2

246 40 0
                                    

...

"Serius? Bu Ve ngajak lu ketemuan?" Kaget Boby saat Gracio memberitahukan Veranda kemarin malam.

"Iya, dia minta bantuan gue buat beresin kerjaannya" jawab Gracio.

"Gue sih yakin kalau Bu Ve suka sama lu" ujar Boby.

"Gak mungkinlah Bob, Bu Veranda kan udah berkeluarga...Suaminya juga mapan, lah gue mah cuma karyawan yang kerja di perusahaannya doang" ucap Gracio.

"Bisa aja bener Yo, soalnya gue bisa bedain cara Bu Veranda nge treat karyawan lain gimana..tapi kalau ke lu tuh beda banget sumpah"

"Bodo amat lah, lagian gue juga gak pernah suka sama dia...gue cuma nurutin dan menghormati dia sebagai atasan kita kan" ungkap Gracio.

Boby mengangguk angguk saja.

"Tapikan bis-"

"Heh kalian! Ayo cepetan balik lagi ke mobil...Si Papa udah selesai bakery nya" ucap Lilis menyuruh Boby dan Gracio untuk segera masuk kedalam mobil.

"Bakery?" Bingung Gracio, ia tak mengerti maksud dari ucapan Lilis barusan.

"Maksudnya tuh Berak..kan tadi Papa gue kebelet berak.. elahh gitu aja gak paham..lu kek gak tau aja nyokap gue kan selalu buat bahasa aneh" ujar Boby.

Ya, tadi mereka sementara waktu mengistirahatkan mobilnya di rest area karna Papanya Boby yaitu Heri ingin buang air besar.

Mereka pun melanjutkan perjalanan ini menuju tempat yang ingin dituju. Kini Gracio yang bergantian mengendarai mobil, karna sejak awal tadi yang menyetir adalah Om Heri...dan Boby asik duduk bersantai karna katanya ia tidak bisa menyetir dengan jarak terlalu jauh sebab itu akan membuatnya kantuk.

- sesampainya di tempat itu.

"Eh itu udah ada Ayangku lagi duduk" tunjuk Boby kepada seorang wanita yang duduk di kursi teras Villa.

Gracio menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah bucin Boby.

"Biar saya saja Om yang turunin koper kopernya" ucap Gracio.

"Beneran gapapa Yo?" Tanya Heri.

"Gapapa Om, Om sama Tante duluan saja kedalam...nanti koper biar saya dan Boby yang bawain" ujar Gracio.

"Yasudah kalau begitu kami kedalam ya" ucap Lilis.

Gracio tersenyum.

Kemudian Gracio dibantu Boby membawa koper koper kedalam Villa. Selesai dengan kegiatan itu, Boby pun langsung menemui sang Tunangan juga kedua orangtuanya.

"Hai Shanju Sayangku, Cintanya aku" ucap Boby kemudian memeluk erat tunangannya yang tak lain adalah Shanju.

"Hai juga cayangku Boboboy!!" balas Shanju.

"Huekk! Jijik banget"

Gracio menoleh ke arah sumber suara muntah simulator dari remaja wanita yaitu Michie.

"Loh?"

"Lah? Om warnet!" sapa Michie pada Gracio. Gracio tersenyum saat Michie mengajaknya tos ala ala.

"Ngapain disini Om? Mau buka rental ps kah?" Tanya Michie.

"Iya nih, lagi nyari tanah kosong buat bangun warnet sama rental ps" jawab Gracio.

"Hahaha si Om bisa aja nih, Ouh ya Om...turut berduka cita ya huhu.."

"Kenapa?" Bingung Gracio.

"Aku percaya kalau Om warnet adalah pria baik yang selalu menegakkan keadilan, jadi berhentilah untuk patah hati ya bruh...aku tau kamu kuat pake d..kuad berarti" ucap Michie sembari berusaha menepuk bahu Gracio, seakan akan memberikan kekuatan untuknya.

Alunan SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang