"prolog"

2K 130 3
                                    

Di sekolah elit para siswa berbondong bodong keluar dari kelasnya masing masing tujuan mereka adalah mengisi perut  lapar mereka.

"Kav Lo mau makan apa biar gua traktir gua habis di kasih bonus sama bos gua"ucap salah satu siswa yang sedang menuju ke kantin.

"Wih Bener nih?kalok gitu biasa favorit gua mie ayam bakso jangan lupa es jeruk ya"ucapnya yang di panggil kav.

"Siap mumpung lagi baik gua nih"

"SAE lu Dimas"

Setelah mendapat tempat duduk dan sudah terhidang mie ayam bakso dan bakso jumbo jangan lupa 2 es jeruk tersaji di depan mata dua sahabat karib itu.

"Wis mantep lu dim kerja lu lancar jaya banget perasaan padahal baru kemarin masuk kerja nya dah dapet bonus aja."ucap kavelo menarik turun kan alisnya menggoda Dimas.

"Gua kan kerja nya rajin,jadi bos kasih gua bonus."Dimas melebarkan bibir nya mengingat ia baru 1 bulan bekerja di hotel sudah mendapatkan bonus.

"Kalok Lo Giman kerjaan lancar,"tanya Dimas sambil menyeruput kuah bakso.

"Sampai sekarang sih lancar Sampek gua punya tabungan buat buka usaha sendiri cumak agak ngerepotin kalok orang rumah suka marah karena gua pulang malem muluk."

"Lah marah kenapa lu kan kerja bukan kelayapan gak jelas."tanya Dimas bingung.

"Yah itu orang rumah suka gak mau denger apa yang mau gua omong suka hukum gua tanpa tahu permasalahan yang bikin gua harus kerja itu apa,mereka lebih mementingkan adek gua yang sakit asma."

"Lah yah harus dong adek lu kan emang harus di pantau kalok sakit serius gitu."ujar Dimas membuat mahluk Adam yang satu mendengus jengah.

"Kan belum gua cerita Sampek selesai pasti orang-orang bilang kaya gitu dulu,sebelum denger permasalah yang gua alami makanya gua males cerita masalah gua sendiri."

"Lah gua salah ya."ujar Dimas

"Iya Lo emang gak salah bilang kayak gitu tapi denger dulu omongan gua sampai selesai."

"Oky Oky sorry lanjut."

"Hhh emang adek gua sakit serius tapi itu gak parah banget,itu cuman asma ringan tapi orang rumah suka berlebihan dan ngelupain gua yang juga butuh orang tua,Oky lah kalo masalah biaya  keperluan diri gua sendiri gua bisa kerja tapi kasih sayang hampir 15 tahun gua di abaikan dengan alasan adek gua lebih harus di pantau."

"Berarti selama 15 tahun lu gak dapet uang dan kasih sayang dari orang tua lu."

"Waktu gua Umur 11 tahun mereka menyetop uang keperluan gua dari sekolah sampai uang jajan,mereka bilang adik gua lebih butuh uangnya untuk berobat dari pada sekolah gua yang ujung ujung nya cumak kerja di cafe."

"Tapi lu gak pernah protes gitu."tanya Dimas tak menyangka.

"Gua pernah tapi orang tua gue selalu bilang 'jangan manja udah besar kasihan adek kamu yang sakit'itu pun umur gua baru 5 tahun."

"Serius tr -kringgggg"ucapan Dimas di potong oleh suara bel sekolah menandakan istirahat telah selesai.

"Lanjut kapan kapan lagi lah." Ucap kavelo setelah menyeruput es jeruknya.

• • • •

Setelah menempuh perjuangan yang berat, ocehan para guru yang harus Meraka masukan paksa kedalam otak dan tugas yang mau tak mau harus dikerjakan membuat para siswa mendesah frustasi,kini para siswa berbondong bondong keluar dari lingkungan sekolah untuk mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah.

Tak terkecuali MC kita dengan sang sahabat menunggu bus untuk mengantar mereka ke tempat tujuan masing masing.

Tak seperti kebanyakan tokoh yang mengendarai motor mahal dan menjadi penguasa jalanan, kavelo dan sahabat nya hanya mengunakan bus untuk pulang dan pergi, karena mereka sadar mereka hanyalah npc di cerita orang lain.

Kavelo dan Dimas tengah berdesak desakan dengan penumpang lain tak membuat kavelo dan Dimas mengeluh malah dua sahabat itu tengah asik berbincang mengenai masa depan mereka kelak.

Setelah menempuh jarak yang lumayan lama, kavelo turun duluan di halte bus yang dekat dengan cafe tempat kavelo bekerja,meninggalkan Dimas yang harus ketempat kerja juga.

"Siang menjelang sore kak,"sapa kavelo dengan manager cafe itu.

"Wiss sampek lu, gimana sekolah lu kav lancar."ucap bang Pipin,sang manager cafe.

"Lancar lah gua kan anak pintar."sombong kavelo.

"Iyain biar seneng,gih masuk ganti baju nanti cafe tutup nya agak cepat soalnya gua ada acara ."ucap Pipin memberi tahu.

"Yesss pulang cepet nih asikk."kavelo langsung ngacir ke belakan cafe untuk Menganti seragam sekolah.

Kavelo Anta Raharja kelahiran bulan  Januari yang kini telah berumur 17 tahun yang di acuhkan oleh keluarga karena si bungsu dari keluarga kelas menengah kebawah yang mengidap penyakit asma ringan,kavelo anak ke dua dari 3 bersaudara memilih tak mencari perhatian dari keluarganya yang terang terangan mengucilkan diri nya.

Kavelo yang sejak dini punya otak  genius sudah memahami garis besar kenapa orang tuanya tak memperdulikan dia lagi  yak karena adiknya yang 2 tahun lebih muda darinya.

Selang setahun dari orang tuanya mengacuhkan nya kavelo,kavelo sudah mandiri dari umurnya 3 tahun sudah bisa mandi dan sampai mencuci pakaian nya sendiri.

Pikir kavelo saat itu adalah  biarin lah yang penting bisa makan dan tidur di kasur gak di jalan.

Sampai kavelo umur 11 tahun ia di suruh mencari biaya sekolah nya sendiri dan segala keperluan dirinya sendiri.

Tak masalah bagi kavelo saat ia sudah mulai bekerja di umur segitu karena ia sudah memiliki rencana untuk mendapatkan beasiswa saat mau masuk kelas 1 SMP.

Dan disinilah perjuangan kavelo yang penuh cobaan, walaupun sulit mau tak mau harus menjalani hidup kan.

Bagi kavelo orang tua nya sudah meninggal tak ada yang tahu permasalahan kavelo mengenai keluarganya, hanya Dimas yang kavelo percayai dan memulai cerita persoalan hidupnya.

Tak terasa matahari sudah ingin tenggelam, cafe yang bisanya jam 8 malam pulang kini jam 6 sudah beberes untuk tutup.

"Nih gaji lu bulan ini,karena lu belum punya ATM  jadi langsung cair aja ya."bang Pipin meyerahkan amplop dengan uang di dalam nya.

"Hmm makasih bang."ucap kavelo Melihat uang dengan mata berbinar-binar.

"Jangan langsung di habisi ingat  kamu kerja buat apa jadi gunakan sebaik baiknya."nasehat bang Pipin.

"Gua kan kerja buat kebutuhan gua sendiri,"

"Dengar gak gua hilang."

"Iya bang kayak bisa aja gua habisin 4 juta buat semalem."ucap kavelo bercanda.

"Bisa aja kalok lu ke bar atau kasino."ucap bang Pipin.

"Mana mungkin bang umur gua masih legal jadi gak boleh masuk."ucap kavelo

"Oh kalau dah gak legal lu mau ke sana."ucap bang Pipin dengan nada menggoda kavelo.

"Ya engak juga lah bang dah lah gua mau pulang."ucap kavelo menadahkan tangan untuk Salim.

"Mau apa lu uangnya kan dah gua kasih."ucap bang Pipin.

"Salim bang."

"Oh kirain.....dah Sono pulang Baek Baek."nasehat bang Pipin tak kavelo jawap.

Kavelo langsung menuju halte bus untuk menaiki bus angkutan umum.

______________________________________

Typo tandai*vote  dan komen.

The Banished Duke's son.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang