"ci"
shani yang sedang memainkan hpnya pun hanya melirik sebentar lalu kembali memainkan hpnya lagi tanpa memperdulikan orang yang ada disebelahnya itu
"ci. pacarnya kok dicuekin sihhhh" lagi, orang tersebut tetap merengek namun shani masih tidak memperhatikannya
"cii shaniii"
"apaan sih ra?" shani yang jengah pun tanpa sengaja membentak ara. iya ara. semua pasti tidak ada yang menyangka kan? dua orang ini menjalin hubungan. sebenernya ara setuju aja kalau ia come out ke member - member yang lain, tapi shani melarangnya, posisi shani yang sebagai kapten dari grup ini membuat shani enggan mempublikasikan hubungan mereka, semua hanya tau ara yang buaya dan shani adalah korban buayanya
"kamu ngapain sih? dari tadi aku aja ngomong tapi ga dijawab, ini kita cuman berdua ci, ga ada lagi. rame - rame kamu ngehindar, tapi berdua gini juga aku ga dianggep" keluar sudah uneg - uneg yang ara pendam. iya memang, ara lah yang pertama kali menyatakan perasaannya, namun shani juga menerimanya, shani bilang ia juga menyukai ara. namun hanya 3 bulan pertama shani bersikap lembut dengannya, sisanya? hahaha sudah sampai berjalan 8 bulan hubungan mereka, namun hanya ara yang terlihat menyayangi seniornya itu, namun shani? shani tidak menunjukan hal yang sama
"aku cuman lagi liat twitter ra, aku capek. kamu tau kita abis perform. kamu berharap aku ngapain kamu sih?"
ara terkekeh "ci shani pikir aku ga liat ci? kamu dari tadi chatan sama ci gre, kalau ci shani gasuka sama ara. ya gausah terima ara, jangan pernah coba - coba sama perasaan orang lain ci" ara pun tersenyum getir dan pergi meninggalkan
ara berjalan mengusap air matanya yang mengalir deras, sakit sih. tapi gimana, itu resiko ara yang memilih menjatuhkan hatinya ke shani. ara bisa saja melepaskan shani, tapi ia tidak bisa. lebih tepatnya tidak berani kehilangan shani. bagaimanapun shani sudah merajai hatinya, hanya shani. walaupun ara ragu apakah shani juga demikian?.
"loh ra kenapa?" tanya chika yang kaget mendapati ara berjalan sambil menangis, ara yang mendengar suara perempuan yang memiliki gummy smile itupun mengangkat kepalanya, menatap wajah chika yang memandangnya dengan penuh khawatir, ara pun hanya menggelengkan kepalanya dan menubruk chika, ara menumpahkan semua tangisannya dipelukan chika. cuman chika yang selalu memergoki ara ketika ia sedang nangis seperti ini, hanya chika yang selalu menyemangati ara walaupun chika pun tidak tau apa yang menyebabkan ara selalu menangis sendirian, hanya chika.
"udah ya jangan nangis disini, nanti diliat member lainn, kita duduk disana yaa" chika pun merenggangkan pelukannya, mengajak ara untuk berjalan menuju ketempat yang lebih sepi
"hal yang sama lagi?" tanya chika saat ia dan ara sudah duduk di salah satu sofa yang ada disalah satu ruang ditempat latihannya itu, ara pun mengangguk
"kamu ga mau cerita ke aku? kamu cuman selalu bilang ada masalah ada masalah tapi sampe sekarang aku gapernah tau masalah kamu apa ara" ucap chika dengan lembutnya sambil mengelus rambut ara yang tergerai
ara pun hanya menggeleng, ingin. ingin sebenarnya ia menceritakan nya ke chika, namun ia teringat. shani pasti sangat marah kalau ada member yang tau tentang hubungannya
"ga ada kak chika" ucap ara dengan seraknya
"yaudah gapapa kalau kamu gamau cerita, tapi nanti kalau kamu udah mau cerita kamu cari aku aja, aku siap dengerin kok cerita ceritanya ara" chika pun tersenyum, mendengar ucapan chika, ara pun tersenyum kemudian kembali memeluk chika, ia sangat beruntung mempunyai chika disampingnya. kalau bisa memilih ia pasti lebih memilih melabuhkan hatinya kechika daripada ke shani
******
ara memasuki tempat latihan dengan masker yang masih menutupi hidung dan mulutnya dan kacamata hitam yang menutupi matanya, bukan tanpa alasan ara memakai semua itu, hal ini dikarenakan matanya dan hidungnya masih merah akibat menangisi shani seharian, sedangkan objek yang membuatnya menangis sedang terlihat asik tertawa dengan teman segenerasinya itu, ingin rasanya ara menjadi gracia yang bisa leluasa menyender dipundak shani, dengan leluasa mengenggam tangan shani, ngobrol dan tertawa. gracia hanya temannya, namun ara pacarnya. tapi kenapa ara tidak bisa melakukan semua itu? sedangkan gracia bisa? ara pun hanya tersenyum getir dibalik maskernya dan berjalan menuju salah satu meja kosong untuk meletakan tasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
One shoot JKT
Fanfictionisinya hanya oneshoot, bisa pairing, bisa kelucuan member dahn sebagainya, ini adalah hasil dari kegabutan aku kalau buntu buat ngelanjutin cerita aku yang lainnya, termasuk yang chikara itu, efek sebel sama wattpad karna tiba tiba cerita aku yang u...