"Datang dan pergi"
Xyna mengajak Sonia di markasnya.
"Kamu harus berhati-hatilah dengan pria tadi" ucap Xyna
"Aku tahu, aku kira itu beneran kamu yang memintaku untuk pergi ke sana" jawab Sonia
"Aku tidak pernah memintamu untuk pergi ke atap, jika ingin bertemu kita di markas saja" lanjut Xyna
"Baiklah aku mengingatnya" jawab Sonia
"Aku lapar, apa ada mie instan?" Tanya Sonia dengan cengirannya
"Mari kita membuatnya bersama" ajak Xyna
Mereka makan dan bermain sebuah kartu, setelahnya mereka tertidur bersama.
Sonia menginap semalam disana.
Keesokannya Xyna terbangun dan melihat Sonia yang masih tertidur pulas.
Saat Xyna menatap Sonia, Sonia terbangun lalu tersenyum.
"Kamu terbangun"
"Jam berapa sekarang?" tanya Sonia
"Sebentar" Xyna mengambil ponselnya lalu melihat jamnya, Xyna gemetar.
"Kenapa? Apakah ponselmu mati?" tanya Sonia.
"Bukan" jawab Xyna.
"Lalu kenapa?" Sonia mengambil hp itu dan melihat jamnya "Apa! ini sudah jam 9!" Sonia kaget
"Kak bangunlah! Kita akan terlambat pergi ke kampus" ucap Sonia tertawa
✴
Xyna pergi ke rumah Quenvam.
"Apa hatimu tenang?" tanya Quenvam
"Iya" jawab Xyna
"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Quenvam
Xyna menjawabnya dengan tersenyum.
"Waktumu tidak lama lagi, kamu harus terus yakin dengan dirimu sendiri" ucap Quenvam
"Ini sudah saatnya kamu meminumnya, aku tahu kamu pasti akan menjawab tidak untuk ini" lanjutnya
"Tidak perlu meminumnya, aku sudah ikhlas dengan semuanya" ucap Xyna
"Huh, aku tidak tahu harus membujukmu bagaimana lagi" ucap Quenvam
"Maafkan aku, tetapi aku harus pergi menemuinya" jawab Xyna.
Sonia tertidur di kelas, saat terbangun ternyata sudah tidak ada orang disana.
Xyna datang menemui Sonia "Maaf aku datang lambat" ucap Xyna.
Sonia memeluk Xyna "Apa yang terjadi?" tanya Xyna.
Sonia tetap memeluk Xyna tanpa menjawab pertanyaan darinya
Setelahnya mereka pergi ke markas untuk istirahat.
"Kenapa kamu menatapku begitu?" tanya Xyna.
"Tolong jangan bicara, aku tidak akan melewatkannya" jawab Sonia
"Katakan ada masalah apa?"
"Aku takut jika kamu tidak ada, karena saat ini aku bahagia. Kak hiduplah denganku lebih lama, tolong minum darahku kumohon" ucap Sonia dengan memohon
"Baiklah" jawab Xyna
"Kalau begitu minumlah sekarang, aku sudah siap" Sonia sudah siap sekarang
"Karena sebentar lagi sudah malam, besok pagi saja" Ucap Xyna
"Sungguh? Jangan kabur ya!" sahut Sonia
Xyna memegang tangan Sonia lalu tersenyum "Aku tidak akan kabur".
Sonia menginap lagi di markas Xyna.
Keesokannya Xyna bangun Dan melihat Sonia masih tertidur, Xyna ingin memasangkan cincin sebagai terima kasihnya.
Tetapi tiba-tiba Xyna merasa pusing sehingga cincinnya terjatuh, saat Xyna ingin mengambilnya mata Xyna buram dan tidak bisa melihat dengan jelas.
"Aku mulai takut saat kematian akan datang, saat terakhir denganmu" batin Xyna
Xyna pergi agar sonia tidak melihatnya saat dia akan menghilang, karena dia merasa ini hari terakhirnya untuk hidup, Xyna sudah terlambat untuk meminum darah suci itu dan sekarang tidak ada pilihan lain.
Tidak lama Xyna pergi, tidak lama Sonia terbangun lalu mencari Xyna "Dia dimana?" batin Sonia.
Sonia langsung lari mencari Xyna, Sonia berlari ke taman namun tidak ada Xyna di sana, dia pun mencari Xyna di lantai atas, ternyata Xyna ada di sana "Kak! Ternyata kamu ada disini" ucap Sonia menghampiri Xyna.
Xyna tidak menjawabnya "Kak, ada masalah apa?" Tanya Sonia.
Sonia perlahan mendekati Xyna, tetapi Xyna mundur perlahan, tubuh Xyna sudah tidak terkendali sehingga dia terjatuh.
Sonia langsung lari menangkap Xyna "Kak!" Xyna terjatuh tepat di pelukan Sonia.
"Sepertinya aku sudah terlambat, maaf" ucap Xyna sekarat
"Kenapa kamu pergi? Kamu bilang kamu akan di sampingku" jawab Sonia menangis.
"Aku tidak suka kamu melihatku seperti ini, aku senang ada kamu di kehidupanku yang membosankan dan panjang ini. Walaupun 500 tahun lagi aku akan kembali" ucap Xyna dengan melihat ke arah Sonia
"Jangan bicara seperti itu, kamu bilang kamu akan bersamaku. Cepat minum darahku sekarang! Kumohon" ucap Sonia
"Aku ingin bersamamu satu hari lagi, walaupun hanya satu hari" ucap Sonia menangis.
Tiba-tiba Xyna menutup matanya, ternyata sudah saatnya Xyna menghilang.
Sonia menangis lalu memeluknya dengan erat sebelum Xyna menghilang.
"Bagaimana kamu meninggalkanku seperti ini? Aku masih belum siap". Ucap Sonia menangis.
Dan akhirnya Xyna menghilang, meskipun 500 tahun lagi dia akan terlahir kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire | End
Vampire∆END∆ Mencintai seorang vampire? "Aku tidak tahu ini jatuh cinta atau sekedar kagum, namun aku tidak menyangka bisa senekat ini" "Tidak ada satupun yang bisa membuatku tersenyum lebar. Namun, datangnya dia aku jadi bingung, tentang sikapnya padaku" ...