Jalan Pulang

5 0 0
                                    

Seluruh hidupku larut dalam fana manusia yang pudar. Tak jelas artinya bagaikan rindu kepada angkasa langit tanpa isinya. Makna kehidupan seketika sirna ditutup oleh manusia yang menolak kenyataan. Tujuan apa yang mereka bayangkan saat menutup kebenaran? Apa itu sepadan dengan apa yang terjadi sekarang?

Tetapi itu semua menjadi bualan. Orang bilang masa lalu akan tetap di masa yang lalu. Kita sebagai manusia harus belajar untuk melupakan dan belajar darinya. Seperti tempat ini yang sudah beralih dari hal itu, aku pun harus membiarkannya berlalu. Harapku angin membawaku ke arah yang ku tuju. Tempat baru, harapan baru–harapan terakhir ku.

Dunia ini mengajarkanku. Banyak hal yang tidak ku pahami. Definisi "alam luar" yang bagai imaji seketika menjadi nyata di hadapan. Tanpa kemauan aku harus belajar melakukan. Tidak ada hal lalu yang aku bisa pertahankan. Semua terbukti sia-sia saat dihadapi kenyataan. Walau tak suka, tetap tidak bisa ku bantah.

Waktu berlalu, banyak hal yang perlu ku tahu. Kesibukan memenuhi keseharian ku. Laun waktu membiasakan ku dengan orang baru. Beberapa hal kecil sesekali mengingatkan ku. Ku pikir rindu, tapi tak menentu. Apa yang sebenarnya terjadi waktu itu? Sampai sekarang jawabannya masih "tidak tahu". Runi, apa kau bisa mendengarku?


TAMAT

RuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang