23

3.7K 315 16
                                    

"Dimas kenapa sih lu tuh selalu pake gelang banyak banget kek gini?" Tanya Denis sambil menujuk kedua pergelangan dimas

"O-oh gue suka aja gitu" Kikuk dimas, dia sungguh belum siap untuk menceritakan yg sebenarnya kepada para sahabat nya

"Kalo gitu kasih gue satu dong, kan itu ada banyak" Pinta Denis dengan menyengir

"Gak boleh beli sendiri sana" Balas dimas lalu menyembunyikan tangannya dibelakang tubuh nya

"Ishh ayolah satu aja" Rengek Denis, dia sungguh penasaran kenapa dimas tak mau melepas gelang gelang nya

"Gak mau"

"Satu aja plisss"

"Gak boleh, beli sendiri aja"

"Satu aja loh" Ujar Denis lalu dengan memaksa mengambil tangan dimas dan menarik salah satu gelang

Pyarr

Gelang dimas pun berceceran jatuh, gelang dimas tuh tipe gelang yg banyak manik maniknya, kek tasbih gitu loh babe

"Loh apa ini?" Tanya Denis saat melihat ada goresan di pergelangan dimas

Karena tak jelas Denis pun menarik seluruh gelang dimas hingga putus semuanya, akhirnya denis melihat banyak goresan di balik gelang gelang itu

"Ini apa dimas, ini kenapa kok dicoret coret" Suara denis tercekat lalu mengelus pelan goresan itu

"I-ini itu anu"

"JAWAB DIMAS INI KENAPA" bentak denis dengan mata berkaca kaca

"Hey ini ada apa?" Tanya kevin dan azam yg baru saja kembali dari kantin bersama radit

"Loh kok banyak luka nya?" Tanya radit polos saat melihat pergelangan dimas

Kevin dan azam pun ikut melihat pergelangan dimas, mereka berdua kaget terlebih mata kevin sudah berkaca kaca

"Kenapa dimas?" Tanya kevin dengan mata berkaca kaca

"Kenapa?" Azam juga bertanya dengan raut wajah yg sedih, kecewa, marah dan syok

"I-ini g-gak papa kok" Jawab dimas sambil menunduk

Kevin pun memeluk dimas, ada apa dengan sahabatnya ini kenapa berani untuk menyakiti diri, kenapa dimas tak pernah bercerita jika dia punya masalah

Denis, azam dan radit pun ikut memeluk dimas, walaupun radit tak tau apa yg terjadi tapi dia ikut merasakan perasan sedih saat melihat pergelangan dimas yg banyak lukanya

Dimas pun kaget saat para sahabatnya memeluknya tangis nya pun pecah saat di kelas ini

Karena masih istirahat jadi di kelas hanya ada mereka, dan lagi pun arkan dkk hari ini tidak berangkat

Azam, Denis, dan radit melepaskan pelukan mereka membiarkan kevin menenangkan dimas

"Iya gak papa nangis aja, keluarin aja semuanya" Ucap kevin sambil mengelus punggung sahabatnya itu

Hampir 10 menit dimas menangis kevin pun membiarkan, lalu dimas pun melepaskan pelukannya

"Okey udah tenang kan" Ucap kevin, dimas pun mengangguk

"Sekarang cerita, kenapa kok berani coret coret?"

Dimas pun menatap para sahabatnya dengan mata sembab, sungguh kevin dan lainnya pasti akan memekik gemas melihat wajah dimas sehabis menangis,dimas kan jarang nangis cok

Tapi ini bukan saat nya untuk memekik gemas

"Sebenernya mommy dimas itu meninggal gara gara ngelahirin dimas, gara gara itu daddy gak suka sama dimas" Jawab dimas dengan sesengukan

"Dimas itu anak sial ya? Soalnya daddy sering bilang gitu ke dimas" Lanjut dimas dengan menatap para sahabatnya

Kevin dan yg lainnya hanya diam dan mendengarkan cerita dimas

"Berarti dimas anak sial ya?" Tanya dimas saat melihat sahabatnya hanya diam

"Dimas itu gak berharga ya?"

"Mommy sia sia dong ngelahirin dimas"

Kevin yg mendengar itu langsung sadar dan memeluk dimas lagi

"Dimas dengerin di dunia ini gak ada yg namanya anak sial" Ucap kevin lalu melepaskan pelukannya

"Dimas itu berharga, dimas berharga buat kita semua" Lanjut azam

"Dimas juga berharga buat radit, jadi dimas jangan lukain tangan nya lagi ya" Tambah radit dengan senyuman yg polos

"Mommy bakal kecewa sama dimas kalo dimas ngomong kayak gitu, jangan lukain tangan yg cantik ini" Ucap denis lalu mengelus pergelangan tangan dimas

Dimas hanya mengangguk dengan perasaan lega, benar apa kata mamang bakso rumah gak harus keluarga

"Bolos mau gak?" Ajak Denis dengan mengerakan sebelah alis nya

"Bukanya bolos itu gak boleh ya? Kata bunda lala gitu" Jawab radit polos

"Sekali kali gak papa lah" Balas Denis dengan senyuman tengil

Azam, kevin dan dimas memandang datar denis

"Ishh ayok bolos" Rengek Denis sembari menunjukan puppy eyes nya

Azam, radit, kevin dan dimas pun memekik gemas, dan kevin baru saja sadar bahwa para sahabatnya itu manis semua dia kan jadi tak rela sahabatnya dilihat orang lain

Butuh kaca gak nak, panjenengan ora kalah kawai loh_author kecehh

"Denis jangan nunjukin muka itu sama orang lain ya" Ucap kevin dengan serius

"Yg lain juga ya" Lanjut kevin lalu menatap muka para sahabatnya

Yg lain pun menekuk alis binggung, ada apa dengan sahabat mereka yg manis dan imut ini

"Kenapa?" Tanya azam dan diangguki yg lain

"Ya pokok nya jangan" Jawab kevin

"Iya kevin" Gemas dimas dan Denis

"Jadi bolos gaj sih?" Tanya Denis kepada para sahabatnya

Azam dan kevin samping pandang lalu mereka mengangguk bersamaan

"Oke, tapi kali ini aja ya"

Denis pun memekik senang lalu dia menarik radit dan dimas keluar kelas dan diikuti azam dan kevin

Mereka seperti keluarga saja, azam sebagai papa kevin sebagai mama, dan Denis sebagai kakak pertama lalu radit dan dimas sebagai adiknya

"Lucu juga" Batin kevin saat memikirkan imajinasi nya tadi

Saat azam dkk sampai di cafe mereka jadi pusat perhatian

Ganteng banget pliss

Perkumpulan cogan

Menurut gue malah perkumpulan uke

Mereka semua manis ajg

Apalagi yg paling belakang itu, liat tatapannya polos banget

Kevin mencebikan bibir nya saat ada yg bilang tatapannya itu polos, benar kevin berada di belakang para sahabatnya

Padahal kan kevin pengen di bilang cowok cool

***

Gini nih kalo orang yg suka haha hihi disuruh bikin cerita sad, gak ada sad sad nya sama sekali cuk🗿

Kira kira ni cerita bisa sampe berapa chapter ya🤓

Komen nya babe okey

Lop yuu😍🖕







Gue jadi cowok!? it's oke! (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang