chapter 3

63 52 5
                                    

"Aku tidak kuat"

Xyna mendekatkan wajahnya ke arah leher sonia dan mata Xyna berubah berwarna merah

Sonia langsung menoleh kebelakang karena Xyna mendekatkan wajahnya

Sonia melihat sebuah polaroid yang ada dibelakangnya "Ada polaroid!" ucap sonia

Xyna berhenti lalu memundurkan wajahnya, Sonia bangkit untuk mengambil polaroid itu

"Kak, apa aku boleh memakainya?" tanya Sonia

Ucapan itu seperti ucapan temannya yang sudah tiada.

"Aku tidak suka di foto" jawab Xyna

"Huh! Baiklah" ucap Sonia dengan menaruh kamera polaroid itu

Saat itu mereka keluar dari kampusnya karena sudah larut malam

Saat diperjalanan Sonia mengatakan "Kak! Hari ini sangat menyenangkan".

"Aku juga" jawab Xyna

"Apa aku boleh ke tempat persembunyian lagi?" tanya Sonia.

"Itu bukan tempat persembunyian" jawab Xyna

"Kenapa? Itu tempat persembunyian! Aku akan datang lagi" ucap Sonia keras kepala

"Baiklah! Datanglah saat merasa bosan" jawab Xyna

Tiba-tiba ada mobil yang melaju ke arah mereka, dengan lampunya yang menyala. Mobil itu berhenti tepat di depan mereka.

"Hei sonia!!" ucap orang yang ada di dalam mobil itu.

Saat keluar ternyata itu adalah Gisel, kakak Sonia

"Aku dalam masalah. Kak, aku pergi duluan, sampai bertemu di kelas" ucap Sonia

Gisel menatap tajam Xyna dengan sinis, saat Sonia sudah memasuki mobil, Gisel akhirnya ikut masuk ke dalam dan pergi meninggalkan Xyna sendirian

                                ✴

Saat jam pulang di kampus, Sonia melihat Xyna sendirian dibangku kosong untuk bersantai

Sonia menghampiri Xyna dan duduk di depan bangku Xyna

Xyna tersenyum ke arah Sonia, sedangkan Sonia masih mengingat kejadian semalam saat Xyna mendekatkan wajahnya

"Kamu datang lebih awal" ucap Sonia mencari topik

"Iya" jawab Xyna

"Kamu sangat cocok memakai kemeja hitam" ucap Sonia

"Aku punya banyak kemeja hitam di rumah" jawab Xyna

"Oh, kamu sangat cocok, itu tampak membuatmu sangat cantik" sahut Sonia

Xyna menatap Sonia "Kenapa kamu tidak bisa menatapku?" tanya Xyna

"Apa?" jawab sonia kaget.

"Kamu tidak bisa menatapku" ucap Xyna mengulangi perkataannya

"Oh" sonia bingung.

"Kamu sakit?" tanya Xyna

"Ah kak! Bukan seperti itu, aku sehat" jawab Sonia

"Tanpa bertanya pun aku sudah tahu" sahut Xyna

Tiba-tiba Xyna merasa pusing, Xyna memegang kepalanya "Kamu baik-baik saja?" tanya Sonia

"Aku pikir gejalanya sudah berhenti, tapi ini masih berlanjut" batin Xyna

Saat itu Xyna pamit untuk pergi ke toilet "Aku ke toilet sebentar" ucap Xyna dan beranjak pergi meninggalkan Sonia

Xyna hanya beralasan dia hanya ingin beristirahat di markasnya. Tidak lama pintunya terbuka, dan ternyata Sonia menyusulnya.

"Katanya pergi ke toilet" ucap Sonia

"Kenapa kamu mengikuti ku?" Tanya Xyna

"Aku hanya ingin"

"Aku pikir kamu sudah pulang, bagaimana dengan kakakmu?" ucap Xyna

"Aku pergi diam-diam" jawab Sonia

"Apa boleh begitu?" tanya Xyna

"Tentu tidak" jawab Sonia

"Sebelum aku punya perasaan yang tidak berguna, mari akhiri ini semua" batin Xyna

"Sonia"

"Ya?" jawab Sonia

"Tadi bercandaku sudah keterlaluan ya?" ucap xyna

"Tidak kok, aku juga tahu jika tadi hanya bercanda" jawab sonia

Tiba-tiba Xyna memegang kaki sonia di sebelahnya dan berkata "Kalau begitu, apa aku boleh tanya sesuatu?".

"Apa?" jawab sonia

"Apa kamu menyukaiku?" tanya Xyna

"Kamu tanya apa aku menyukaimu? Bagaimana denganmu? Apa kamu menyukaiku?" tanya Sonia juga

"Iya, aku menyukaimu" jawab Xyna

"Pastinya aku akan menyukai pemilik darah suci, aku sangat terbantu" batin Xyna

"Ini bukan bercanda kan? Tapi kita perempuan" tanya Sonia tidak percaya

"Tidak masalah, apa aku boleh mencium mu?" jawab Xyna

Kakak sonia ternyata sedang menunggunya dan menelepon dia, tetapi Sonia tidak peduli dengan kakaknya

Xyna mendekatkan wajahnya dan memegang kepala sonia, saat sonia memejamkan matanya, mata Xyna berubah berwarna merah. Ternyata itu hanyalah tipuan Xyna, dia akan menggigit Sonia hingga mati!

Xyna mendekatkannya lagi dan mulai beraksi

Tiba-tiba suara pintu terbuka, kakak Sonia berhasil menemukannya

Sonia refleks menoleh ke arah sumber suara "Kak, bagaimana bisa kamu ada di sini?" tanya Sonia kaget

Kakak Sonia kaget saat melihat mata Xyna "APA YANG KAMU LAKUKAN!!" ucap kakak sonia marah

Xyna langsung ingin menggigit leher Sonia, tetapi di dorong oleh kakaknya "Cepat katakan! Apa yang kamu lakukan pada Sonia?" ucap kakak Sonia marah besar dengan menarik Sonia menjauhi Xyna

"Cepat ikut aku" ucap kakak sonia menarik paksa Sonia

Xyna ingat dengan perkataan kakaknya saat dia mengunjungi rumahnya "Pertama kamu harus membuatnya suka padamu, jika kamu ingin meminum darah dan menjadi manusia, kamu harus mendapatkan hatinya untuk menghargai darahnya. Walaupun vampir yang meminum darah manusia hingga mati akan perlahan menghilang, vampir yang akan meminum darah suci akan berubah menjadi manusia"

"Huh, aku tidak bisa"

Vampire | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang