Rimuru Fanfiction

Rimuru kembali ke bumi - 2

Jura Tempest Federation
Ibukota Rimuru

Jalan dipadati dengan kendaraan dan trotoar dipadati oleh berbagai ras yang berlalu lalang.

Suasana disekitar ibukota sangat ramai tetapi tidak terlalu padat, mungkin karena desain dan tata letak kota yang sudah direncanakan untuk dibangun seperti itu.

Banyak gedung-gedung tinggi yang banyak ditemukan disana, tetapi kota ini menawarkan sesuatu yang tidak biasa, yaitu kota ini menyatu dengan alam dan sepenuhnya memakai energi listrik yang digabungkan dengan sihir di dunia ini.

Tentunya ini pencapaian yang luar biasa mengingat bagaimana awal mula dari kota ini sebelum dibangun menjadi seindah dan futuristik ini.

Tetapi kemajuan teknologi dan ekonomi dari negara ini ada sejarah yang sangat panjang dibaliknya. Yang tentunya semua mahkluk berakal dari dunia itu mengetahuinya.

Tetapi itu hanya sejarah masa lalu, sekarang disebuah bangunan yang mencolok dari semua bangunan disini, terdapat makhluk yang eksistensinya melampaui 4 true dragon didunia ini.

Ia adalah Rimuru Tempest.

Rimuru POV

"K-k-kenapa aku terlibat disini!!" Teriakku yang membuat semua orang yang berada diruangan ini menatapku.

Saat ini aku berada didapur eksekutif yang berada di balai kota, dan orang-orang yang berada disini adalah Shion yang sedang memasak dan Benimaru yang duduk disamping ku.

"Kenapa aku ditempatkan pada situasi ini" lirihku dengan kepala tertunduk menghadap lantai.

"Anda mengatakan sesuatu Rimuru-sama?" Shion mengalihkan perhatiannya kearahku.

"T-tidak ada apa-apa! Shion, lanjutkan saja" Seru ku dan dengan cepat menggelengkan kepala.

Benimaru yang sedari tadi diam, menoleh kearah ku dengan mata kekecewaan. Yah sepertinya dia ingin aku mengeluarkan kita dari situasi ini yang nyatanya sangat sulit untukku.

Situasi ku saat ini tidak bagus, bahkan ketika aku mempunyai semua resistensi dan pembatalan aku tetap akan mati jika situasinya akan terus seperti ini.

<<Konfirmasi. Master adalah makhluk spiritual yang notabenenya tidak bisa mati>>

>>Ciel kau hanya menambah keputusasaan ku saja<<

<<Negatif. Master hanya menyalahkan saya atas keputusasaan anda sendiri>>

>>Baiklah, jadi apakah kau mengetahui cara agar keluar dari situasi ini?<<

<<Afirmatif. Terdapat sihir pemanggilan yang berasal dari Bumi, lebih tepatnya Tokyo, Jepang. Sepertinya sihir itu mencoba memanggil individu acak didunia ini. Apakah anda ingin mengalihkan target pemanggilan kepada diri anda? Y/T>>

Mendengar itu aku hampir terjatuh dari kursi. Tunggu dulu bagaimana dunia yang hampir tidak memiliki sihir itu tiba-tiba mempunyai sihir untuk pemanggilan, ini sangat tidak masuk akal.

>>Eh! Tunggu, apa maksudmu Ciel?! Sihir pemanggilan yang berasal dari Jepang!! Apakah itu bumi alternatif atau bumi tempat aku dulu tinggal?<<