*author's pov*
irene, seulgi, dan noah duduk di meja paling ujung dekat pintu masuk. irene yang memilihnya karena ingin cepat-cepat pergi dari cafe ini. ia masih kesal dengan seulgi. menurutnya, pemikiran seulgi terlalu sempit dan kekanak-kanakan.
"aku ngga punya banyak waktu. to the point aja." tukas irene.
"okay..." jawab seulgi sedikit kecewa.
"irene... aku—"
"atas nama kang seulgi." teriak barista dari barnya, menandakan bahwa pesanan cokelat panasnya sudah jadi.
"sebentar, i'll be right back." katanya lalu bergegas mengambil pesanan itu dan ia berikan untuk noah.
irene membuka tutup cup nya agar minumannya segera dingin.
"talk." tukas irene lagi sambil membukakan tutup cup minuman noah.
seulgi sedikit terkejut dengan ketegasan irene barusan. ia menegakkan duduknya, lalu berdehem melegakan tenggorokannya yang kering.
"rene... aku minta maaf soal waktu itu. aku salah. aku ngga mikirin kamu waktu itu. pikiranku terlalu sempit."
"emang." jawab irene cepat.
"aku bener-bener kepikiran dan aku minta maaf. at least, aku pengen kita kaya dulu lagi. tolong kasih aku kesempatan sekali lagi, rene..."
"aku butuh waktu ya, gi. aku harap kamu ngerti. jadi aku ngga gampang. tolong kasih aku waktu..."
"maksud kamu?"
"waktu buat ngga sama kamu dulu." jawab irene. "tolong lepasin aku ya gi?" pinta irene.
ucapan irene barusan sangat melukai seulgi. ia merasa sangat terluka. bukan ini yang ia harapkan. tapi kenapa jadi begini?
"rene tapi..."
"kata kamu, kamu sayang sama aku kan?" tanya irene.
seulgi mengangguk pelan.
"jadi tolong kasih aku waktu ya, gi." sambungnya lagi.
seulgi tidak dapat berkata-kata lagi. ia hanya bisa diam menatap irene. ribuan kata dan kalimat yang ada dikepalanya, tak dapat ia ungkapkan. ia hanya bisa menatap irene sedih.
"noah, kita pulang sekarang ya. mommy bawain cokelat noah. say thank you dulu sama tante seulgi." kata irene sambil berdiri dan bersiap untuk pergi.
"thank you cokelatnya tante super hero eater." kata noah.
seulgi tersenyum tipis, menutupi kekecewaan dan kesedihannya, "sama-sama, noah..." jawab seulgi.
"hug, hug..." noah mengulurkan tangannya minta dipeluk seulgi.
wanita bermonolid itu tersenyum tipis lalu memeluk noah erat. "tante good person..." celetuk noah.
seulgi terkekeh, "thank you. you are a good kid too, noah." katanya sambil melepas pelukannya dengan noah.
"ayo, noah." ajak irene.
noah berjalan disamping irene, ia menggenggam tangan irene erat. tangan satunya ia lambaikan ke seulgi.
"rene..." seulgi berdiri sebelum irene benar-benar pergi dari hadapannya.
"how long...?" tanya seulgi.
irene menoleh ke seulgi, ia menatap wanita itu. "i don't know, seulgi... maybe... forever?" jawabnya.
seulgi kembali kecewa dengan jawaban irene barusan, "okay... but, i'm always here for you, rene... kapanpun kamu butuh. aku disini. you have my number too anyway... so... please call me if you need something. i'll be there for you." suara seulgi bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hermosa Flor.
Fanfictionseulgi sedang berjuang untuk dapat mengarungi kehidupannya yang sulit. setelah kematian sahabatnya, ia kehilangan gairah hidup. buku-bukunya tak kunjung rilis. hingga akhirnya ia bertemu seseorang yang menggerakkan hatinya, tapi bersama dengan perem...