Bab - 9

553 71 17
                                    

Happy reading
Vote dan komen

Kesedihan, ya? Mungkin ketika orang mendengar kata ini, mereka akan langsung berpikir tentang penderitaan dan kesialan. Betapa semua taruhan ditempatkan pada kata keramat ini untuk mendapatkan hari yang luar biasa. Mereka yang dengan berani menanggung masa kesedihan dapat memahami penderitaan mereka tanpa menggunakan kata-kata yang berlebihan.

Tapi apakah sosok remaja kecil Wang, yang hidupnya menderita selalu merasakan penderitaan? Jika kalian menjawab ya maka jawabannya salah. Anak ini tidak selalu merasakan rasa sakit, ada kalanya ia merasakan ketenangan. Kapan waktunya?

Saat dia sudah berdamai dengan hidupnya.

Dahulu saat ia berumur kurang dari 8 tahun, ayah, ibu dan kakanya pergi liburan ke luar negeri tanpa dirinya. Ia takut sendirian, ia takut kegelapan tapi kehidupan memaksanya untuk berani. Padahal yibo kecil sempat menangis memohon pada ayahnya untuk tidak meninggalkan dirinya di rumah besar itu sendirian namun ayahnya enggan memberikan jawaban, mereka tetap pergi dan menjauh. Apakah dia punya pilihan? Untunglah bibi xu tidak pulang kampung, jadi ia bisa makan tanpa terlunta-lunta meminta makanan di jalanan.

Lalu saat ia berumur 11 tahun, saat kakaknya juga mulai membencinya, saat kakaknya juga juga sudah meninggalkan nya, yibo kecil mulai merasa bahwa kesendirian adalah bagian dari hidupnya. Sendiri lebih dari sekedar ketenangan namun juga kebahagiaan, ia tak lagi perlu mencemaskan nasib kakaknya karena selalu berada di dekatnya, ia tak lagi perlu memikirkan apa yang akan di korbankan kakaknya jika ia melakukan kesalahan. Yibo sudah berdamai dengan apa yang menjadi nasib nya.

Namun ketenangan itu tak bertahan selamanya.

Setelah beberapa tahun, di Sekolah Menengah Atas Lan, Yibo mendaftar sekolah menengah atas pertamanya dan menghadapi tragedi yang dikenal sebagai Xiao Zhan. Dia yang awalnya memasuki kehidupan Yibo menyerupai malaikat tak bersayap, tetapi dia segera berubah menjadi iblis tak berperasaan. Diawal kemunculannya yibo berpikir Zhan adalah pelindung yang dikirimkan oleh tuhan untuknya, seorang yang bersedia berdiri didepannya ketika semua orang berbondong untuk melukainya dan juga bersedia berbicara dengannya tanpa memakinya atau memukuli tubuh ringkih nya tanpa sebab.

Pertemuan mereka terjadi di bulan pertama yibo berada di Lan senior high school, saat yibo berusaha bersembunyi  dari para senior berandal yang ingin mengeroyok nya beramai-ramai.

****

Flashback//

Yibo berlari dengan nafas tak beraturan melihat kebelakang sesekali berharap senior yang mengejarnya jauh tertinggal di belakang namun tidak. Mereka sudah terlalu dekat! Yibo tidak hapal seluk beluk sekolah yang besar ia hanya pernah ke satu tempat untuk menenangkan diri dan itu di gedung paling atas sekolah, bagian rooftop yang tak pernah di kunjungi oleh para siswa. Tanpa berpikir panjang dengan nafas yang tersisa walau kepayahan yibo berlari menaiki anak tangga demi anak tangga sampai ke bagian atas.

Ia meringkuk di bagian sudut dengan tubuh gemetar dan nafas tersengal. Di tengah rasa sesak yang ia hadapi yibo tak pernah lupa merapalkan doa agar orang-orang yang ingin mencelakainya tidak pernah menemukannya disini. Tangan pucat itu memeluk lututnya sendiri berusaha membungkus tubuhnya agar tak pernah terlihat, sampai suara seseorang membuat jantung nya seakan ingin berhenti berdetak...

"Hei, Didi? Ada apa dengan mu?"

Yibo mengangkat wajahnya yang masih terlihat kerutan ketakutan. Ia melihat orang di hadapannya dengan wajah tegang, lalu dengan refleks mundur dengan tergesa. "Hei, tidak apa, aku bukan orang jahat, jangan takut"

Don't Bother Me Anymore | ZhanYi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang