Bab 1: Awal penyakit Luna

4 3 0
                                    

Halo semua, udah lama gak ketemu hihi, 𝗮𝗸𝘂 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗹𝗮𝗺𝗮 𝗴𝗮𝗸 𝘂𝗽

****

Kenapa bukan dirinya yang mengetahui soal adiknya, kenapa harus orang lain.

Apa setidak bergunanya Lino lahir disini.

Semua pikiran mulai berkecamuk di hati Lino merasa tidak terbutuhkan disini, Lino marah, sedih, kecewa  semua bercampur menjadi satu.

"Sudah selesai Luna" Balas Nata dengan senyum.

"Sudah kok, ayok masuk disini dingin" Balas Luna dengan terkekeh ringan.

Luna segera berjalan menuju balkon sambil membawa pisau dan juga buah buahan yang belum dikupas,Luna segera mencari plastik untuk dia gunakan membuang kulit buah.

"Hihi,tumben banget langitnya cerah biasanya juga mendung." Balas Luna dengan terkekeh kecil.

Pintu yang semula tertutup perlahan mulai membuka,Luna tau siapa yang membuka pintu dan berjalan kearahnya.

"Ngapain lu kesini"Balas Luna tanpa mempedulikan Lino yang berjalan mendekati balkon kamarnya.

"Kok lu tau gw masuk ke kamar" Balas Lino.

"Iya lah gw tau, udah gak usah banyak omong, mau ngapain lu kesini" Balas Luna lagi.

Lino berjalan mendekat ke arah Luna ia segera mendudukan dirinya ke kursi samping meja balkon.

"Ngapain lu bawa pisau,mau nyoba bunuh diri lu disini,disini dah banyak jangan lu tambah tambahin."

"Lu marah sama daddy,karena daddy gak ngebolehin lu ikut audisi, lu sadar gak sih daddy itu ngasih tau lu yang baik, supaya lu gak ikut audisi,biar lu bahagia tanpa adanya orang orang ya jagain lu." Balas Lino sambil memedam amarahnya.

"Pftt,daddy bikin gw bahagia, gak salah lu."

"Daddy tu cuma sayang sama lu ya anjirr,minimal sadar diri kek,lu yang paling di sayang di sini, karena lu idol, Tuhan gak pernah adil sama gw,lu tau, gw disekolah selalu di suruh ngasih hadiah ke lu,semua orang suka sama lu, semua cuma mentingin lu doang ya,lu kira gw gak sakit di giniin, apa gw jadi idol dulu supaya semua orang suka sama gw."balas Luna mengeluarkan unek uneknya selama.

"Semua yang gw suka selalu pergi, gak pantaskah gw di dunia kalau gw kayak gini." Balas Luna lagi sambil menahan air matanya.

Tiba tiba sesuatu menamparnya dengan keras,baru kali ini dia melihat kakaknya menamparnya.

Tidak lama kemudian Nata dan Nathan segera masuk ke kamar Luna.

Melihat itu Mata Nathan segera melihat ke arah Nata untuk segera membawa Luna menjauh dari sini.

Nata segera membawa Luna ke ruang tamu untuk mengobati luka di pipi Luna akibat tamparan Lino.

Nathan segera membawa Lino ke taman.Keduanya tidak luput dari pengelihatan Luna yang sedang diobati oleh Nata.

"Lu goblok atau gimana sih anjirr dia itu adek lu, kalau lu marah sama dia yaudah" Balas Nathan kemudian ia segera mendudukan diri di kursi sambil memijat pangkal hidungnya yang pening memikirkan ini semua.

𝗔𝗹𝘂𝗻𝗮 𝗞𝗶𝗺(Aku Seorang Idol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang