Awal Mula

902 88 2
                                    

Mereka yang telah sampai hotel kini mulai merapikan barang-barang mereka, dan merapikan oleh-oleh juga, rencananya mereka hari ini tidak akan kemana-mana untuk menghemat energi, juga Chenle yang sudah kembali tidur saat di perjalanan, dan untuk meminimalisir rasa lelah maka dari itu mereka mengistirahatkan tubuh mereka daripada pergi jalan-jalan.

Toh selama seminggu ini mereka selalu keluar untuk mencoba ini dan itu, entah itu dari makanan, tempat, juga museum yang berada disana, bahkan sampai malam hari mereka baru kembali ke hotel. Mark yang merasakan punggungnya tegang merebahkan punggungnya ke kasur, dia sejenak menatap Chenle yang tertidur dengan tenang, seketika senyuman menghias di bibirnya. Tidak ada alasan Mark tiba-tiba ingin memijat kaki sang anak, dia rasa lucu bagaimana kaki mungil Chenle tenggelam dalam genggamannya, kaki itu mungil tapi herannya kalau berlari bisa secepat cahaya. 

"Mark ada lagi ga yang harus dimasukin ke koper?" Haechan datang setelah merapikan koper di pinggir lemari, Mark mendongak, "nggak," dan kembali menghadap sang anak, Haechan duduk di belakang tubuh Mark yang sekarang sedang menepuk bokong Chenle. Haechan mengecup kening Mark membuat si empu terjengit sedikit, kemudian tersenyum. Haechan usap perut Mark dan juga ikut menciumnya. 

Haechan berbisik yang membuat Mark membeku seketika, "sampe lahir ya sayang, Daddy loves you," di tutup dengan kecupan lainnya di perut itu, saat Haechan mendongak dapat ia lihat Mark yang menatapnya dengan pandangan yang sedikit sulit diartikan, namun Haechan berasumsi bahwa Mark terkejut dengan ucapannya. "I love you," dan Haechan kembali mengecup dahi Mark, sebagai penutup kalimat sebelum memfokuskan diri ke televisi yang sedang menyala itu.

.

.

.

.

Flashback, 8 years ago

Sepasang sepatu sneakers melangkah keluar dari mobil pribadinya bersama dengan sang asisten menuju gedung di depannya, kaki itu ia langkahkan menuju pintu lobby, satpam yang berkerja disana tersenyum saat setelah di sapa oleh si empu yang menggunakan sneakers, "Mark!" seseorang memanggil namanya dari sebelah kanan lobby, pintu lift. Seseorang itu menghampiri Mark dengan beberapa map di tangannya, itu adalah Jungwoo sang manajer. "Oh halo kak," Mark menyapa dengan lambaian tangan dan senyum lebar terpatri di bibirnya, kini mereka berjalan berdampingan menuju lantai tujuh ruangan Mark berada, "ini loh aku mau ngasih tau kontrak kerja baru kamu," mereka masuk ke dalam lift itu bersamaan.

"Oh okey.." Jungwoo mengeluarkan map setelah mereka sampai di dalam ruangan, "jadi untuk kontrak kerja yang sekarang sih gampang, kamu cuma jadi model brand suatu perusahaan, kamu tau ga yang kantor jam tangan ini?" Jungwoo menunjuk jam tangan yang digunakannya, lantas Mark yang tahu menganggukan kepalanya, "iya tau".

"Nah perusahaannya minta kamu buat jadi brand ambassador mereka gitu Mark," Balas Jungwoo sembari menyerahkan surat perizinan kerjasama. "Oh gitu, nanti aku cuma kek photo shoot gitu doang bukan kayak waktu itu?" Karena Mark merupakan aktor film dan series itu mengapa Mark terkadang masih harus bertanya bagaimana prosedur pengiklanannya, karena ada juga beberapa perusahaan yang menginginkan pengiklanan dengan cara Mark berakting dalam sebuah video pendek atau di dalam film yang dibintanginya.

Kemudian Jungwoo menjawab "iya, cuma photo shoot aja sih disini mintanya, jadi gimana... kamu mau Mark?" Mark tidak langsung menjawab, melainkan membaca keterangan-keterangan lainnya di dalam surat tersebut, merasa dia juga diuntungkan akhirnya Mark menerima tawaran itu. "Iya deh kak, lagian tahun ini aku ga terlalu padat jadwal kan?" Jungwoo mengangguk mengiyakan, "oke deh kalo kamu setuju, aku kabarin mereka dulu ya," setelah itu Jungwoo pergi menelepon pihak perusahaan bahwa artisnya menerima ajakan kerjasama mereka. 

Mark yang iseng pun coba mencaritahu tentang perusahaan itu, jujur dia juga mempunyai dompet dari perusahaan itu, dan dia akui bahwa bahan, style dan kualitas yang diberikan perusahaan itu sangat baik, setara dengan harga yang mereka pasang di barang-barang produksi mereka. 

RICH & LOYALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang