6. Nico siscom

50K 2.3K 63
                                    

"Bosan hm?" Tanya Nico kepada catlyn yang sedang bersandar pada bahunya sambil memeluk lengan nya.

"enggak, cuman capek aja kak" jawab catlyn, tanpa mengalihkan pandangan nya.

Saat di ini mereka sedang berjalan di koridor sekolah, rapat osis nico sudah selesai dan saat ini mereka sedang perjalanan menuju parkiran sekolah.

Sesampainya di mansion catlyn langsung menuju kamar nya begitu pula dengan nico.

"Zergan bangsat, gue tandai muka lo monyet" dengus catlyn mengingat kejadian tadi saat pulang sekolah

Gadis itu kini kembali fokus mengeringkan rambut nya di meja rias

"Ceklek"

Pintu kamar catlyn terbuka menampakkan nico dengan pakaian santai nya. Nico berjalan mendekat menghampiri catlyn yang saat ini melihat nya dari kaca dengan tangan mengeringkan rambut nya.

"Ada perlu apa kak" tanya catlyn

Nico mengambil alih hair dryer lalu mengeringkan rambut catlyn, pria itu tampak sangat berhati-hati menyentuh rambut catlyn, ia takut menyakiti gadis kecil nya.

"Just wanna see you bunny" ucap nico sibuk dengan kegiatannya.

20 menit berlalu rambut catlyn sudah kering dan saat ini mereka sedang berbaring dengan Nico yang berada di atas catlyn sambil memeluknya.

"Zergan tidak menggangu mu kan bunny?" tanya Nico

"Tidak. Tapi anak itu seperti agak lain kak" ucap Catylin sambil mengelus kepala nico di dada nya.

"Dia itu gila bunny" ujar Nico

"Tidak salah" lanjut catlyn

Kamar kembali menjadi hening setelah pembicaraan itu, Nico tampak terlalu asik menikmati elusan dari catlyn sehingga tidak mengeluarkan suara lagi.

"Kak, cari pacar gih biar ada yang kelonin kakak" ucap catlyn tiba tiba-tiba.

"Gimana tipe kakak, biar catlyn bantu cari" lanjutnya.

Nico yang mendengar perkataan gadis itu pun mengangkat sedikit badannya untuk menatap wajah catlyn, mata tajam nya menyusuri setiap inci dari wajah gadis itu dengan intens.

"Rambut yang panjang dan halus" ucap Nico mencium rambut catlyn.

"Bola mata yang indah" mencium mata catlyn.

"Hidung mungil" mengecup hidung catlyn.

"Pipi yang lembut" mencium pipi catlyn.

"Dan bibir yang indah" sambil mengecup bibir Catlyn.

"Ngelunjak" ucap catlyn menyentil kening sang kakak.

"Memang bener kok" ucap nico mendusel pada dada gadis itu.

"Akan ku coba carikan" ucap catlyn lalu menutup mata memasuki alam mimpinya.

Nico mengangkat kepala nya menatap catlyn yang sudah tidur dengan tenang.

"But it's you bunny" gumam nya

Ia menggesekkan hidung nya pada pipi gadis itu lalu mencium nya beberapa kali, setelah puas ia pun ikut memejamkan mata mengikuti sang gadis.

"Cobaan apa lagi ini? Zergan yang gila, kini Nico yang siscom" batin Catlyn menangisi nasibnya.

-------------------------------------------------

Pagi hari ini sangat cerah, catlyn berjalan dengan riang menuruni tangga sambil bersenandung, nico yang mendengar langkah kaki pun langsung memusatkan perhatian kearah tangga, tatapan hangatnya nya menatap catlyn yang sedang berjalan menuruni tangga.

"Kebiasaan" gumam nico menggelengkan kepala nya

Kebiasaan gadis itu ternyata masih saja sama, sekolah dengan seragam yang ia sukai, gadis itu paling anti jika ia memakai seragam yang sama dengan siswi lainnya. Untung saja sang Daddy mempunyai kuasa di sekolah jika tidak catlyn sudah pasti di keluarkan dari sekolah.

"Hari ini tema nya pinky pinky" riang catlyn

Gadis itu memperlihatkan seragam nya dengan semangat di hadapan Nico sambil memutar badannya.

"Nice, you look cute bunny" ucap nico

Mobil hitam mewah memasuki pekarangan sekolah, semua mata langsung mengarahkan pandangannya melihat mobil tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil hitam mewah memasuki pekarangan sekolah, semua mata langsung mengarahkan pandangannya melihat mobil tersebut.

Kedua pintu mobil itu terbuka secara bersamaan, mereka terlihat antusias melihat kedatangan mobil nico.
Mereka melihat kagum Aan kedatangan Catlyn yang cukup mencolok, gadis itu ternyata masih sama dengan kebiasaan yang dulu.

"kapan lah gue pake seragam gitu"

"Imut banget"

"Lo kaya, Lo aman"

"Aaaaa pengen seragam nya.."

"Gue miskin, gue diam"

Begitulah celotehan para penghuni sekolah.

Sedangkan Di parkiran motor teman-teman Zergan sedang duduk di motor mereka masing masing.

"Cantik nya.... Yuk bisa yuk jadi istri gue" ucap Novan memandang Catlyn.

"dih me-najiskan" sarkas Gibran mendorong kening Novan menggunakan telunjuk nya.

"Babi" umpat Novan.

"Kenapa seragam dia selalu berbeda, pakaian nya seperti wanita club" ucap Nara.

"Anak beasiswa nggak di ajak" ucap Gibran.

"Kamu kenapa sih Gibran selalu begitu sama aku, padahal ucapan aku benar. Lihat dia benar-benar berandalan" ucap Nara menggebu- gebu.

"Lo kaya, Lo aman, Lo miskin bodo amat" ucap Novan sambil menatap julid nara.

"Berandal dari mana, lucu gitu seragam nya" ucap Gibran

"Iya nggak king?" Lanjut nya menatap king

King yang mendengar nya mengangguk kan kepalanya tanda setuju, mata tajam nya masih menatap pada Catlyn saat ini.

Nara yang melihat itu mengepalkan tangannya, pandangan nya bergulir kesamping nya dimana Zergan berada, fokus pandang pria itu juga sama yaitu menatap catlyn dengan intens membuat dada Nara di penuhi amarah.

"Kak aku juga ingin mempunyai baju itu " ujar Nara memegang lengan zergan dengan tatapan sedih

Zergan yang tidak suka di sentuh sembarangan menyentak pegangan gadis itu dengan kasar, ia menatap tajam Nara yang kini sudah menjatuhkan air mata nya.

"Posisi mu tidak se spesial itu, kau terlalu jauh di bawah nya" terang zergan dengan mata menghunus tajam

Setelah berkata begitu zergan pergi meninggalkan mereka dengan aura gelap nya, Nara sudah membuat nya emosi ternyata.

"huwuw....." ucap Gibran sebelum berlalu pergi mengikuti teman nya

NEVER SAME STUPIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang