Hi! happy reading, before you read, don't forget to follow my Instagram! Thank You💋
⟨CAFE FRISSON ESPRESSO⟩
"Hai Beb, Gimana Kabar Kamu?!" Tanya Seorang Remaja Berambut Panjang Dengan Hiasan Sebuah Bando Pita Hitam Di Atas Rambut Nya."Yah Baik Aja, Setelah Lu Pulang Dari Indonesia Ternyata Gak Berubah Yah Haha" Ledek Nora.
"Huft Iya Deh, Si Paling Berubah. Lengkap Sudah Hidup Lu" Balas Dea."Gimana? Lancar Gak?"
SRUPP...SRUPP...
"Loh, Kamu Meragukan Seorang Dea?! Sungguh Pertanyaan Konyol" Ujar Dea Mengibas Kan Rambut Cokelat Nya."Mana Tau Gagal" Gumam Nora Sinis Kearah Dea.
"Gw Udah Taru Rekaman Di Ruangan Nya, Yaa Kalau Sampai Dia Dapat Aset Nya Sirley Pingsan Gw" Sahut Dea Lesu."Lo Udah Bawa Kan Rekaman Nya?! Sekarang Cepat, Gw Mau Dengar"
Dea Menganguk Kan Kepala Nya Dan Menoleh Ke Arah Samping Nya Yang Terdapat Sebuah Tas Selempang Hitam Putih Dengan Motif Polos."Pake Earphone Gw, Earphone Lo Ketinggalan Di Apart Gw, Jadi Pake Itu Dulu"
Saat Earphone Milik Dea Terpasang Pas Pada Telinga Dea Dan Nora, Dengan Cepat Ia Menekan Tombol Pada Sebuah Speaker Yang Tersambung Pada Earphone Dea.
⟨Suara Rekaman⟩
"Hai Pak, Bagaimana Kabar Mu Sekarang?! Aku Dengar Dengar Usaha Mu Lagi Sangat Turun. Boleh Kah Aku Membantu Usaha Mu Hingga Naik Kembali?!" Tawar Seorang Pria Dari Balik Speaker Yang Di Genggam Dea.
"Hohoho Tawaran Mu Sangat Membantu Bagi Ku, Aku Sangat Malu Jika Harus Menerima Itu Semua. Jadi Maaf Kan Saja Jika Aku Harus Menolak Nya, Aku Tidak Enak Kepada Mu"
"Tak Apa Pak Ash! Aku Bisa Mengembalikan Semua Aset Perusahaan Yang Telah Jatuh Ke Bank. Soal Kabar... Kabar Ku Cukup Baik Pak Tapi.. Aku Masih Saja Sedih, Andai Saja Kakek Ku Masih Hidup Ia Akan Dengan Cepat Memusnah Kan Serangga Serangga Yang Dengan Lancang Mengambil Sebagian Dokumen Besar Perusahaan Ku Di Paris" Sindir Nya.
"Ah Jangan Seperti Itu, Itu Memang Sudah Takdir Nya Jika Dia Memilih Untuk Pergi Saja. Aku Baru Tahu Dokumen Mu Yang Berada Di Paris Telah Hilang.. Siapa Yang Dengan Sangat Lancang Nya Mengambil Dokumen Itu Pak?" Tanya Ash."Apa Kau Mau Tahu Siapa Yang Mengambil Nya? Dia Itu Adalah Seorang Suruhan Dari Perusahaan Victor" Ujar Nya Yang Membuat Ash Membelalakkan Kan Kedua Mata Nya.
"Ah A-apakah Itu Benar? Orang Suruhan Ku Tak Akan Ada Yang Menghianati Seorang Teman Kecil Ku" Sungut Ash Berusaha Tenang."Iya Iya, Jangan Panik Tenang Saja, Mungkin Lain Kali.. Aku Bisa Membalas Nya Bukan?"
"Ah Kau Benar Sekali, Semoga Dokumen Itu Cepat Kembali Pada Tangan mu, Tapi.. Aku Rasa Sangat Mustahil. Tapi Kah Tenang Saja Aku Akan Senantiasa Mendoakan Dokumen Yang Mustahil Kembali Pada Tangan Mu" Ucap Ash Merendah."Baiklah, Apa Kau Yakin Bahwa Dokumen Itu Akan Mustahil? Ya Itu Terserah Mu Saja"
"Yah Baiklah Semoga Saja Mustahil Kembali, Oh Aku Melupakan Sesuatu Apa Kau Ingin Bersikeras Mengambil Aset Tertinggi Sirley? Apa Kau Mengenal Alvin Lebih Dalam?" Tanya Ash Mencoba Merendahkan Ayah Dea."Ah Aku Cukup Mengenal Alvin Dan Keluarga Nya Cukup Dalam. Dia Adalah Seorang Sahabat Masa Kecil Ku, Saat Kami Masih Bekerja Di Tempat Yang Rendah. Aku Sempat Menjadi Rekan Kerja Nya"
"Apa Kau Yakin Mengenal Nya Lebih Dalam?" Tanya Juan Yang Merupakan Seorang Ayah Dari Dea Frayansa Cloudy."A-apa Maksud Mu?!"
"Ouh Maksud Ku? Maaf Saja Jika Perkataan Ku Ada Yang Menyinggung Mu Mungkin?" Ujar Juan Menunjuk Kan Smirk Nya Di Balik Telepon."O-oh Tentu Saja Tidak! Aku Akan Mencerna Kembali Perkataan Mu Pak! Baik Boleh Kah Aku Mengakhiri Panggilan Nya?!" Tanya Ash.
"Oh Baiklah, Ku Rasa Sudah Cukup Pembicaraan Kita. Ternyata Kau Tidak Ingin Mengakui Bahwa Pelaku Nya Kau Yah? Tapi Kau Tenang Saja, Aku Akan Menutupi Semua Kasus Mu Selamat Tinggal Pak Ash" Ucap Juan Mengakhiri Panggilan Tersebut
Saat Disisi Itu Juga Ash Sangat Sangat Panas Mendengar Bahwa Juan Merendahkan Nya Terang Terangan.
⟨Off⟩
"Jadi.. Apa Kau Dengar Itu?!" Tanya Dea Mengambil Minuman Nya Yang Terletak Persis Di Depan Nya."Hmm Jika Saja Ini Tidak Menyangkut Ayah Brian Gw Bakalan Tidak Mau Ngurusin" Sahut Nora Menyilang Kan Kedua Kaki Nya.
"Andai Ibu Gw Masih Hidup, Gw Juga Pasti Gak Bakalan Punya Dendam Sama Tuh Pak Tua" Cicit Dea."Kalau Masih Gw Pikir Pikir, Jasad Ibu Lo Itu Dia Taru Dimana?" Tanya Nora Menoleh Kearah Dea.
"Entah, Yang Pasti Bukan Di Kota Ini. Lo Tau Kan Dia Orang Nya Kalau Nyimpen Barang Berharga Harus Banget Di Kota Terpencil" Jawab Dea."Berarti Jasad Ibu Lo Berharga?" Tanya Nora.
Dea Menoleh Ke Arah Nora Yang Tersenyum Manis Kepada Nya."Mungkin Sih, Tapi Kan Mana Tau Dia Udah Kuburin Jasad Nya. Tapi Di Kota Terpencil"
Nora Menoleh Kan Sedikit Kepala Nya Ke Arah Dea Yang Diam Dan Menunduk Beberapa Saat,"Jan Nangis Beb, Kalau Lo Nangis Nanti Make Up Gw Luntur" Ujar Nora Yang Mendapat Kan Dea Menoleh Ke Arah Nya.
"Apa Hubungan Nya Coba" Tanya Dea Bingung."Karena Nanti Gw Ikut Nangis Haha" Tawa Nora.
"Sialan Lo, Udah Deh Mending Lo Belanjain Gw Baju Untuk Dinner Besok Mau Gak?" Tawar Dea."Dinner? Lo Dinner Di Mana Tuch?"
"Ya Dinner Bareng Temen Lama Gw, Udah Ada Beberapa Tahun Gw Gak Ketemu Dia. Dia Baik Orang Nya Loh, Nanti Gw Kenalin Lo Deh" Ujar Dea.
♥︎♥︎♥︎
TO BE CONTINUE..
![](https://img.wattpad.com/cover/340367359-288-k435996.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA KEPRIBADIAN BERBEDA
Teen FictionDia Adalah Irene Lorenza, Irene Adalah Seorang Gadis Kecil Berparas Cantik Dan Anggun. Irene Di Kenali Dengan Julukan Nya Yang Indah. Julukan Itu Di Namai Dengan "MATAHARI" Julukan Dari Hati Yang Hangat Hanya Khusus Di Berikan Oleh Gadis Kecil Seper...