Bab 3 - Tidak Panas

206 19 0
                                    

  Lin Qingyan berdiri di belakang pilar lebar. Dari sudut ini, dia bisa melihat punggung keduanya berdiri berdampingan. Mereka tampak seperti pasangan yang serasi. Suara seorang pria terdengar dari ponsel yang menempel di telinganya, suara yang berat dan lembut, "Yan Yan?"

  Wen Yan, seperti namanya, lembut, sopan, dan pengertian.

  Lin Qingyan pernah berpikir bahwa kelembutan Wen Yan adalah miliknya sendiri, tetapi kenyataan memukulnya berulang kali, dan harapannya hancur saat ini, dia  salah besar.

  Bukankah kau mengatakan sedang dalam perjalanan bisnis? Kenapa malah bersama dengan An Nanyi lagi? Tidak mungkin bisa bertemu secara kebetulan di negara asing, pasti itu sudah direncanakan sebelumnya.

  Dengan perjuangan terakhirnya, Lin Qingyan menarik sudut bibirnya dan tersenyum, dan bertanya dengan nada setenang dan sesantai  mungkin: "Yan Ge, apa yang sedang kamu lakukan?"

  Tangan yang terkepal erat di sisinya mengungkapkan kegugupannya saat ini.

  "Aku sedang bertemu seorang klien." Wen Yan melirik An Nanyi di sampingnya dari sudut matanya. Dia balik menatapnya dengan mata menggoda. Prihatin: "Yan Yan, aku mendengar tentang masalahmu, bagaimana keadaanmu sekarang ? Apakah kamu baik-baik saja?"

  Bohong, Pembohong.

  Jika dia tidak melihat dengan mata kepalanya sendiri, Lin Qingyan merasa bahwa dia akan dengan bodohnya akan mempercayainya lagi. Dia selalu lamban dalam hal emosi, dan justru karena inilah dia ditipu mentah-mentah dengan sikap lembut Wen Yan selama tiga tahun.

  "Tidak baik, aku tidak baik sama sekali." Wajah pemuda itu pucat, tetapi sudut matanya diwarnai dengan sentuhan merah, matanya yang jernih tertutup kabut, dan dia berkata dengan suara serak, "Yan Ge, aku sangat merindukanmu." .

  Dia datang ke sini jauh-jauh, tapi yang menyambutnya adalah pemandangan ini.

  Dia tidak menyangka orang di ujung telepon akan mengatakan hal seperti itu. Wen Yan sedikit terkejut, matanya melembut, "Yan Yan, Yan Ge juga merindukanmu, aku akan kembali saat pekerjaanku selesai..."

  Tepat saat dia berbicara, An Nanyi yang tadinya diam di sampingnya tiba-tiba memiringkan tubuhnya dan jatuh ke tanah dengan ringisan pelan, Wen Yan dengan cepat melingkarkan tangannya di pinggangnya, dan mengangkat orang yang akan jatuh itu. .

  "Yanyan, masih ada beberapa pekerjaan yang harus ku lakukan di sini, jadi aku tutup dulu telponya." Dia menutup telepon tanpa ragu setelah berbicara, dan menatap orang yang ada di pelukannya dengan prihatin, "Apa kau baik-baik saja? Apa kau terluka ?"

  "Tidak apa-apa, hanya saja pergelangan kaki ku terkilir." Meskipun dia berkata demikian, An Nanyi mengerutkan kening kesakitan, menggigit bibir bawahnya dengan menyedihkan, dan berkata dengan marah, "Aku bahkan bisa terjatuh di jalan yang datar, aku sangat bodoh."

  "Wen Ge, maafkan aku, karena menyela pembicaraanmu dengan Yanyan, maafkan aku."

  "Bodoh, mana mungkin aku  menyalahkanmu, aku akan membawamu ke rumah sakit."

...

  Melihat sosok keduanya berdekatan, Lin Qingyan menyimpan ponselnya, dan berlari menjauh dengan panik seolah-olah melarikan diri dari seorang pengejar. Ketika dia kembali ke kamar, wajahnya yang cantik dan lembut dipenuhi oleh air mata, Air mata mengaburkan pandangannya.

  Dia pada dasarnya tidak peka terhadap emosi, satu-satunya orang yang dia sukai adalah Wen Yan, dia memperlakukan orang itu dengan penuh cinta, dengan penuh kasih tanpa pamrih, mencintainya sepenuh hati, dengan naif berpikir bahwa dia pihak lain juga mencintainya dengan cara yang sama.

  Tetapi dia tidak menyadari bahwa hati beberapa orang sekeras batu, dan tidak dapat di hancurkan¹.

  Di ruangan yang sunyi, pemuda kurus meringkuk dan bersembunyi di sudut, dengan wajah dibenamkan di lutut, dia bahkan tidak berani menangis terlalu keras, dia hanya bisa menggigit bibir bawahnya dengan erat, merintih putus asa seperti suara anak kucing.

  Bibir bawahnya digigit hingga berdarah, tapi dia tidak merespon.

  Dia lahir tanpa rasa sakit, dan dia bahkan tidak bisa merasakan sakit.

————

Catatan kaki:
¹ Maksud kalimat diatas adalah bahwa perasaan pihak lain/pasangannya tidak semurni dan setulus perasaanya sehingga pihak lain tersebut tidak membalas perasaannya.

Untuk cerita ini, mungkin bisa fast update karena novel aslinya juga udah tamat jadi cuma tinggal translate aja. Tapi kecepatan updatenya nanti tergantung panjang cerita tiap chapternya.

Sekian. Terimakasih😊😊

Fire After Rebirth(BL Novel Terjemahan Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang