Hari ini hari Senin. Hari yang cukup melelahkan. Sepulang dari sekolah Kenanga berkunjung ke rumah Aselle. Padahal awalnya ingin bertiga. Tetapi Karina berhalangan hadir.
"Ayo masuk!", ajak Aselle
"Terimakasih, rumahmu luas ya", Kenanga memuji rumah Aselle.
"Terimakasih, gak usah berlebihan mujinya dong", balas Aselle.
"Ngga berlebihan kok, aku tulus mujinya", balas Kenanga.
Ibu Arine atau yang kerap disapa Mama Aselle menyuguhkan minuman dan sedikit kudapan.
"Ngga usah repot-repot Tante", Kenanga merasa tidak enak.
"Ngga repot kok, kamu kan tamu", balas Mama Aselle.
Kenanga melihat banyak sekali piala di rumah Aselle. Dia tau temannya itu termasuk anak yang pandai.
Mereka berbincang-bincang cukup lama. Hingga sudah hampir malam.
"Kenanga balik dulu ya Tan", ucapnya sembari bersalaman dengan Mama Aselle.
"Iya nak hati-hati", balas Mama Aselle.
"Hati-hati ya Kenanga", ucap Aselle.
"Iya terimakasih", ucap Kenanga sembari melambaikan tangan.
Kenanga sedikit takut karena hari sudah mulai gelap.
Tiba-tiba ada yang mengejutkannya. Ada suara teriakan seorang laki-laki. Kenanga berusaha memberanikan diri untuk menengok ke belakang. Tiba-tiba muncul wajah yang benar-benar mengejutkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kenanga
CasualeKenanga siswi SMA yang harus bermasalah dalam persahabatannya. Sebenarnya Ia tak mengharapkan ini terjadi. Ia tak mau kehilangan Karina teman terbaiknya. Namun, nasi telah menjadi bubur. Semuanya sudah terjadi. Akankah ia beruntung lagi dalam urus...
