Mouse

13 2 0
                                    

Hi! happy reading, before you read, don't forget to follow my Instagram! Thank You💋

@Wp_derdybear

▪︎▪︎▪︎

Hari - hari terus berjalan sebagaimana lancar nya. pagi ini adalah pagi mentari yang menyinari seluruh dunia dengan pancaran sinar matahari.

"Bu, ibu mau kemana? bukan kah ini hari minggu?" Tanya seorang gadis kecil yang berdiri di ambang pintu kamar nya. "Bukan urusan mu!" Jawab nya sekilas melihat kearah irene. 

Charlotte kemudian berlalu pergi begitu saja. "Lalu, bagaimana cara nya aku meminta tanda tangan.." Ujar nya memegang selembar kertas yang bertulis (PENYELEKSI TANDA TANGAN KEDUA ORANG TUA) "Apa tikus itu tidak kesini?" Tanya nya kembali.

Karena merasa bosan, Irene pergi ke arah belakang halaman rumah nya untuk merenungi dan menghilang kan rasa bosan nya. semua keluhan nya ia lampias kan pada tempat itu. "Kalau aku sekolah, pasti sangat seru. Mendapatkan teman baru, dan pasti aku bermain sama sama" Gumam irene tak henti henti nya mengeluarkan senyuman yang terukir sempurna di bibir nya.

irene melihat ke arah sekeliling rumah nya yang begitu sepi, helaan deruan nafas mulai terdengar lengah dari irene. "Kenapa tikus itu belum juga datang?"

Irene kembali berdiri dari ayunan yang sering ia duduki sebagai tempat curhat dan tempat merenungkan diri, ia kemudian masuk kedalam rumah. betapa terkejut nya ia mendapati brian yang asik menonton televisi dengan memegang beberapa toples kue ditangan nya.

Brian yang melihat kedatangan irene tersenyum masam. "Dasar tidak sopan, Kau datang tanpa memberi tahu kepada ku?!!" kesal irene berjalan kearah brian. "Habis nya kau dipanggil tidak menjawab, Jadi aku tunggu disini. kebetulan juga ada kue kesukaan ku hihi" Ucap brian tersenyum tanpa bersalah.

Irene memutar bola malas nya, ia berdiri melenggang pergi dari hadapan brian. "Dasar bocil" Gumam brian.

"Tikus!! tunggu aku disitu! ingat janji mu ingin membawa ku pergi ke rumah kakak nora, aku akan mandi dulu" Teriak Irene menggelegar di seluruh rumah, membuat brian menutup kedua telinga nya seraya mengunyah kue yang berada di mulut nya.

▪︎▪︎▪︎

"Apa kau sudah menemukan dimana wanita itu??!!" bentak seorang pria paruh baya yang tengah duduk di sofa single nya. kedua seorang pria yang sedari tadi berdiri berhadapan dengan nya mendadak menciut sehingga pucat.

"be-belum tuan ash! maaf kan kami, kami akan segera membawa nya" Ucap salah satu pengawal gugup melihat wajah Ash yang begitu murka. Ash merupakan seorang ayah dari brian.

"jika kau tidak bisa membawa nya, maka kau ganti nya. akan kuseret wajah mu kejalanan!" kedua nya menganguk takut melihat tuan nya yang begitu murka. "Apa kau paham itu?!" bentak nya. "paham tuan!" Jawab nya tegas berlalu pergi.

Tok..Tok..Tok.

"Masuk!!!" Ucap nya melihat ketiga orang kepercayaan nya masuk dengan keadaan tergesa gesa. "Maaf tuan! menganggu anda! saya ingin memberikan info bahwa wanita itu sedang berada di negara amerika!" Ucap nya dalam satu kali nafas.

"informasi lain mengenai wanita itu bernama charlotte, ia memiliki seorang gadis kecil yang berusia delapan tahun, wanita itu bergerak bekerja sama dengan perusahaan RR. tujuan nya untuk menjatuhkan usaha kerja sama mereka, sehingga ia mendapatkan keuntungan besar" sambung salah satu dari mereka.

"Lalu, apa yang harus kami lakukan tuan?" Tanya nya. "Bawa wanita itu kehadapan ku! aku ingin kau bawa dia dalam keadaan hidup, biarkan aku sendiri yang membuat nya mati secara perlahan lahan" Titah nya.

"Baik tuan! berikan kami satu minggu untuk membawa kembali wanita itu, saya permisi tuan" Ujar nya melenggang pergi.

"Charlotte? sungguh nama itu tidak asing lagi bagi ku, tetapi tunggu saja kedatangan ku. aku akan kembali membawa semua berkas yang telah kau curi secara diam diam"

FLASH BACK ●●●

"Sialan bajingan itu telah menipu ku secara cuma cuma, Tunggu saja. jika aku menemukan mu aku akan tidak segan segan memotong motong tubuh nya" Ucap seorang wanita paruh baya yang terlihat frustasi hebat.

"Jelaskan, bagaimana bisa dia menipu mu?!" Tanya seorang pria yang masuk tanpa izin. ia berlalu dan duduk santai dihadapkan charlotte yang sudah ingin gila.

"Apa begitu cara seorang adik sepupu masuk???!!!" Teriak charlotte kesal. "Aku bukan sampah kak! apa salah nya aku duduk di sofa mu yang empuk ini?" Gerutu Altezza yang merupakan adik sepupu dari charlotte.

Charlotte terlihat semakin frustasi, membuat altezza geram melihat charlotte yang dari tadi mondar mandir dengan melemparkan semua barang yang ada disekitar nya. altezza berdiri dari tempat duduk nya dan menarik paksa tangan charlotte hingga wanita itu duduk berhadapan dengan nya.

"Sekarang jelaskan! kenapa kau ingin membunuh dia? dan kenapa kau ingin membalas kan dendam mu pada nya? juga kenapa dia bisa kabur membawa semua uang uang yang kau berikan?"

Rentetan pertanyaan yang keluar dari mulut altezza membuat charlotte geram ingin menendang wajah menyebalkan nya. "Aku sudah ingin gila, bisa kah kau normal sedikit dengan membuat pertanyaan bodoh mu itu?!"

"Ya terserah mu saja, cepat katakan kenapa dia membawa kabur semua uang uang mu setelah gagal dalam tindakan yang kau suruh?!" Tanya altezza.

Charlotte menarik nafas nya dalam, serasa diri nya sekarang ingin mati di tempat gegara kehabisan ide juga nafas. "Aku menyuruh seseorang untuk membunuh alvin! kau tau kan aku menikah dengan alvin bukan karena cinta?! melainkan hanya sebuah perjodohan bodoh yang harus kuterima"

Altezza memerhatikan dan mencermati semua perkataan yang dilontarkan charlotte. "Orang yang telah menipu ku ternyata mantan ku yang ingin membalaskan dendam nya karena aku menolak cinta nya saat masih beranjak SMA, Aku pikir dia benar benar membunuh alvin, nyata nya pria itu masih hidup. bahkan alvin mengetahui tindakan ku. mantan ku lari dan membawa semua uang yang berjumlah 680 juta!" Jelas charlotte terisak.

"Aku bisa bantu kakak melacak keberadaan nya, apa kau mau?" Tawar altezza yang di balas angukan dengan charlotte.

"Lalu, saham yang kau ambil di perusahaan victor?" Tanya altezza. "Ya, ku bawa semua saham dan berkas kerja sama nya. akan ku jual ke negara lain" Senyum charlotte merekah saat mengingat saham yang ia ambil.

TO BE CONTINUE..

DUA KEPRIBADIAN BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang