Bagian 7 🍦

36 5 0
                                    

Happy reading guyss






Pagi dengan kicauan burung serta angin sepoy sepoy menerpa lembut ke area wajah tampan itu yang menyumbul di jendela kamarnya.

Wonwoo yang tidak ada kelas hari ini berencana membawa joy yang kebetulan juga tidak ada kelas.

"pagi bunda"sapanya sambil mencium pipi bundanya yang sedang memasak di dapur.

"kamu ini ya! untung spatulanya gak jatuh" omelnya sedangkan sang pelaku hanya tersenyum lebar.

"Pagi Yemi sayang"ia lanjut mengecup pipi adik kecilnya yang sedang bermain lego itu.

"Yaa abang ihh!bundaaaaa!!!abang nakal!! "adunya, wonwoo yang melihat adeknya itu hanya bisa tertawa lepas kakinya yang terus melangkah ke arah luar tidak tau kalo di depan pintu sudah ada sang kepala keluarga.

Plak

"Aduhh"

Satu pukulan keras langsung mendarat ke kepalanya.

"udah gede masi aja suka jahil sama adeknya"ucap sang ayah yang sudah berdiri di depannya dengan kaca mata mines bertengger manis di batang hidungnya serta koran berita yang di gulung bekas habis memukul dirinya.

"ayah gak dinas? "tanyanya mencoba mengubah topik.

"Cuti dulu emang kamu ini gak kangen sama ayah? "jawabnya yang kini sudah kembali duduk dan membuka korannya.

"Mending kangen sama joy dari pada sama ayah"ucapnya tanpa sadar.

"Heummm?"ayah memicingkan matanya melihat anak bujangnya ini tersenyum senyum sendiri.

"Bun anakmu udah puber ni! "teriak sang ayah yang membuat wonwoo tersadar.

"Ehhh.... apa ayah jangan ngaco ya, dah ah wonwoo berangkat dulu nanti telat "ia langsung ngibrit ke motornya dan pergi begitu saja.

"Putra kita udah gede ya, ayah"ucap bunda yang datang dengan pisau serta bercak merah di tangannya.

"bunda lagi mutilasi siapa? Ngeri banget ayah liatnya"tanyanya yang terkejut melihat penampilan sang istri tercinta.

"Ikan tongkol, ayah mau juga bunda mutilasi? "candanya namun sang ayah melihatnya tidak seperti bercanda.

"tadi katanya wonwoo mau bawa seseorang ke resto kita"

"siapa bun? "

"gak tau katanya nanti mau di kenalin"

"jangan jangan ceweknya yang tadi dia omongin"

"baguslah"

"kok bagus bun? "

"se enggaknya anak aku gak kayak ayahnya yang pacar diam diam dulu''

Sindiran itu membuat sang ayah malu dan memalingkan pandangan dari bunda.

Melihat tingkah sang ayah bunda hanya terkekeh kecil lalu kembali masuk meninggalkan ayah sendirian di luar.

"Huh lama banget sih"gerutu gadis itu yang sudah jenuh duduk di depan terasnya.

"Joy!! Sorry lama"

"kemana dulu sih! Capek gw nunggunya"

"iya maaf kan lu tau sendiri jalanan kota macet kalo pagi"

"jangan di marahin atuh pacarnya"tiba tiba sang ayah datang dengan dua kurcaci di belakangnya.

"bukan pacarnya om"jawab wonwoo

"halah kenapa gak ngaku aja si bang wonwoo"ucap jian yang muncul dari balik badan sang ayah

BITTERSWEET🍪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang