Putra-putri Runi percaya tradisi ini menyembuhkan hati. Kami, hati-hati yang terluka telah berkumpul di sini sejak dulu sekali. Satu-satunya pelipur lara kami adalah Runi. Leluhur kami mengumpulkan dan melahirkan generasi demi generasi. Hingga kini pun tidak sedikit yang tertarik bergabung. Kami dan mereka, para pencari kesembuhan hati, pada akhirnya akan bergabung.
Orang dewasa saling bersaing memberi persembahan pada Runi. Para tetua yang bahkan sudah "menyembelih" sedari malam. Anak-anak yang menyeru lantang nama Runi. Bangkai hewan tidak bernyawa tanpa kepala tergeletak di tanah. Kepala-kepala mereka terpisah menghadap ke arah Runi. Begitu lagi di Sabtu pagi.
Kami sudah menanti-nanti. Tetapi kali ini tanpa henti. Apa yang kami lewatkan? Semua tahap sudah kami lakukan. Masih saja lara hati tidak terelakkan. Apa kami melakukan kesalahan? Kumohon Runi, beri kami keringanan. Orang-orang semakin gelisah. Orang dewasa dan tetua saling menyalahkan. Siapa yang sebenarnya bersalah?
Kerusuhan pecah. Porak-poranda bagaikan lautan api memenuhi tanah kami. Merah tak hanya penuhi tanah, tapi juga badan-badan kami yang kisruh tanpa arah. Saling menyerang membabi buta, hancur lebur tersisa mata. Sepi menjadi asing. Apakah Runi akan menepati janji?
KAMU SEDANG MEMBACA
Runi
Mystery / ThrillerUntuk hati yang terluka, mari ikut kami. Di sinilah kami mencari pelipur lara, pelepas dahaga. Melepas apa yang seharusnya, menerima apa yang sepantasnya. Melakukan apa yang semestinya, meninggalkan apa yang selayaknya. Kami dan yang lain, para penc...