Chapter 3

76 19 4
                                    

-awas banyak typo╥﹏╥

----------------

Massion Uchiha, pukul 06.00 pagi.

Sakura meletakan sisir rambut berwarna merah muda di meja hias, ia menatap pantulan diri nya di kaca. Acara tunangan kemarin berjalan lancar seperti yang di harapkan. Jujur selama acara itu ia merasa sangat lelah sebagai orang yang jarang berinteraksi dengan banyak orang.

Sakura menghela nafas berat, ia berjalan menuju pintu untuk keluar dari kamar. Turun menuju dapur saat mendengar suara alat masak berbunyi. Ia melihat Mikoto yang sedang memotong sayur, ia segera menghampiri wanita itu berniat ingin membantu nya.

"Nyo—hpmh Ibu, selamat pagi." Sakura menampar kecil mulut nya. Ia menampilkan senyuman terbaik nya, semalam sebelum tidur ia melakukan latihan senyum di depan cermin.

Mikoto menoleh dan nampak berbinar melihat diri nya, sebahagia itu kah Mikoto melihat diri nya? "Selamat pagi Sakura,astaga putri ibu cantik sekali."

Entah kenapa hati Sakura terasa seperti tersayat sesuatu saat mendengar kalimat itu, kalimat itu tak pernah ia dengar. Sakura tersenyum manis,"terimakasih, aku akan bantu memasak."

Mikoto tersenyum bahagia,"aaa calon menantu cantik ku, jadi begini ya rasa nya punya putri."

Sakura mengambil baskom berisi sayur yang belum di cuci,"ibu jangan begitu aku malu." ujar Sakura pelan, Mikoto terkekeh ia mengusap pucuk kepala gadis itu.

"Memang benar loh putri ku ini cantik."

Sakura merasa jika pipi nya memerah, perasaan bahagia menyebar keseluruhan tubuh nya.

"Ah ya, ibu lupa berapa usia mu sekarang?"

Sakura terdiam ia menatap air yang keluar dari kran wastafel, berapa usia nya?

"Uhm...kalau tidak salah 21 tahun aku lupa hehe." ia menatap Mikoto yang nampak terkejut,"astaga kau masih muda sekali! Calon suami mu usia nya sekarang 24 tahun."

"Hah?!" Sakura terkejut, ia kira tunangan nya itu seumuran dengan nya.

"Kau terkejut ya?" Mikoto tertawa, "kalau begitu keputusan kalian ingin menikah kapan ada di tangan kalian."

Sakura mengedipkan mata nya, "b-baiklah." memang seharusnya begitu bukan?

Beberapa menit setelah memasak sarapan, Sasuke turun ia melihat dua perempuan yang sedang menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi."

"Ah, kau sudah rapih ayo sarapan dulu. Sakura, siapkan sarapan untuk calon suami mu."

Sakura yang sedang menaruh alat masak terkejut, jantung nya berdetak.

"Iya, akan ku siap kan." Sakura mengigit bibir bawah nya, berusaha menetralkan jantung nya yang mendadak berdebar ini.

Sakura berbalik dan menampilkan senyum terbaik nya, ia mengambil piring untuk Sasuke.

"Kau ingin pakai lauk apa?" tanya Sakura, bukan nya menjawab Sasuke malah menatap diri nya membuat Sakura bingung juga takut.

"Uhm, Sasuke?"

Sasuke masih menatap gadis di seberang meja itu, lalu ia menatap beberapa hidangan di depan nya dan berhenti pada salah satu di antara yang lain.

Sakura mengikuti arah pandang Sasuke,"kau mau sup ini?"

"Apa yang kau masak?"

"Hah?"

"Mana makanan buatan mu?"

"Oh, sup dan ikan ini."

"Hn. Aku ingin itu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 R E T U R NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang