chapter 5

64 51 2
                                    

"Teringat masa lalu"

Kakak Xyna menelepon seseorang yang bernama jordy.

(obrolan telepon)
"Anda mengingat saya kan?"  Ucap Quenvam

Entah apa yang mereka bicarakan

"Lalu saya harus pergi kemana?". Tanya Jordy

                                ✴

"Bohong, kamu takut akan membunuhku kan? Karena kamu seorang vampir, karena aku pemilik darah suci. Tapi kamu tidak menyakitiku itu karena kamu menyukaiku, iya kan?"

"Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan" ucap Xyna lalu pergi meninggalkan Sonia.

Jordy menunggu Xyna di depan kampusnya "Sama seperti dulu kampus ini" gumam Jordy

Saat Xyna sudah keluar "Hei!" Teriak Jordy kepada Xyna

Xyna berhenti lalu menolehkan kepalanya ke sumber suara "Lama tidak bertemu!" ucap Jordy dengan senyumannya

Xyna kaget dan menghampirinya "Sudah lama tidak bertemu, apa kamu tidak akan menyapaku?" ucap Jordy dengan wajah sok

"Ikuti aku!" ucap Xyna

"Aku akan mati nih" ucap Jordy dengan candaannya

"Diam saja jika kamu tidak ingin mati" jawab Xyna dengan menggeret Jordy ke tempat yang sepi

"Apa itu pantas dikatakan kepada orang yang sudah 10 tahun tidak bertemu?" ucap Jordy

Tiba-tiba sonia datang "Kak!"
Xyna menoleh ke arah Sonia, mereka akhirnya menghentikan jalannya. Jordy juga ikut menoleh "Dia orangnya?" Tanya jordy

Xyna menarik tangan Jordy dan membawanya ke tempat lain, sedangkan Sonia pergi ke kelasnya.

"Apa dia tidak mau bertemu denganku lagi? Tidak, dia pasti hanya ingin berhati-hati, dia pasti tidak mengira aku mengetahuinya" batin sonia dengan berjalan menuju kelas

"Dia orangnya? pemilik darah suci itu" ucap jordy.

"Apa tujuanmu? Kenapa kamu penasaran soal itu?" Tanya Xyna

"Kalau kau merasa bersalah, ayo meminumnya bersama. Bagaimana kalau meminumnya bersama lalu menjadi manusia bersama? Walaupun dia mati, tapi kamu tidak membunuhnya sendirian. Ayo hidup sebagai manusia bersama-sama, seperti dulu" ucap jordy.

"Aku bilang kamu akan mati jika beromong kosong, aku tidak diam saja saat kamu menyentuhnya" jawab Xyna lalu meninggalkan Jordy

Saat Xyna jalan, Xyna di ikuti Jordy, di perjalanan xyna bertemu Sonia.

Jody berjalan ke arah Sonia tetapi di cegah oleh Xyna "Kubilang jangan keterlaluan" bisik Xyna ke Jordy

"Ini pertama kalinya melihat ekspresi menakutkan darimu" bisik Jordy

Jordy merangkul Xyna dengan sebelah tangannya lalu mengatakan "Kita pernah bertemu sebelumnya kan?" ucap Jordy dengan senyuman.

"Apa dia temanmu?" ucap Sonia ke Xyna.

Jordy melepas tangannya "Lebih dekat dari seorang teman" jawab Jordy

"Aku tidak mengenalinya" balas Xyna lalu pergi

Xyna pergi ke rumah kakaknya, kakaknya memberi sebuah darah "Aku mendapatnya susah payah" ucap Quenvam

"Kamu yang memanggilnya?" tanya Xyna

"Apa kamu marah karena aku memanggil Jordy? Aku tahu apa yang kamu pikirkan" jawab Quenvam

"Tapi kak.." belum sempat menyelesaikan bicaranya, ucapan Xyna sudah di potong oleh kakaknya

"Tolong pikirkan aku juga, temanku selama 30 tahun akan mati, tapi kamu memilih mati walaupun ada cara untuk hidup. Kamu memintaku hanya untuk melihat semua ini?" sahut Quenvam

"Tapi tetap saja kakak harus memberi tahuku!" Xyna tampak marah karena datangnya Jordy

"Xyna jangan pikirkan apapun, kamu harus tetap hidup ya? Tolong katakan sesuatu!" ucap Quenvam

Xyna pergi karena mendengar ocehan kakaknya itu.

(Kampus)
Sonia yang sudah dijemput kakaknya, Jordy melihat itu dan mengintipnya karena tidak ada Xyna, ini kesempatan baginya

Jordy menelepon Quenvam lalu mengatakan "sepertinya dia menyukai pemilik darah suci".

"Itu hanya salah paham, dia harus menyukainya untuk dapat darah suci, mungkin dia hanya bingung. Maka dari itu kamu harus menangkapnya sebelum Xyna menghilang" jawab Quenvam

Saat Xyna di markas, Xyna seperti melihat Sonia di depannya tetapi ternyata itu adalah Jordy, tampaknya penglihatannya sudah mulai berubah

"Kenapa?" tanya Jordy

"Banyak yang berbeda dengan yang dulu, beritahu aku saat kamu akan mati. Apa masalahnya?" Terus Jordy

Xyna masih diam, Jordy langsung memegang tangan Xyna "Xyna kita biasanya tidak seperti ini, atau kamu masih meninggalkan pekerjaan itu? Aku harus melakukan apa? Cepat katakan yang kamu inginkan!" ucap Jordy dengan nada tinggi

"Baiklah, kita memang tidak seperti dulu, kamu tidak salah apa-apa aku yang sudah membunuhnya, saat kejadian itu aku sangat pusing dan sangat kelaparan sehingga aku menggigitnya, saat kejadian itu kamu muncul melihatku dengan penuh darah. Tapi aku tidak mau mengakuinya, karena itu aku menghindar, karena kamu mengetahui yang aku sembunyikan" ucap Xyna dengan menangis

Waktu itu keadaan Xyna sedang sekarat, dia memiliki teman yang sangat akrab. Sesama vampir harusnya tidak mengkhianati satu sama lain. Namun, Xyna sudah lemah dan tidak bisa menahannya, dia menggigit temannya sendiri 'Milka' yang sesama vampir. kejadian itu tidak sengaja dilihat oleh Jordy saat Jordy hendak menyusul mereka.

"Lalu? Apa hubungannya kamu membunuhnya dengan semua ini?" tanya Jordy dengan mata berkaca-kaca

"Hal itu akan terulang, aku takut" jawab Xyna

"Apa? Jangan-jangan kau menyukainya? Hentikan dan sadarlah!" ucap Jordy

Xyna membalikkan badan tiba-tiba Jordy memeluknya dari belakang "Tidak masalah, aku akan membantumu agar kamu bisa bertahan hidup" ucap Jordy

"Tidak perlu"

Jordy pergi ke rumah Quenvam "Jika kita menunggu terlalu lama, aku bisa membunuhnya kan? Aku akan membuat Xyna hidup normal seperti biasanya"

Vampire | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang