~1~

7.5K 291 17
                                    

>Hwangfiha<

~Happy Reading~


Semesta berjalan dengan riang ke kampusnya, hari ini adalah hari pertamanya masuk kampus.

Setelah melalui banyak perjuangan akhirnya dia resmi menjadi mahasiswa fakultas hukum di universitas chulalongkron dengan jalur beasiswa.

"Loh!, itu bukannya gema ya?."

Mata cantik itu membulat lucu ketika melihat sosok yang dicarinya selama ini.

Gema suttaya pangerannya yang telah lama hilang.

Saat kelas dua SMA, gema tiba-tiba saja pindah dari sekolah mereka dulu. Padahal semesta belum puas mengejar cinta dari pria itu dan sekarang mereka ada di universitas yang sama, membuat semesta sangat bahagia.

Setidaknya dia mempunyai kesempatan lagi untuk mengejar gemanya.

"Pengen nyapa, tapi takutnya gema lupa ama gue kan malu nantinya. Huff..!, nanti aja deh".

Semesta kembali ke kelasnya, mengurungkan niat untuk menyapa gebetan lamanya itu.

Di kelas, tidak ada satupun yang menyapanya, ini Masi awal jadi kemungkinan orang-orang di kelas ini Masi terlalu canggung untuk saling menyapa.

Semesta mengambil bangku paling pojok di belakang.

Semesta tidak terlalu suka keramaian. Mungkin, memilih untuk duduk di bangku paling belakang pilihan yang bagus untuk saat ini.

Seisi kelas yang tadinya riuh, seketika diam. ketika kedatangan seorang yang membuat semesta membulatkan matanya kaget, sosok yang menjadi pusat perhatian adalah gema suttaya

"Gema sekelas ama gue?, kok bisa?!".

Semesta memperhatikan gema yang baru saja masuk ke dalam kelas dan sepertinya benar tebakannya gema berada di kelas yang sama dengannya. Liat saja sekarang pria tampan itu sudah duduk di bangku paling depan. Ciri khas seorang gema suttaya tidak pernah berubah ternyata.

"Tambah ganteng aja mas crush!!"

Semesta tersenyum cerah, niatnya untuk mendekati gema semakin bertambah dia hanya ingin gema tau jika ada manusia yang menyukainya selama bertahun-tahun. Dan itu dirinya!.

Seperti pada kampus-kampus lainnya,di hari pertama masuk kampus, para dosen belum ada yang masuk untuk memulai pembelajaran,karena tiga hari kedepan adalah masa ospek para mahasiswa untuk lebih mengenal lingkungan kampus.

Para mahasiswa lainnya memilih jalan-jalan di sekitar kampus. Sedangkan semesta, sibuk memandangi gema yang sedang fokus belajar, sangat rajin bukan?. Ya!, seorang gema selalu seperti itu. Belajar dan belajar padahal gema itu sangat pintar.

Semesta ingin menyapa gemanya, semoga gema masi mengenalnya.

"Gem..?"

Pria itu menoleh sedikit dan kembali fokus pada bukunya.

"Gema., lu masih kenal gue ngak sih?".

Tidak ada jawaban dari pria itu.

"Gemm".

"Gemaaa".

"Suttayaaa".

"Ishh gem!!".

Gema menutup bukunya dengan kasar.
kemudian, menatap semesta dengan tatapan dingin.

Hanya satu ingatannya tentang sosok di hadapannya ini.

Sosok yang mengejarnya dari kelas menengah pertama. Walaupun, dia selalu menolak pria ini. Nyatanya pria di hadapannya ini tidak menyerah begitu saja.

Sampai dimana, ia risih dan memutuskan pindah ke sekolah yang lain. Agar tidak diganggu lagi oleh mahkluk menyebalkan seperti semesta ini.

Tapi sepertinya masa-masa kuliahnya akan jauh dari kata tenang. Karna, sekarang si pengganggu itu datang lagi.

"Lu ngikutin gue lagi?, belum puas lu gangguin gue?".

"Idih!, pd banget lu. Gue aja ngak tau kalau lu nya masuk di sini juga".

"Alasan lu ngak berkelas banget!. Jauhin gue,gue nggak mau di ganggu parasit kaya lu. Paham bahasa manusia kan?".

"Mood lu jelek banget gem, gue ngak mau ngejauhin lu!. Prioritas hidup gue yah gangguin lu. Hha".

"Lu kapan matinya sih?, bosen gue liat lu mulu."

"Ya nanti lah gue mati, tapi gue mau buktiin ke lu dulu kalau rasa suka gue tuh tulus ke lu".

"Sinting".

Gema memilih pergi dari sana, berurusan dengan semesta membuatnya pusing.

"Kira-kira kalau gue mati, lu bakalan sedih nggak sih gem?". Gumam semesta

Semesta menatap punggung gema yang menjauh.

Sudah begitu lama semesta mencoba mendekati gema, tetapi pria itu selalu menolaknya.

Bahkan yang paling parah, gema pernah memukulnya sampai babak belur saat kelas 1 SMA. Tapi semesta tidak akan pernah menyerah untuk meyakinkan gema jika cintanya begitu besar untuk gema.

~continued~

GemaSemesta (Geminifourth) [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang