>Hwangfiha<
~Happy reading~
Hari ini seperti biasa, semesta akan menunggu gema di gerbang kampusnya, dan setelahnya dia akan menyapa gema dan sedikit mengganggu pria itu. Seperti itulah kegiatan semesta setiap pagi.
Semesta menatap jam di ponselnya. Tersenyum jahil,dan mulai menghitung dalam hati
"Satu..."
"Dua..."
"Tig_..."
"Gotcaa!!"
Sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan gerbang kampus, gema keluar dari mobil dan menatap malas pada sosok yang berdiri dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya.
"Pagi gemaaa, lu makin tampan aja ihhh, kan gue jadi tambah cinta gitu".
Gema mengabaikan ocehan pria di sampingnya ini, berjalan ke kelasnya dengan semesta di sampingnya.
"Gemaaa, sarapan di kantin yukkkk, gue lapar nihh".
"Gem?, lu udah sarapan belom?".
"Gema suttayaaa!.. jawab kek, bisu beneren baru tau rasa!".
"Gem...makan yukkk, gue traktir dehhh".
Gema menghentikan langkahnya.
"Emang lu mampu bayarin makanan gue?, lu aja bergantung ama beasiswa, sadar diri itu penting".
"Wah wahhh!, ngeremehin nih?, yaudah ayok ke kantin gue yang traktir makan buat lu".
Gema memutar matanya malas, mood paginya rusak karna pria yang terus-terusan mengoceh ini.
Perjalan ke kelas terasa sangat menyebalkan untuk gema. Karena, bocah semesta itu terus saja membujuknya untuk makan bersamanya.
"Gemmm,tawaran gue tadi masih berlaku lohhh"
"Lu yakin ngak mau nih?,ngartis banget sumpah!untung sayang, kalau ngak udah gue buang ke tongsamapah depan kampus. Hha".
Sampai dalam kelas semesta masih saja berbicara, membuat gema pusing.
Tidak ada tanggapan dari sosok yang sibuk dengan bukunya itu, semesta memilih duduk di bangku samping gema, merebahkan kepalanya di meja dan menatap gema yang sedang serius.
"Makin ganteng deh, kok bisa sih gue suka ama lu gem?, lu kalau ramah dikit aja kayaknya kita udah pacaran dari dulu".
"Gem,kira-kira kalau gue mati lu sedih ngak sih?"
Gema mengabaikan semesta dan lebih fokus ke bukunya.
"Gemmmmm, gue laper!! temenin makan yuk".
Brakkkk!!!..
"Lu bisa ngasih ngak gangguin gue sehari aja?, lu tuh di kasih tau pake bahasa apa biar paham ah!!!, gue risih lu gangguin mulu kayam gini sialan!!!".
"Y-ya maaf, gue kan cuman pengen di temanin makan aja gem".
Gema dengan emosi menarik kerah baju semesta dan melayangkan pukulan pada wajah manis itu.
"Stop gangguin gue bisa nggak!?".
Setelah pertengkaran kecil itu, gema semakin mengabaikannya, dan itu membuat semesta sedih.
Jam menunjukkan pukul satu siang dimana, semua mahasiswa kembali kerumah masing-masing.
Gema selaku ketua tingkat harus mengunci ruang kelas sebelum pulang.
Tapi bagaimana dia menjalankan tugasnya jika di bangku pojok masi ada manusia yang sedari tadi tidur dengan pulas, mau tak mau gema harus membangunkan pria yang selalu mengganggunya itu.
Belum sempat gema membangunkan nya, semesta lebih dulu bangun karna suara ponselnya sendiri.
"Ck"
Suara decakan malas keluar dari bibir semesta saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya.
"Anak brengsek!!,pulang cepat!!"
Semesta menjauhkan ponsel dari telinganya saat mendengar suara wanita yang ia sebut "ibu" memakinya dengan suara keras.
"Iya".
Setelah menjawab panggilan tersebut, semesta mematikan telpon dan membereskan barang-barangnya, dia baru sadar ternyata gema masih di kelas dan sedang menatapnya.
"Eh?.! sorry ya, gara-gara gue lu belum pulang ya?, duhh maaf banget nih, abisnya mimpi gue indah banget jadi gue malas bangun. Hha".
"Waktu gue ke buang sia-sia cuman buat nungguin lu, jadi lu cepat pergi!!".
"Iya iya! jahat banget perasaan. gem, kalau besok gue ngak masuk bilang ke dosen gue izin yah?. Dan lu jangan kangen ama gue hha, udahlah gue mau pulang, bye cintaku!!!".
Gema menatap malas pada semesta yang keluar dari ruangan kelas dengan wajah yang sedikit masam. Apa pria itu ada masalah?, ah! Sudahlah itu bukan urusan gema. Kan?..
~Continued~
KAMU SEDANG MEMBACA
GemaSemesta (Geminifourth) [REVISI]
Novela JuvenilTentang Semesta Narrawat yang menjadikan seorang Gema Suttaya sebagai semestanya, menjadikan pria dingin dan cuek itu sebagai penyemangat hidupnya. "gem gue suka ama lu." "tapi gue ngga." Perjuangan seorang semesta pria manis yang kisah hidupnya tid...