bab 4

829 95 13
                                    

Happy reading
Vote and komen



Setelah seharian istirahat dirumah yibo akhirnya masuk sekolah. Walau masih saja lemas ia harus tetap pergi, atau ayahnya akan mengusirnya dari rumah. Yibo tidak tahu dimana ia akan tinggal jika bukan di tempat orang tuanya, walau tempat itu terasa seperti neraka, ia hanya harus sabar.

Berjalan kaki ke sekolah menambah rasa lelah pada tubuh ringkih tak bertenaga nya, yibo punya uang, ia mendapatkan nya setelah kerja rodi di salah satu apartemen seniornya dua hari yang lalu. Salah satu penyebab tumbangnya Wang yibo selain siksaan dari kakaknya adalah kerja yang ia paksakan pada tubuhnya yang sudah menolak untuk digerakkan.

Membayangkan hari-hari melelahkan nya yibo berharap suatu hari ketenangan bisa menghampiri nya, hanya ketika ia bisa sekali saja menghirup udara tanpa ketakutan, dan berlindung tanpa perundungan. Ia ingin memiliki apa yang disebut rumah, bukan hanya sebagai tempat peneduh namun juga tempat untuk mendapatkan kenyamanan.

" Bo di, kenapa tidak mengangkat telpon ku? Apa kamu berusaha lari dari ku hmm? "

" Zhan ge? "

Yibo tersentak, ia berjalan lunglai menyusuri koridor kelasnya namun jalannya dihentikan oleh xiao zhan, ia berdiri di depan yibo dengan senyum tipisnya.

" Kenapa wajah mu berubah seperti itu? Apa kau benar lari dariku? "

Suara tajam dan hangat Zhan menyapa telinga yibo sekarang, menyentak lamunannya untuk kembali ke dunia nyata. Yibo mundur dengan mata ketakutan, ia belum siap untuk bertemu seniornya ini. Apalagi jika sang kakak kembali memergoki mereka bersama, yibo tidak mau kembali di pukuli.

" Zhan ge, a-aku minta maaf. Ada sesuatu yang terjadi, jadi aku tidak bisa mengangkat telpon mu. " Ujar yibo masih dengan suara bergetar.

Xiao Zhan mengangkat satu alisnya, seakan mengatakan bahwa ia tak percaya dengan alasan klasik. "Sesuatu seperti apa? Ada apa dengan ponsel mu? "

" I-itu...aku lupa mengisi ulang daya ponsel ku... " Jawab yibo terbata. Terakhir kali ia jujur mengatakan ia sakit dan Zhan malah menyeretnya ke apartemennya. Yibo tidak mau kejadian lama terulang kembali kakaknya pasti tahu dan sesuatu yang lebih buruk juga pada akhirnya akan menimpa dirinya.

Zhan menatap wajah pucat yibo dan menelisik jauh pada mata lelah pada pemuda mungil didepannya yang tampak tak lagi bercahaya.

" Apa kau sakit? kenapa kau berdiri disini sekarang? Sekolah ini bukan untuk orang sakit, sekarang kau harus istirahat, aku akan menemanimu di ruang kesehatan " ujar Xiao Zhan dan menyeret yibo keruangan kesehatan tanpa bertanya apakah diempunya tubuh mau, tapi seperti biasa yibo selalu pasrah.

****

" Jiyang, pergilah ke kelas yibo dan minta izin guru qiren. Anak ini sedang sakit, aku menjaga nya sekarang. "

" Seperti nya guru qiren tidak masuk Zhan. Anak-anak kelas satu seperti nya sedang menikmati waktu kosong"

" Oke "

Zhan memandang yibo yang kini menatapnya dengan mata sayu, yibo menuntut ingin masuk dengan alasan guru qiren akan memarahinya jika bolos. Itulah sebabnya Zhan menelpon jiyang untuk meminta izin namun ternyata kelas anak itu kosong.

" Puas sekarang? "

Yibo tersenyum lembut dan mengangguk lemah. " Zhan ge, Terimakasih. Apa kamu tidak akan masuk kelas? "

Zhan berdecih, ia merasa seperti diusir sekarang. " Apa aku tidak bisa menemani mu disini? Apa kau takut aku akan melakukan sesuatu? " Jawab Zhan sinis.

Don't Bother Me Anymore | ZhanYi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang