14.

61 18 1
                                    

*seulgi's pov*

"lalu, katak dan putri itu hidup bahagia selama-lamanya. tamat!" aku menutup buku dongeng milik noah. aku melihat anak itu sudah tertidur pulang. aku menarik selimut, menutupi tubuh mungil noah, lalu mengecup kening noah, "good night my little hero!" bisikku pelan.

aku menutup kamar noah pelan-pelan, berusaha tidak menimbulkan suara apapun.

irene baru saja selesai mencuci piring. ia mengeringkan tangannya. rambutnya terikat rapi, ia tersenyum saat melihatku.

"hey..." sapanya. "noah tidur?"

aku mengangguk, "pules banget anaknya." jawabku terkekeh kecil.

aku mendekati irene, menatapnya lembut, "can I hug you?" tanyaku.

irene terkekeh pelan, "boleh..." katanya lalu memeluk ku erat.

aku bisa merasakan tubuh kurusnya dalam pelukan ku malam ini. tangannya melingkar di pinggangku. sungguh pelukan yang sangat nyaman sekali. aku mengecup kepala irene beberapa kali tanpa ku sadari.  tanpa ada penolakan apapun darinya.

"you did well today, rene. thank you for that..." ujarku.

irene tersenyum, "thank you for saying that. you too. you did well today, kang seulgi."

aku mengecup kepalanya sekali lagi. aku benar-benar bangga padanya. perempuan ini benar-benar hebat. mungkin ini adalah alasanku mengapa aku sangat menyukai dan mencintai perempuan ini? entahlah, yang jelas aku yakin bahwa dia adalah orang yang aku inginkan.

irene mendongakkan kepalanya menanatapku lalu tersenyum. aku terkekeh, "kenapa?" tanyaku.

ia tak menjawab, ia hanya menatapku dan tersenyum. matanya begitu indah. tatapan kali ini berbeda. tidak ada lagi tatapan sedih ataupun takut. aku dapat melihat pancaran cahaya dari matanya.

hati ku berdebar begitu cepat. aku benar-benar mencintainya.

aku mendekatkan wajahku padanya. ujung hidung kami bertemu. aku mengusap pipinya lembut, menatap matanya penuh arti. berharap dia mengerti bahwa aku sangat mencintainya.

"can I kiss you?"

irene tersenyum lebar. ia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

aku memagut bibirnya pelan. merasakan lagi hangat bibirnya. aku bisa merasakan balasan ciumannya. aku merasa menjadi orang yang paling beruntung di dunia.

aku membuka ikat rambutnya, membiarkan rambut panjangnya terurai indah. menatapnya sekali lagi, "you are so beautiful, you know that, right?" lirihku.

irene tersipu, wajahnya merah, "you too..." jawabnya lalu kembali memagut bibir ku.

kami tidak melepas ciuman kami, menikmati setiap decakan dan hembusan napas satu sama lain. sambil berusaha berjalan menuju kamar.

aku membaringkan irene di kasurnya yang hanya muat untuk satu orang itu, aku tersenyum menatapnya. ia benar-benar sangat cantik. bagaimana ada seseorang yang bisa menyia-nyiakan perempuan ini? sungguh, mereka adalah orang-orang yang merugi!

aku menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajahnya. mengusap wajahnya dengan jemariku.

"can... can we... do that?" bisikku agak ragu. aku tidak ingin membuatnya tidak nyaman. disini lain, aku sangat menginginkannya.

irene terkekeh mendengarku. ia mencubit hidungku, "you're so cute!" katanya gemas. "are you always ask like this to your previous partner?"

aku mengerikan dahi ku, "kayanya engga sih..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hermosa Flor.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang