Sore itu Jeongwoo pulang dengan wajah mesem-mesem khas orang kasmaran.
Jihoon yang sedang lewat menatap heran sang adik yang kini sedang duduk di lantai sambil bersandar di sofa dan menatap gelas kopinya.
"Waras lo Woo?"
Sebuah pukulan mendarat di tengkuk leher Jeongwoo membuat sang empunya meringis kesakitan.
Pelan kok, Jeongwoo nya aja yang lebay.
"Apaan sih bang?!"
Jihoon duduk di sofa lalu membungkuk untuk menatap Jeongwoo yang kini menatapnya kesal.
"Lo ngapa? Kek orang gak waras gitu nyengir-nyengir sendiri"
"Heh, kasmaran ini namanya" Ucap Jeongwoo cengengesan.
Seperti orang sinting, Jeongwoo benar-benar aneh.
Jihoon menatap Jeongwoo sinis lalu mengambil gelas kopi milik Jeongwoo dan meminumnya.
"Tumben lo beli americano"
"Bang!"
Jeongwoo mengambil paksa gelas kopi dari tangan Jihoon lalu menatapnya sinis, dia mengusap tempat bekas bibir Jihoon. Dia tidak mau orang lain minum bekas bibir pacarnya.
Tunggu, itu sudah terjadi.
"Ini bekas pacar gue minum anjir, sembarangan minum lo" Ucap Jeongwoo mendadak melow.
Jihoon melongo, seorang Park Jeongwoo punya pacar?
"Tunggu, lo gak pernah cerita tentang pacar lo" Ucap Jihoon sambil mengerutkan keningnya.
"Orang baru juga pacaran" Ucap Jeongwoo, masih dengan suasana hati melow.
Dia masih belum terima kalau abangnya sendiri yang meminum bekas pacarnya.
"Baru? Kapan deketnya njir? Perasaan lo gak pernah ada cerita deket sama orang"
"Murid baru bang" Jawabnya.
Jihoon meletakkan tangannya di dagu, berfikir. Kira-kira siapa pacar Jeongwoo? Karena ada dua murid baru di kelasnya, ya siapa lagi kalau bukan si kembar.
"Si kembar ya?" Tanya Jihoon.
"Ya siapa lagi murid baru kalau bukan mereka"
"Adeknya atau kakaknya?"
"Adeknya"
Park yang lebih tua mengangguk-angguk paham, tapi ada yang ingin dia tanyakan.
"Lo beneran pacaran sama dia? Kok gue gak pernah lihat lo ke kelasnya? Lo pdkt pake metode apa?" Tanya Jihoon.
"Lo sibuk di kelas lo kali" Ucap Jeongwoo. Padahal boro-boro ke kelasnya, tau kelasnya dimana juga dia gak tau. Baru kenal hari ini juga.
"Ya, gue wali kelas dia bego! Gue pantau lah" Ucap Jihoon lalu menoyor kepala Jeongwoo dari belakang.
Lah? Jeongwoo ngelag.
"Dia anak kelas lo bang?" Tanya Jeongwoo excited.
"Yeuuu gak tau dia, beneran pacar gak sih?!" Julid Jihoon.
Tidak mempedulikan Jihoon, Jeongwoo terlihat kegirangan. Pikirnya dia bisa menculik Doyoung di sekolah kapan saja dengan bermodalkan izin ke abangnya.
"Awas lo ya kalau ngajakin anak gue kabur" Ucap Jihoon.
Yahh, terhalang restu wali kelas.
Jeongwoo yang awalnya bersemangat sekarang kembali letoy. Lebih tepatnya 6L, lemah, letih, lesu, letoy, lebay, lunglai karena ga ada ayank.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spend Time With You || Jeongbby
Fanfiction"Rumornya dia bakal macarin orang yang gak akan salting di tatap dia" Konyol memang, tapi percaya atau tidak itu adalah permulaan dari hubungan keduanya. "Mulai sekarang lo pacar gue" "Gak ada penolakan kan? Oke, gue pacar lo" Warn! BxB! Mature! Bah...