6

533 35 1
                                    

Di perjalanan pulang aretha dan kala hanya sama2 diam tanpa pembicaraan , kala yang emang orang nya pendiam dan cuek tak tau harus apa karna ia tak pernah membuka pembicaraan

Sedangkan aretha ia malas berbicara apalagi pembicaraan yang tak penting seperti basa basi itu terlalu pegal untuk mulutnya yang tak pernah basa basi

Aretha menyibukkan dirinya dengan memaikan hp tak lupa memberi tahu supir untuk membawakan mobil nya di sekolah

""Kenapa?" Tanya aretha saat mobil yang ia tumpangi berhenti tanpa melihat kala karna ia yakin belum sampai rumah apalagi ini baru beberapa menit saja

"Tikus"jawab kala datar menatap kedepan melihat segerombolan pria berjaket hitam dengan gambar gagak hitam besar di punggung nya dan jangan lupa tulisan dibawahnya 'geraxes'

Sekumpulan geng pembuat onar

"Diam"perintah kala dan membuka pintu mobil menutup nya pelan ,melihat orang2 yang ia anggap tikus itu tajam

""Wah wah wah lihat ternyata kita punya mangsa seorang kala , kalandra arzan kafeel ,anak konglomerat "ucap pria yang paling depan mungkin ketua?

"Bisa minta selfie?"kata anak buah nya terkekeh remeh diikuti gelak tawa di belakang nya

"Bct "umpat kala menarik kerah pria itu dan memberikan bogeman keras hingga ia tersungkur , ia tak mau buang buang waktunya demi segerombolan tikus ufaedah

Ketuanya yang melihat anggota nya di pukul pun marah dan menyuruh anak buah nya menyerang

"Serang" teriak sang ketua

"1 lawan 13? Cih" gumam kala menatap remeh ketua nya

"Habisi dia" gertak sang ketua marah

Aretha yang didalam mobil menatap perkelahian didepan nya datar tanpa minat ,apa mereka kurang kerjaan?pikir nya

Ia mengalihkan pandangan nya pada seseorang di belakang kala yang membawa sebuah pisau berlari bersiap2 menancapkan pisau nya pada kepala kala yang membelakanginya

Tanpa sadar aretha menguap bosen melihat sekumpulan orang2 lemah? Menghadang seorang kala yang notabenya wakil ketua dari mafia maybe?

Tentu saja skill dan indra pendengaran seorang kala tajam apalagi penglihatan nya ,hingga bisa menghindari pisau itu sehingga pisau itu menancap di kepala anggota nya sendiri yang tadinya berada didepan kala

"Uh membosankan" gumam aretha dan memilih memejamkan matanya menunggu mereka selesai

Sekitar 10 mnt kala membuat mereka tepar bahkan tak bisa bangkit hanya untuk sekedar berdiri saja

Ia pun berjalan kembali kearah mobilnya membuka pintu dan duduk kembali seperti tak terjadi apa2 bahkan tak ada luka ditubuh maupun wajah nya

Ia menatap sebentar di sebelahnya dan melihat aretha tidur, kembali melajukan mobilnya menuju kediaman amor's

Aretha yang merasa mobil kembali bergerak pun membuka matanya dan melirik kala sebentar ia sudah yakin mana mungkin seorang kala bisa luka hanya sekedar menghadapi tikus2 lemah

Tin

Merasa sudah sampai aretha mengedarkan pandangan nya kesampaing ternyata sudah sampai, sampai depan gerbang ia pun membuka pintu hendak keluar

"Makan malam"peringat kala menatap datar aretha yang akan bersiap2 keluar

"Hm"dehem aretha menatap kebelakang dan melihat kala yang menatapnya datar dibalas tak kalah datar oleh nya

Deg

Jantung keduanya berdetak kencang tapi ekspresi mereka tetap sama datar sehingga orang lain sulit menebak dengan apa yang mereka pikirkan

Transmigrasi[friends]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang