26. bertemu

96 18 6
                                    









Jo buru-buru kembali ke rumah ketika mendapat telpon dari Sarah jika ia berada di rumahnya, bersama sang istri juga seseorang spesial yang di janjikan akan menjadi sebuah kejutan besar baginya. Jo tentu saja merasa takut akan terjadi sesuatu pada Maya akibat Sarah.

Dengan kecepatan tinggi Jo melajukan mobilnya bahkan ia nekat menyalip di sisian jalan di tengah kendaraan yang terbilang padat di jam pulang sekolah.

Jo bergegas masuk ke dalam rumahnya, ia melihat mobil Gayatri juga berada di sana membuat lelaki itu kian panik, "Sarah-" Jo sontak terdiam ketika melihat sosok wanita paruh baya dengan lipstik merahnya berdiri di sana, menatapnya dengan raut tak terbaca.

Kaki Jo tiba-tiba saja lemas ia seolah membeku tak dapat bergerak bahkan deru napasnya mulai memburu. Melihat itu Maya dan Gayatri segera menghampiri, "Mas Jo, Mas, ayo ikut aku ke kamar," Maya yang dapat merasakan tubuh Jo gemetar merasa semakin panik.

"Jo ikut istri kamu ke kamar," Titah Gayatri namun Jo tak bergerak sedikitpun dan malah terduduk jatuh seraya mulai menangis lirih.

"T-takut, Jo takut ... Jangan pukul Jo lagi, jangan ... " Jo tiba-tiba saja menangis histeris sembari menyilangkan tangannya di kepala seolah ada seseorang yang hendak memukulnya.

Hal itu segera membuat Maya memeluk tubuh suaminya, "Mas, Mas gak apa-apa ada aku di sini, Mi tolong usir dia, Mi!" Seru Maya sembari terus memeluki tubuh suaminya.

Di sisi lain, Sarah ibu Jo juga tak kalah terkejut akan apa yang di lihatnya, mengapa anaknya bertingkah seperti itu, apa yang selama ini terjadi pada putranya, apakah itu karenanya?

"Kamu, kamu keluar dari rumah anak saya sekarang! Kamu liat Jo semua ini gara-gara kamu. Dan kamu!" Gayatri menunjuk Sarah yang tengah berdiri menyaksikan kejadian itu, "keluar dari rumah ini dan bawa dia! Dasar perempuan gila!"

"Enggak! Saya gak akan keluar sebelum kamu jelasin terlebih dulu apa yang terjadi sama anak saya!"

Tanpa tedeng aling-aling, tamparan Gayatri berikan pada pipi tirus perempuan itu, "dia anak saya, berani-beraninya kamu mengaku-ngaku jadi ibunya! Puas kalian sekarang udah bikin Jo sakit?"

Sementara keduanya beradu mulut Maya buru-buru memapah Jo sebisanya, membawa lelaki yang tengah menangis itu di bantu seorang security yang sebelumnya memang berada di sana atas perintah Gayatri.

"Saya gak akan keluar dari rumah ini, ini rumah anak saya!" Ujar Sarah penuh penekanan namun hal itu malah menyulut emosi Gayatri semakin besar.

Akhirnya dengan terpaksa Gayatri memanggil security lainnya untuk menyeret perempuan itu keluar dari rumah putranya. Bagaimanapun trauma Jo pasti sangat terpicu oleh kehadiran wanita yang menjadi sumber terbesar traumanya.

Gayatri masih dapat mendengar teriakan-teriakan Sarah saat perempuan itu di seret keluar, makian kotor terlontar dari bibirnya sungguh membuat Gayatri kian muak, haruskah ia memenjarakan wanita itu saja?






***








Di kamarnya, Maya tengah mencoba menenangkan Jo yang terus menangis seperti anak kecil, tubuhnya gemetar juga tangan yang selalu ia tempatkan di atas kepala membuat Maya ikut menangis karenanya.

Bagaimanapun kondisi Jo adalah trauma yang di sebabkan oleh masa kecilnya yang suram dan Maya sangat mengerti akan hal itu. Maya telah meminta psikiater Jo untuk segera datang namun hal itu membutuhkan waktu hingga Maya harus berusaha keras mencoba mengatasi rasa sakit Jo.

"It's okay, Mas, aku di sini, aku janji nemenin kamu dan gak akan biarin siapapun nyakitin kamu, kamu aman di sini," Ujar Maya sembari menciumi sisi tangan Jo yang gemetar.


















Tbc ...

Yah reaksinya gak ngamuk-ngamuk kok gais
Jgn lupa vote dan komen!

WallflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang