" Ivy taknak daddy ! I want mummy~ . " Rengekkan Ivy itu bergema di parking lot restoran itu .
Aku menggaru kepala resah melihat Ivy yang menangis tidak mahu melepaskan pegangannya pada kaki aku . Harraz yang sudah kebingunan itu mengeluh .
Kami bertiga baru sahaja siap makan malam bersama . Apabila aku sudah mahu beredar , Ivy tiba-tiba sahaja menangis dengan kuat sambil menyekat kereta aku .
Padahal tadi dia sedang enak makan ais krim di tangan . Melihat sahaja aku pergi , Ivy terus mencampak ais krim mahal tersebut . Dan sekarang dia sedang bergayut di kaki aku dengan erat . Tiada tanda langsung mahu melepaskan kaki aku .
" Esok mummy jumpa Ivy lagi okay ? " Pujukku sambil mengelus rambut perang itu . Ivy menggeleng kepala tidak mahu . Dia langsung tidak mengangkat wajah dari menekup di peha aku .
" Taknak ! Mummy always left me alone . You don't love me . " Lirih Ivy berkata . Aku memandang Harraz yang kelihatan agak terkesan dengan ayat Ivy .
Ada banyak soalan dalam minda aku tetapi aku memilih untuk diamkan sahaja . Aku bukan siapa-siapa untuk menyoal . Tetapi tetap juga perasaan ingin tahu itu tebal . Ingin sahaja aku bertanya di mana isterinya ?? Di mana ibu Ivy ??
" You have daddy right ? Daddy tak pernah tinggalkan Ivy . " Kata Harraz menyatakan fakta benar .
Ivy mengangkat wajah memandang Harraz tetapi dia kembali membenamkan wajahnya pada peha aku . Dapat aku rasa seluar itu sudah basah dengan airmata Ivy .
" Still , i want mummy too . Why mummy don't stay with us ? Why it's just me and you at home ? "
Ahhh , aku terkaku seketika . Mendengar kenyataan perit Ivy membuatkan aku sedar sesuatu . Mereka tiada seseorang yang bernama isteri dan ibu .
Jadi siapa perempuan masa Ivy hilang tempoh hari ? Kemana dia pergi ?
" I want mummy . " Rengek Ivy sambil mengesat air mata sendiri . Dia menenyeh-nenyeh matanya perlahan .
Aku duduk bercangkung di hadapan gadis itu . Rambutnya yang sedikit kusut itu aku betulkan dan kembali dikepit kemas . Airmatanya yang masih bersisa di pipi aku lap . Pipi gebunya aku cium membuatkan gadis itu terus melentokkan kepala di atas bahu aku .
" Ivy nak tidur dengan mummy ? " Soalku perlahan . Tetapi tetap boleh di dengari oleh Harraz . Dia memandang aku lama sebelum menggosok belakang tengkuk .
" Can i ? "
Ivy memandang aku dengan mata yang bercahaya . Dia tersengih teruja sambil memandang wajah Harraz seakan meminta simpati .
" If you behave well little girl . "
" Yeayyyy ! " Ivy terus memeluk aku erat dengan teruja . Dia melepaskan pelukannya padaku dan berlari anak menuju ke arah Harraz .
Harraz mendukungnya dan Ivy terus memeluk erat badan sasa itu . Dicium bertalu-talu pipi Harraz kerana gembira . Mahu tidak mahu , Harraz hanya tersengih melihat Ivy yang gembira itu .
" Jangan nakal . If mummy say you being naughty , daddy akan terus datang untuk pick you up okayy ! " Pesan Harraz lalu mencubit pipi gebu itu . Ivy mengangguk laju tanda faham .
" Pakaian dia macam mana ? " Soalku pada dua beranak itu . Seronok lihat mereka gembira . Kalau apa yang aku buat boleh bahagiakan Ivy , jadi anggap sahaja aku pun gembira sebab Ivy gembira .
" Dalam kereta saya ada sehelai pakaian bersih . Untuk esok , nanti send me your address . " Balas Harraz dan berjalan menuju ke arah keretanya .
YOU ARE READING
MR HARRAZ ARZHEL
RomanceHarraz Arzhel x Anis Natasya She is simple but attractive . She is perfect despite has many flaws . She is beautiful but stay hidden . Like sapphire , expensive and really precious . " Adakah aku berhak untuk bahagia ? " - Anis Natasya " Then...