McDonald's

3K 198 11
                                    

Keluarga itu kini sedang berkendara dari studio menuju kediaman mereka, saat sedang asiknya menyetir tiba-tiba bocah di pangkuan Mark memekik. "Ha!!! Dadda!! au ga?!"

"Nggak."

"hmp! di tepan thu yang ada walna kuning itu kita halus belok kanan, toalna di tepan dalan thu matet auuu..." anak itu memelas namun dengan suara yang keras memohon kepada sang ayah, Haechan jelas menatap arah tunjuk jari si anak, Haechan awalnya percaya akan ucapan sang anak, namun ketika matanya menangkap tanda yang dimaksud si anak, diapun langsung mendatarkan wajahnya.

"Hmm.. bilang aja laper pengen beli McD." Mark hanya terkekeh melihat interaksi itu. "ihh nda Daddaaaaaaaa itu dalan pincas taww," wajah Chenle, bocah dua tahun itu memberengut sebal. "Iya jalan pintas buat habisin uang Daddy huh!" walau Haechan membalas sang anak dengan tatapan yang tak kalah sinis, namun masih dengan wajah yang meledek tapi dia tetap mau membelokkan stirnya menuju tempat makan yang sang anak tunjuk.

"Yautah ntal Papa bobo ma Lele."

"Oh berarti Papa tidur sama ikan dong?" Balas Haechan dengan wajah yang semakin meledek Chenle, anak dua tahun yang awalnya kesal kini berubah menjadi sedih dan detik selanjutnya hanya suara nyaring tangis si bayi yang kini mereka dengar di dalam mobil.

"PAPAAAAAAAAAAAAA!!!!!"

"HAHAHHAHAHAHAH nyebelin sih." Haechan pun menggendong sang anak walau masih meraung tapi tak dipedulikan oleh Haechan sama sekali, setelah dia memberhentikan mobilnya di depan pemesanan makanan Drive Thru, Mark hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan keduanya, lantas Mark pun memesan pada operator Drive Thru McD. 

Chenle masih menangis, Mark yang sudah memesan makanan kemudian kembali mengambil tubuh Chenle dari gendongan Haechan, Haechan melajukan mobilnya ke arah blok pembayaran sebelum kemudian mengambil pesanan mereka. Ngomonng-ngomong karena Chenle mengamuk selama anak itu di gendong oleh sang Daddy, jadi akhirnya yang mengambil makanan adalah Haechan karena Mark jadi sibuk menenangkan bayi rewel satu itu, ya begitulah jika sudah menjadi Ayah, harus siap diduakan di depan mata langsung oleh anak sendiri.

Setelah pesanan didapat, Mark merubah duduk pangkuan Chenle yang awalnya mengarah ke dia jadi ke arah dashboard, "shusshusshu udah ah, ini nih liat liat, ini udah ada makanannya, Daddy cuma bercanda tadi, udah ah anak cowo ga boleh cengeng," Mark pun mengelap air mata sang anak dengan tissue, namun saat mata bocah dua tahun itu melihat paperbag dari brand meal kesukaannya, seketika dia langsung berhenti menangis dan menatap binar tiga paper bag tersebut.

"Yeayyy hetpi mil, matatih Papa." Haechan langsung menatap tajam si anak, "ih orang yang beli Daddy makasihnya malah ke Papa." Julidnya kepada sang anak, "hahaha kamu ga dianggap." dan sial sang suami malah membela sang anak.

Lalu perjalanan mereka dilanjut dengan Chenle yang sibuk dengan mainan dari pesanannya bukan makanannya, ya.. pada intinya Chenle hanya ingin mainan baru, bukan benar-benar makan.



___________________
Sampailah kini kita di kediaman Hyuckmark.

[Rumah Hyuckmark, wajib tonton!!!]

Dua pasangan itu melangkah masuk ke dalam rumah setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, ya mereka sengaja mengambil rumah yang lumayan jauh dengan perkotaan, sebab Mark tidak terlalu suka dengan kebisingan dan Haechan juga pecinta ketenangan, menyebabkan alasan kenapa mereka tinggal di pesisir kota. 

RICH & LOYALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang