Februari 2022
4 Tahun setelah peperangan berlangsung, keadaan jadi mulai membaik.
Hermione, Harry dan Ron melanjutkan hidupnya seperti biasa tapi dengan perasaan berbeda, terutama Harry. Hermione pikir Harry berubah sejak kematian sang Kepala Sekolah, Dumbledore 7 tahun silam.
Sejak peperangan berhenti, Hermione tinggal menetap di Hogwart karena kedua orangtuanya di evakuasi ke Australia dan Hermione memilih tidak memulihkan Obliviate yang Ia berikan kepada kedua orangtuanya. Hermione memutuskan hal tersebut demi orangtuanya karena Hermione tidak ingin ada yang menyakiti kedua orangtuanya.
Keadaan Hermione saat ini sedikit kurus karena mungkin dia terlalu kelelahan akibat menjadi guru pengganti di Hogwart. Hermione dipercaya dan ditunjuk langsung oleh Minerva untuk menggantikan peran Severus Snape sebagai Guru Ilmu Hitam dan Ramuan karena memang kemampuan Hermione tidak bisa diragukan lagi.Keseharian Hermione hanya diruangan pengap beraroma macam-macam ramuan yang Ia buat. Ramuan yang ia pelajari dari buku peninggalan Severus atau yang Ia ciptakan sendiri.
Harry dan Ron pun sama, yang membedakan ketiganya hanya ditugasnya. Harry yang menjadi Wakil Kepala Sekolah termuda di Hogwats dan Ron yang menjadi Penanggung Jawab Asrama Gryffindor. Harry dan Ron masih sering bertemu, berbeda dengan Hermione, wanita itu tidak pernah keluar ruangannya kecuali jika Ia ingin ke Hutan Larangan untuk mencari bahan-bahan ramuannya. Jika ketiganya tidak sengaja bertemu, mereka hanya saling tegur sapa saja tidak seperti dulu, rasanya, Asing.
Hermione terlalu larut dalam Ramuan yang Ia ciptakan, bahkan untuk mengurus dirinya sendiri pun jarang Ia lakukan. Rambut yang Ia biarkan memanjang tanpa memotongnya pun Ia ikat bergemul sedemikian rupa, Hermione selalu mengikat rambutnya, kecuali ketika Ia mandi, bahkan ketika rambutnya masih basahpun tetap Ia langsung ikat. Jam tidurnya pun tidak karuan, bahkan Hermione bisa tidak tidur selama 24 jam jika ramuan yang Ia buat belum selesai dan ketika kantuknya tidak bisa ditahan lagi, Ia bisa tidur dimana saja, bahkan tidur posisi berdiri pun Ia bisa.
Pagi ini, Hermione bertugas mengajar murid tahun kedua. Hermione sudah siap didalam ruangan kelasnya dengan pemandangan meja yang penuh dengan botol-botol ramuan. Satu persatu murid nya datang dan Hermione mulai mengajar.
Setelah kelasnya selesai, Hermione berniat pergi ke Hutan Larangan sebelum gelap untuk mencari bahan-bahan ramuan yang hampir habis. Hermione beraparasi dari ruangan kerjanya menuju Hutan Larangan. Setelah sampai dengan beraparasi Hermione langsung memulai memanen berbagai bahan ramuan yang tersedia disana. Ketika sedang asyik memanen, Hermione merasa ada sepasang mata memperhatikan Dia. Tetapi Hermione tidak memperdulikannya walaupun jantungnya berpacu lebih cepat karena Ia takut bertemu manusia serigala seperti tempo hari lalu.
Ketika Hermione merasa bahan-bahan yang Ia perlukan sudah cukup, Hermione bersiap-siap kembali ke Hogwarts dengan beraparasi. Belum sempat Ia beraparasi, Hermione mendengar suara dibelakangnya, suara yang Ia rasa tidak asing lagi ditelinganya."Darah lumpur rupanya." Suara berat itu menembus telinga Hermione membuat sang empunya terkesiap.
Hermione membalik pandangannya ke belakang dan melihat satu sosok laki-laki dengan tubuh lebih besar darinya memakai jubah dan kemeja hitam serta warna rambut yang mencolok penglihatannya, Draco Malfoy.
"Malfoy." Tubuh Hermione hampir terhuyung kebelakang sebelum tangan kekar Draco menangkap lengan mungil Hermione. "Oh tidak, tanganku ternodai karena memegang tangan Si Darah Lumpur menjijikan" Draco melepas genggamannya dan membuat Hermione jatuh sepenuhnya kearah belakang. Tatapan Draco tidak berubah, tatapan kebencian terhadap Hermione, sama seperti awal mereka kenal pada tahun pertama. Hermione menatap mata Draco dengan seksama, pupilnya masih sama, berwarna biru keabuan, menawan dan mematikan.
"Kenapa kau disini?" ucap Draco dengan ekspresi sombongnya, "Menjual diri pada manusia serigala?" lanjutnya dengan senyum kesombongannya.
Hermione bangkit dari tempatnya jatuh dan berdiri tepat didepan Draco. "Kau yang sedang apa disini? Bukankah kau seharusnya berada di Kementrian Sihir dan mengurus persoalan Darah Murni mu itu?!" Hermione memutar bola matanya malas dan mengejek Draco.
"Dasar wanita jalang." Draco mengucapkannya dengan enteng dan langsung beranjak meninggalkan Hermione lalu pria itu beraparasi yang entah kemana perginya.
Hermione masih berdiri bergeming menatap nanar, memikirkan kejadian yang baru saja Ia alami. Hermione tidak bertemu Draco sejak Peperangan yang menewaskan Voldemort, Ia hanya mendengar bahwa Draco bekerja di Kementrian Sihir menggantikan Ayahnya yang kini berada di Azkaban. Hermione tidak mengira Ia akan bertemu Draco di Sore hari seperti ini.
Draco Malfoy yang Ia kenal kini berbeda. Postur Badannya lebih besar dari terakhir kali Hermione lihat, bahunya semakin melebar, rahangnya semakin berubah dan wajahnya berubah menjadi lebih mengeras. Tetapi, Draco semakin tampan.
Hermione kembali tersadar dan langsung beraparasi ke Kastil dan langsung menuju kamarnya untuk membersihkan diri karena sebentar lagi makan malam.
![](https://img.wattpad.com/cover/344664708-288-k249135.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CONFRACTUS
FantasyMenceritakan kisah Draco Malfoy dan Hermione Granger setelah kematian Lord Voldemort. Note : Stories created by the Author and there is no element of plagiarizing previous stories or anything like that.