*author's pov*
seperti biasa, irene menata bunga-bunganya dengan rapi. tokonya sudah buka sejak satu jam yang lalu. hari ini cuaca jauh lebih panas dari sebelumnya. irene meneguk air putih dinginnya untuk melegakan tenggorokan yang di rasa sedikit kering. ia berharap hari ini akan banyak pengunjung yang datang untuk membeli bunganya.
lonceng pintu berbunyi, menandakan ada tamu yang datang. irene dengan penuh senyuman hangat menyambut tamu tersebut, "selamat pagi, selamat dat—oh?" badannya seolah membeku saat ia melihat siapa yang datang.
"hai... rene..."
"hai... seulgi..." sapa irene dengan canggung.
keduanya mematung beberapa saat sampai salah satu diantara mereka tersadar bahwa harus ada yang mulai percakapan, "duduk, gi." ujar irene.
"rene... aku... ngga bisa lama, aku ada perlu. i just.... i come here to see you, that's all." jawab seulgi.
ungkapan itu membuat irene sedikit tersipu, pipinya terasa panas. seolah ungkapan itu dapat meluluhkan hatinya dan bisa membuat ia jatuh pada seulgi kapan saja. namun irene tidak bisa melakukan itu, selain karena statusnya yang sudah memiliki satu anak dan pernah menikah. ia sadar bahwa seulgi telah memiliki kekasih.
"i... i miss you, rene..." ujar seulgi lalu sedikit melangkah lebih dekat.
irene tersenyum tipis, "you can't seulgi..." tatapan matanya irene kecewa. sebenarnya tak sanggup, namun harus dikatakan.
seulgi menghela napas berat. lagi-lagi ia ditolak, bahkan setelah 2 tahun, tidak ada yang berubah, irene tetap sama padanya.
"hmm... oh, ini... buat noah." seulgi memberikan satu kotak hadiah kepada irene. "aku pikir, kayanya noah bakal cocok kalau pakai itu, kembaran sama kamu." sambungnya.
"seulgi... kamu ngga usah repot-repot kaya gini." ujar irene menyesal.
"gapapa rene, aku memang selalu kepikiran sama noah. sering kangen juga sama anak itu, lucu banget soalnya." seulgi tersenyum tipis.
irene menunduk menatap hadiah dari seulgi, hatinya merasa tak enak dan ia juga merasa tak pantas mendapatkan itu. bahkan setelah sekian lama, seulgi tetap mengingat noah.
"open it!" ujar seulgi semangat.
irene membuka kotak itu dan melihat ada 2 potong kain batik. ia membentangkan kain itu, raut wajahnya terlihat bingung. ia kemudian menatap seulgi.
"you know, people in indonesia wear batik. so it reminds me of you and noah." katanya.
"cara pakainya gimana?" irene terkekeh bingung.
seulgi mengambil kain itu, "ca-can i?" seulgi sedikit ragu.
irene mengangguk mempersilahkan seulgi untuk menunjukkan cara menggunakan kain itu. seulgi melilitkan kainnya dipinggang ramping irene sambil menjelaskan bagaimana cara menggunakannya. secara tidak langsung, seulgi memeluk tubuh irene saat membantu memasangkan kain itu. sesekali kulit mereka bersentuhan, wajah mereka menjadi begitu dekat. perasaan nyaman dan juga gugup menyelimuti keduanya.
"and finally, just tie like this dan sembunyiin talinya ke dalem. done!" ujar seulgi sambil tersenyum lebar.
"are you sure noah bisa pakai ini juga?"
seulgi terkekeh pelan, "justru aku beli ini karena kepikiran noah pasti bakal lucu banget pakai ini. i mean, i live in indonesia for 2 years and whenever i go out seeing so many kids using this kind of batik is so cute!" katanya. "and it makes me miss noah even more..." lanjutnya pelan.
irene tersenyum canggung, "...thank you." jawabnya.
suasana canggung dan dingin kembali datang. perasaan yang entah bagaimana harus digambarkan. dalam pikiran seulgi, ia sangat menginginkan irene melebihi apapun. namun ia sadar tantangan yang akan ia hadapi akan jauh lebih susah dari sebelumnya. dalam pikiran irene, ia masih bersikuku bahwa seulgi pantas mendapatkan yang jauh lebih darinya dan mungkin itu adalah sunmi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hermosa Flor.
Fanfictionseulgi sedang berjuang untuk dapat mengarungi kehidupannya yang sulit. setelah kematian sahabatnya, ia kehilangan gairah hidup. buku-bukunya tak kunjung rilis. hingga akhirnya ia bertemu seseorang yang menggerakkan hatinya, tapi bersama dengan perem...