi yang tak nyata. Dia mengatakan banyak hal padaku. Entah yang disukai atau dibenci. Dia terbuka pada ku. Awalnya kupikir begitu. Aku menyadari jika dia hanya terbuka pada apa yang terlihat, dan menutup rapat yang tidak terlihat. Dia tidak pernah mengatakan alasan. Dia tidak pernah mengatakan mengapa. Tidak sekalipun. Dia benar-benar mengunci pintunya dan hanya membiarkan orang-orang melihat halamannya.
Jika dipikir kembali, apa aku benar-benar pernah berada di sisinya? Atau aku adalah yang paling asing dari yang lainnya?
"Apa kau benar-benar hanya akan diam di dalam sana?" Dia tidak menjawab dan aku hanya bisa menatap pembatas di antara kami. Ini sudah tiga hari dan dia tidak sekalipun keluar dari ruangannya. Aku menghela napas kasar, "Setidaknya, jawab aku."
Dia masih tidak menjawab dan aku tidak lagi mengeluarkan tenaga untuk bersuara. Hening menyelimuti, aku bahkan bisa mendengar detak jam yang tergantung. Lagi, aku menghela napas kasar. Kini jelas sudah. Aku memang tidak pernah dekat padanya. Selalu berada disisinya tidak membuatku mengetahui hal-hal tentangnya. Aku bahkan tidak mengetahui alasan dia mengurung dirinya. Aku tidak tahu alasan ledakannya kemarin. Aku tidak tahu apa hal yang merubahnya. Tawanya, senyumannya, kebaikannya, kini semuanya telah diambil alih ketidakpeduliannya.
"Jangan membuatku bingung."
Tetap hening, jarum jam masih menguasai ruangan ini. Namun, meski samar, isaknya terdengar. Meski samar, racauannya terdengar. Meski samar, benar-benar samar, aku bisa mendengar bagaimana lelahnya dia. Aku tidak tahu mengapa, tapi kupikir, dia benar-benar telah pergi. Dia benar-benar telah menyerah, dan aku tidak ada hak memaksanya untuk tinggal. Dia telah memilih jalannya, kemudian menghilang dibalik kabut. []
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon A Hope
Historia CortaAku mengenalnya, sebagai gadis yang nyaris mati di kamar mandi rumahnya sendiri.