22

3.4K 298 7
                                    

"Mommy apa kabar?" Tanya dimas sambil mengelus batu nisan ibu nya itu

"Mom tau gak tadi dimas dipukul daddy pake vas" Ucap dimas sambil menunjukan luka di sudut keningnya

"Padahal tadi dimas cuma nanya muka mommy itu kaya gimana" Cemberut dimas

Tadi sepulang sekolah dimas bertanya tentang mommy nya tapi daddy nya malah marah dan memukul dimas dengan vas yg berada didekat nya

"Dimas penasaran tau mom, muka mommy itu secantik apa"

"Kata bibi sih cantik banget, trus juga kata bibi jum mommy itu bar bar banget tapi mommy itu baik sama gak tegaan"

Benar, dimas sama sekali belum pernah bertemu dengan mommy nya karena mommy meninggal saat melahirkan dimas

Daddy nya pun tak mau menunjukan wajah mommy nya kepada dimas, dimas hanya mendengar cerita tentang mommy nya dari bibi jum pelayan terlama di keluarga dimas

dia tau makam mommy nya pun karena diberitahu oleh bibi jum

"Mommy tau kemaren dimas abis coret coret loh" Riang dimas lalu menunjukan pergelangan tangannya yg penuh dengan goresan

"Tadaa~"

"Dimas tau kok mommy pasti lagi marah, tapi dimas lega banget kalo abis coret coret" Ucap dimas seolah olah mommy nya ada didepannya

"Kita kira daddy marah gak ya kalo tau dimas suka coret coret?"

"Kek nya gak bakal peduli sih, kan daddy gak sayang sama dimas"

"Emm dimas pulang ya mom, besok dimas kesini lagi bye mom" Pamit dimas lalu mengecup nisan mommy nya dan pergi dari makam mommy nya

Dimas menuju ke arah motor nya, lalu pergi ke rumahnya untuk mengurus cici (anak dari kucing mommy nya dulu)

"Bibi dimas pulang" Ucap dimas saat sampai di mansion

"Eh aden udah pulang, ganti baju terus makan ya" Ucap bibi jum lalu lanjut menyiram tanaman depan mansion dengan selang

"Okey bibi" Balas dimas lalu pergi ke kamar nya

"Cici" Teriak dimas saat sudah masuk ke dalam kamarnya

Seekor kucing anggora jantan berwarna putih pun datang dengan boneka kecil di gigitannya

Memang benar cici itu kucing jantan tapi kenapa dimas menamainya cici? Karena cici itu cantik dan manja bahkan tak terlihat seperti kucing jantan

"Meoww~"

"Iya ini dimas udah pulang" Ujar dimas lalu mengendong cici

Cici melepaskan boneka di gigitannya lalu tangannya mengarah ke luka di kening dimas, seolah olah bertanya mengapa ada luka disitu?

"Oh ini tadi di pukul daddy pake vas" Ucap dimas sembari menaruh cici di kasur nya

"Meoww~"

"Iya dimas mau ganti baju terus makan"

"Cici tunggu disitu dulu ya" Ujar dimas lalu berjalan ke arah kamar mandi

Tak lama dimas keluar dengan celana selutut dan hoodie hitam

"Yuk ikut dimas ke ruang makan" Ajak dimas, cici pun mengikuti langkah dimas ke ruang makan

"Wah ayam goreng" Riang dimas saat melihat menu kali ini ayam goreng, memang dimas itu penyuka ayam goreng

Dimas pun segera memakan ayam goreng itu dengan nasi dan sayur lainnya

"Cici mau?" Tanya dimas sambil menunjukan paha ayam kearah cici yg hanya memandang nya polos

"Meoww~"

"Oh gak mau, yaudah" Ucap dimas lalu memakan paha ayam tersebut

Cici mendengus sebal lalu mulai menjilat bulu bulu nya, padahal kan dia ingin tapi tuan nya ini sungguh bodoh, ah bukan bodoh tapi pelit

Bilang saja tak mau berbagai batin cici dan lanjut menjilati bulunya

"Huh kenyang" Ujar dimas sembari mengelus perut nya, dia sudah menghabiskan sepiring nasi dengan sayur dan 4 potong paha ayam

"Sekarang kita main" Pekik dimas lalu mengendong cici menuju ke taman belakang yg ada dimansion

"Sekarang kita main lempar bola ini ya, dimas lempar terus cici tangkep" Ucap dimas sambil menggoyangkan sebuah bola

"Meoww~"

Bukannya menuruti dimas, cici malah berbaring di rerumputan menikmati pemandangan di taman belakang mansion ini

"Ish cici jangan males dong" Ucap dimas menggoyangkan badan cici

"Meoww~" Pekik cici sambil mengeluarkan taring gigi nya

"Dih dikira serem ya" Pikir dimas dan lanjut menganggu cici

"Meoww"

"Aww sakit" Pekik dimas sambil mengelus tangannya yg sehabis di cakar cici

Cici tidak peduli dan lanjut tidur di rumput

"Cici jahat~" Ucap dimas dengan mata berkaca kaca lalu pergi mencari bibi jum

Cici bilek: manusia banyak drama

"Hiks bibi tangan dimas dicakar cici" Tangis dimas dan berlarian di mansion tanpa melihat ke depan

Bruk

"Hiks dimas jatuh" Ucap dimas, lalu melihat siapa yg dia tabrak

"M-maaf dad" Lirih dimas sangking takutnya saat tau bahwa yg ditabrak adalah daddy nya

Tio hanya memandang datar dan lanjut menuju ke kamar nya

"Hueeeee" Tangis dimas pun pecah sudah sudut kepalanya luka, tangannya di cakar cici sekarang ditambah dengan lebam merah di jidatnya

"Tuan muda anda kenapa tuan?" Tanya salah satu bodyguard dengan panik

Dimas tidak menjawab dan langsung menunjukan tangannya yg dicakar cici

"Huwaaaa"

"Eh tuan muda jangan nangis" Ujar bodyguard tersebut dan langsung mengendong dimas ala koala ke kamar dimas

"Hiks paman ini sakit" Beritahu dimas pada bodyguard saat sampai di kamarnya

"Iya tuan" Jawab bodyguard itu sambil menepuk punggung dimas agar sedikit tenang lalu menaruh dimas di kasur

"Saya obati ya" Izin bodyguard tersebut, dimas pun mengangguk

"Selesai" Ucap bodyguard tersebut

"Paman puk puk dimas ya" Lirih dimas, sungguh saat ini dia sungguh mengantuk

Bodyguard pun menepuk pelan kepala dimas sampai dimas tertidur

"Bagaimana bisa tuan tidak peduli dengan anak semanis ini" Gumam bodyguard lalu menyelimuti dimas sampai dada

***

Full dimas hehee

Vote komen nya mbak, mas

Heh gue izin hibernasi okey

Lop yu muahh😘🖕



Gue jadi cowok!? it's oke! (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang