Bagian 5 🍦

37 5 0
                                    

Sore yang sedikit mendung itu tidak menyulutkan beberapa human untuk sekedar ber olahraga, beda lagi dengan dua human ini yang memilih perpustakaan kota sebagai tempat singgah dengan beberapa buku yang berada di meja mereka.

"Lu sejak kapan deket sama tu cowok? "tanya rose yang sudah kepo sejak kejadian di depan kelasnya tadi.

"emm...sejak dia nolongin gw pas hampir ketabrak motor"jawab joy tampa melepas pandangannya pada buku itu.

"keknya gw pernah liat dia deh"ucapnya lagi kini membuat joy menjeda pencariannya.

"Emang iya? Dimana? "ucap joy yang langsung melanjutkan pencariannya itu.

"eummm.... ouhh!!!"suara rose yang tiba tiba mengeras membuat joy dan beberapa pengunjung lainnya sedikit terkejut.

"Hei!! Stttt"peingatan dari ibu penjaga, dan joy langsung meminta maaf atas sikap temannya ini.

"Jangan berisik iih"Bisik joy sambil melototin rose.

"iyaa iyaa maaf, ouh iya dia tu cowok yang ribut sama guan di kantin"ucap rose yang kini berhasil membuat joy berhenti dari bacanya.

"iya kah? "tanya joy sambil menutup bukunya.

"iyaa cuman kalo dari pandangan lu gak keliatan dia kan pas berdiri ngebelakangin lu tapi gw bisa liat wajahnya"jelasnya. Joy hanya mengangguk saja,

"Lu... Suka yaa"ucap rose yang ngerasa aneh dengan sikap joy.

"diih ngaco"elaknya dan dia langsung membereskan buku bukunya untuk keluar dari perpustakaan ini karena urusannya sudah selesai.

"Ihhh tunggu.... "rose yang tertinggal langsung berjalan cepat mengikuti joy dari belakang.

Kini mereka berdua tengah berjalan jalan di taman agar lebih lama sampai kerumah.

"Jawab dulu pertanyaan gw"ucap rose yang masi mempertanyakan hal yang sama.

"kan udah gw bilang, gw gak suka sama dia"jawab joy.

"tapi lu gak biasanya tau mau dengerin cerita cowok biasanya juga cuek"

"Yaaakk!!! Tunggu"rose berlari kecil pasalanya joy sedikit menambah kecepatan jalannya.

Akhirnya joy sampai dirumah dengan cara menyandra rose, Canda. Dia menelfon mingyu untuk membawa rose yang sangat amat menyebalkan telingannya sangat panas mendengar ocehan gak jelas itu.

"Aku pula... " tatapan joy terpaku kala melihat lantai rumahnya penuh dengan serakan buku dan kertas kertas sobek.

Joy mengelus dadanya lalu mengatur nafasnya agar tidak sesak.

"Haikal! Jian!INI DI BERESIINNNN!!"Suara menggelegar joy terdengar sampai rumah pak rt yang berada di ujung kompleks.

Haikal dan jian yang berada di taman belakang langsung pucat dan merinding mendengar teriakan sang kakak.

"Ini bukan rumah berhantu kan ji? "tanya haikal yang bulu kuduknya berdiri semua.

"Auranya napa mencekam gini bang? "tanya jian yang perlahan lahan mundur ke belakang tubuh haikal.

"jangan di belakang gw, gw takut juga ini"ucapnya dengan kaki yang sudah gemetaran.

"gw lebih takut bang, lu kan lebih tua jadi wajar gw berdiri belakang lu"ucap jian.

"Tapi... "

BRAKK!!

pintu belakang rumah terbuka sangat lebar dan menampakkan joy di sana dengan aura gelapnya.

BITTERSWEET🍪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang