10

203 21 2
                                    

Siang ini bible dan Biu sedang menuju ke kantor ta untuk mengajaknya makan siang bersama seperti yang sudah mereka sepakati bertiga semalam, makan siang ini bukan makan siang biasa karena hari ini adalah acara perayaan pembukaan toko bunga baru Biu, lebih tepatnya sih bible yang membelikan toko ini untuk Biu agar ia tidak perlu bolak-balik terlalu jauh dari toko bunga yang lama.

Awalnya mereka akan pergi bertiga tapi entah mengapa kini ta malah mengajak Louis ikut, itu sungguh merusak mood Biu. Namun ia berusaha untuk menahan dirinya agar tak membuat Ta dan Bible malu di restoran tempat mereka sekarang berkumpul untuk makan siang.

Selamat ya atas pernikahan phii bible, maaf aku tak sempat hadir. Ucap Louis jujur sambil memberikan hadiah untuk bible dan biu

Terimakasih, kau tidak perlu repot-repot. Aku pikir anak tunggal kaya raya ini tak akan pulang kembali ke negara asalnya. Ucap bible sambil tertawa

Tentu saja aku akan pulang. Disini adalah tempat ternyaman untukku. Ucap Louis tersenyum.

Oh iya, Louis perkenalkan dia adalah Biu dan Biu ini adalah Louis anak dari sahabat pa. Ucap Bible memperkenalkan mereka berdua.

Senang bisa bertemu denganmu, semoga kita bisa menjadi teman. Ucap Louis tersenyum pada Biu.

Biu hanya membalas ucapan ta dengan anggukan dan tersenyum. Ini adalah pertemuan pertama Biu dengan Louis secara langsung sejak mertuanya menujukan foto Louis beberapa waktu lalu. Ta tentu saja peka atas sikap Biu saat ini yang terus memperhatikan Louis sejak tadi bahkan Biu nampak tak nyaman sejak kehadiran Louis.

Sementara itu ta mengambil kesempatan ini untuk membuat Biu cemburu. Ia memang dengan sengaja melakukan itu agar rencana yang sudah mereka sepakati dengan Louis berjalan lancar.

Acara makan siangpun selesai kini waktunya mereka kembali keaktifan masing-masing.

Ta, bisakah kau mengantarkan Biu pulang, aku harus segera kekantor barusan asistenku memberikan kabar ada rapat mendadak. Ucap bible jujur sambil memperlihatkan pesan chatt dari asistennya.

Maaf phii tapi arah kerumah phii dan Louis berbeda, aku harus mengantarkan Louis pulang. Biu bisakah kau naik taksi saja? Ucap ta mencari alasan untuk tak mengantarkan Biu pulang.

Biu kaget dengan sikap ta yang berubah sekarang, Ta biasanya tak pernah merasa keberatan mengantarkan Biu kemana saja bahkan Ta pernah meninggalkan rapat hanya untuk mengantarkan Biu pulang kerumah. Jika keadaan mendesak Ta selalu meminta izin pada Biu untuk agar mau diantarkan oleh supir pribadi milik Ta walau sebenarnya Biu tak masalah jika kekasihnya itu tidak bisa mengantarkannya.

Rencana ta berhasil, Biu benar-benar sudah terbakar cemburu saat ini. Namun Biu berusaha tak memperlihatkan itu.

Phii pergilah kekantor, aku akan naik taksi saja. Ucap Biu berusaha tenang

Jangan, biar aku minta supir dirumah untuk menjemputmu. Ucap bible khawatir

Tidak apa-apa bible, akan makan waktu lama jika menunggu supirmu menjemputku. Aku akan naik taksi saja. Ucap biu meyakinkan bible

Aku khawatir jika kau pergi sendiri. Ta, ayolah kau antarkan Biu dulu lalu antar Louis. Ucap bible kembali membujuk adiknya.

Jujur Ta juga sedang cemburu melihat bible bersikap seperti ini pada biu tapi bukankah ini rencananya jadi mau tak mau ta harus menerima.

Bible, percayalah aku akan baik-baik saja. Jika kau tak yakin aku akan melakukan panggilan telpon sepanjang perjalanan menuju rumah. Bagaimana? Kau setujukan? Biu kembali meyakinkan bible.

Baiklah aku setuju. Kalau begitu aku pergi dulu. Louis phii pamit dulu. Biblepun berpamitan pada semua dan pergi.

Begitu juga dengan Ta yang berpamitan pada Biu. Ta lalu menggenggam tangan Louis didepan Biu. Seketika wajah Biu yang tersenyum menjadi nampak sedih. Biu menahan dirinya untuk tak menangis. Iapun memesan taksi dan pulang ke rumah. Sebenarnya Biu tak benar-benar pulang sendiri karena Ta dan Louis mengikutinya dari belakang dalam jarak yang aman agar Biu tak curiga. Ta masih melakukan tugasnya sebagai kekasih yang baik untuk memastikan kekasihnya itu pulang dengan aman.

•••

Pluem dan Chimon semakin hari semakin dekat, sekarang Chimon malah bekerja bersama pluem walau awalnya ia menolak keras karena tak ingin merepotkan teman barunya itu tapi karena sikap keras kepala pluem akhirnya chimonpun mengalah. Ia kini bekerja menjadi asisten pribadi pluem. Pluem juga meminta chimon tinggal dengannya dengan alasan untuk kepentingan pekerjaan. Padahal itu hanya akal-akalan pluem biar bisa dekat dengan chimon setiap hari.

Dimanapun pluem pergi maka disitu ada Chimon yang akan selalu ikut sebagai asistennya. Seperti hari ini mereka akan menghadiri acara yang diadakan oleh salah satu rekan bisnisnya. Pluem nampak gagah dengan setelan jas berwarna biru dan Chimon nampak terlihat imut dengan jas abu-abu.

Pluem tak segan-segan menggandeng lengan Chimon walau sang asistennya itu sudah memperingatkan pluem untuk menjaga sikapnya. Ia takut orang-orang akan salah paham tentang bosnya, ia tak ingin nama baik pluem rusak dengan komentar buruk. Namun pluem mana peduli ia terus saya menggenggam chimon layaknya seorang kekasih.

Dimeja yang lain nampak seseorang sedang menahan marah lebih tepatnya cemburu. Perth yang sejak tadi sudah melihat Chimon tentu saja tak suka melihat kedekatan chimon dan pria lain, apa lagi pria itu adalah pria yang beberapa waktu lalu sudah diperingati olehnya untuk menjauhi chimon namun nampaknya ucapan dari Perth sama sekali tak dihiraukan.

Perth melepas gandengan tangan siwat dan pergi menghampiri chimon namun belum sempat Perth berhasil meraih tangan chimon, pluem lebih dulu menepis tangan Perth.

Maaf tuan, ada perlu apa dengan kekasihku? Merangkul pinggang chimon posesif

Perth nampak tak suka saat pluem mengatakan Chimon adalah kekasihnya bahkan perth sudah mengepalkan tangan melihat pluem memeluk pinggang Chimon.

Perth menatap sengit pada pluem. Baru saja ia ingin melayangkan pukulan pada pluem siwat lebih dulu menggandeng tangan Perth.

Sayang sedang apa? Ayo kesana pa sudah memanggilmu. Ucap siwat

Pergilah duluan. Mata Perth masih menatap sengit kearah pluem.

Pluem ayo pergi. Ucap chimon berbicara lembut pada pluem.

Chimon kita perlu bicara. Ucap perth penuh penekanan.

Tidak ada yang perlu dibicarakan. Ucap chimon menarik pluem untuk segera pergi.

Perth hendak ingin mengejar chimon namun suara sangat ayah menghentikan langkahnya.

Iapun harus mengurungkan niatnya mengejar chimon.

Bersambung

For Me (End/Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang