***
Saat masuk rumah sakit Trisma. Rafka dan Bi Nara disambut oleh suster yang memang sudah mengetahui kedatangan mereka ke ini untuk Dina.
Sebelumnya, Bi Nara sudah masuk terlebih dahulu dan memberitahu mengenai maksud dari kedatangannya ke rumah sakit sore ini.
"Bibi, apakah sudah memastikan jika putri bibi itu dirawat di sini?" tanya Rafka yang masih mengikuti langkah kaki bibinya menuju sebuah ruangan yang sudah dia pastikan adalah ruangan seorang dokter.
Karena di depannya sudah berdiri seorang suster yang siap menyambut mereka.
"Iya, ayo masuk," jawab Bi Nara tersenyum ramah pada suster yang menyambut mereka.
"Selamat datang, Bu. Dokter sudah menunggu anda sejak tadi di dalam," kata suster menunjuk ruangan dokter yang dimaksudkan.
"Terima kasih," ucap Bi Nara pada suster karena sudah ditunjukkan ruangan dokter yang menangani Dina selama di sini.
Rafka tidak bergeming dan terus mengikuti bibinya ke mana saja wanita paruh baya itu melangkahkan kakinya.
Setelah tiga langkah meninggalkan suster itu, Bi Nara dan Rafka sudah berdiri tepat di sebuah ruangan yang bertuliskan 'Dokter John' di atas pintunya.
"Di sini," ucap Bi Nara. Kemudian mendapat anggukan dari Rafka.
Pintu ruangan pun diketuk, disertai ucapan salam yang diucapkan Rafka mewakili bibinya.
"Waalaikum'salam, masuk saja." Jawaban dari dalam membuat Rafka dan Bi Nara merasa lega. Sedikit ketegangan antara mereka lenyap bersamaan sambutan hangat dokter tersebut.
"Ayo, Mas," ajak Bi Nara memimpin langkah. Tidak lupa wanita itu memegang pergelangan tangan kiri keponakan tampannya.
Pemandangan yang pertama Rafka lihat saat ini adalah seorang pria berjubah putih sedang duduk tegap di kursinya.
"Kak ... eh, maaf. Maksud saya dokter John," ucap Rafka agak terkejut dengan sosok dokter di depan sana.
"Mas, ada apa?" sahut Bi Nara sambil menatap Rafka sekilas. Sebelum kembali menatap dokter yang duduk di hadapannya.
Dokter John memandang Rafka, senyumnya merekah kemudian cepat dipadamkan. Sepertinya dokter John sangat mengerti dengan keterkejutan Rafka. "Maaf, Pak. Bisa saya mulai obrolan kita?" Dokter John berdiri dan memberi kode pada Rafka untuk mengijinkannya berbicara tentang kondisi Dina pasiennya.
"Iya, tentu saja." Balas Rafka yang sudah kembali pada sikap dingin seperti biasanya.
"Begini, Bu. Saya agak kaget karena pasien saya ternyata punya pembesuk dan katanya sudah dianggap putri oleh Anda. Nah, Putri anda sudah hampir pulih dari masa penyembuhan bersalinnya kemarin," Jelas dokter John.
"Alhamdulillah," ucap Bi Nara sangat bersyukur. Dina sang nona muda yang telah dianggap sebagai putrinya sudah sehat.
"Tapi ...."
Rafka seketika menatap dokter John bingung.
"Kemarin Nyonya Dina sempat mengalami kecelakaan—"
"Apa? Kecelakaan apa, Dokter?" teriak Bi Nara sangat kaget mendengar penuturan dokter John perihal kecelakaan Dina yang entah terjadi kapan. "Tidak mungkin putri saya kecelakaan, kan, Dokter?" tanya Bi Nara kemudian terlihat sangat shock atas ucapan dokter John.
Bagaiman bisa putrinya yang hanya melahirkan saja, belum sempat dijenguk malah harus kecelakaan di masa proses penyembuhan bersalinnya. Seharusnya Dina sudah segera pulih dari kondisinya lalu pulang ke rumah baru bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You' versi Indonesia
Romance"Dina, ayo bercerai" Dika Jordi menjatuhkan talak pertamanya pada Dina Prayoga. Wanita yang sudah ia nikahi setahun lebih yang juga sedang mengandung besar buah cinta mereka. Dina hanya bisa membatu tanpa bisa mengeluarkan sepatah katapun untuk mem...