Kembali ke Tahun 90, Dia Menjadi Terkenal di Bidang Bedah Utama [3]

1906 - 1910

Kanker serviks, seperti kanker lainnya, setelah metastasis jauh dan penyebaran sistemik terjadi, itu sama dengan kehilangan kesempatan untuk operasi. Lebih disukai, itu adalah karsinoma in situ pada saat penemuan. Karsinoma in situ kanker serviks terjadi ketika sel kanker hanya terjadi di epitel serviks, yang disebut stadium nol.

Deteksi tepat waktu dari karsinoma in situ secara klinis terlalu rendah. Lebih sering, ketika pasien datang ke dokter, mereka langsung ke Tahap I, Tahap II, Tahap III atau lebih. Selain itu, kanker serviks rentan terhadap metastasis limfatik pada tahap awal perkembangan. Oleh karena itu, dokter menganjurkan agar pasien diperiksa secara teratur untuk deteksi dini sel kanker.

Dokter yang menemukan sel kanker harus mengambil pengobatan yang benar dan ilmiah, baik pembedahan tepat waktu atau radioterapi dan kemoterapi untuk pengobatan paliatif. Pembedahan tentu bukan satu-satunya.

Dokter, seperti kanker lainnya, sangat mementingkan stadium. Untuk lebih spesifiknya, sel-sel kanker di setiap organ memiliki peta jalan mereka sendiri untuk menyebar dan bepergian, dan mereka termasuk kanker dengan temperamennya sendiri.

Peta jalur penyebaran kanker serviks bukanlah jalur dari serviks ke rahim seperti yang dibayangkan kebanyakan orang, tetapi ke "penyebabnya". Sejauh ini, stadium kanker serviks berkaitan erat dengan apakah sel kanker menyerang saluran "penyebab". Saluran "karena" secara anatomis dekat dengan panggul dan berdekatan dengan kandung kemih dan rektum, yang mengarah ke kanker serviks klinis dengan metastasis membran panggul pada akhir tahap kedua, dan hasil seperti kompresi hidronefrosis kandung kemih dan tumor rektum di tahap ketiga dan keempat muncul.

Sekarang dikatakan bahwa metastasis rektal pasien hanya dapat ditemukan pada stadium empat. Setelah mendengarkan kata-kata Dr. Zuo Liang, dokter di sebuah meja cukup terkejut.

"Apakah CT mengatakan bahwa pasien memiliki tumor di rektum?" Du Haiwei ingin memeriksa laporan pemeriksaan dengan matanya sendiri.

Wang Cui tidak terlihat seperti pasien kanker stadium akhir ketika dia datang ke rumah sakit, dia tidak kurus, sedikit gemuk, dan tidak memiliki gejala cachexia sama sekali. Dokternya praktis, dan tidak akan mengatakan bahwa karena Wang Cui tidak baik dan tidak berbicara ilmu pengetahuan, Wang Cui suka pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan smear serviks secara teratur.

Berdasarkan penilaian yang komprehensif, semua orang percaya bahwa beberapa pasien dirawat di rumah sakit setelah operasi.

Jika itu adalah operasi yang tidak mungkin, itu tidak akan dimasukkan ke operasi, tetapi akan dikirim ke departemen onkologi medis. Pemeriksaan fisik awal yang dilakukan oleh dokter setelah masuk menunjukkan bahwa kondisi pasien dapat ditemukan pada waktu yang tepat.

Kasus yang terlalu istimewa?

Du Haiwei mendapat laporan ct Lihat di atas, seperti yang dikatakan Zuo Liang, dia menulis laporan bahwa ada benda asing di rektum, diduga kanker metastatik?

Dokter tidak boleh melihat apa yang dikatakan CT berdasarkan kinerja klinis pasien. Anda harus tahu bahwa beberapa ct dokter takut kelalaian, dan bersedia untuk menulis semua kemungkinan dan keganasan dalam laporan untuk menghindari tanggung jawab kesalahan diagnosis. Bagaimanapun, pada akhirnya, ada dokter yang memeriksa.

Zuo Liang pergi untuk mengambil film CT dan bersiap untuk menggantungnya di papan lampu untuk diperiksa oleh instruktur.

Du Haiwei mengatakan tidak perlu untuk saat ini, dan bertanya apa pendapat orang lain yang hadir.

Mengetahui bahwa guru ingin menguji orang, sekelompok dokter yang berpraktik tidak berbicara dan membiarkan dua orang magang menjawab pertanyaan terlebih dahulu.

Xie Wanying berkata: "Anda dapat mempertimbangkan untuk melakukan kolonoskopi terlebih dahulu. Kolonoskopi jelas lebih jelas daripada CT. Patologi dilakukan setelah mengambil spesimen. Patologi adalah standar emas untuk menentukan apakah itu kanker."