~5~

3.3K 259 14
                                    


~Happy reading~

Selesai makan malam, gema mengambil bantal dan selimut di kamarnya.

"Gem, l-lu ngak perlu tidur di luar gue aja yang di luar" tahan semesta, dia merasa tidak enak pada gema. Ini juga salahnya!

"Lu mau gue di hukum lebih berat dari ini?, nurut aja! gue juga mau main game di luar" ucap gema

"I-ikut" cicit semesta pelan, gema menatap semesta yang menunduk

"Terserah" ucap gema final, dia tidak ingin berdebat dengan pria yang lebih kecil darinya ini.

Semesta tersenyum, jika gema mengatakan terserah berarti pria itu mengizinkannya untuk ikut.

Keduanya menuju ruang yang terpisah dari rumah utama gema, terlihat rumah kecil yang cukup nyaman. Di sana sudah ada tempat tidur dan tv beserta set lengkap game.

Gema menatap semesta yang menganga menatap rumah kecil yang dia buat untuk dirinya sendiri. Jika gema merasa bosan di kamarnya, dia akan menghabiskan waktunya di rumah kecil ini. mengapa semesta bereaksi seperti belum pernah melihat rumah seperti ini?. Aneh!

"Mangap mulu, di masukin lalat baru tau rasa!"

Semesta dengan cepat menutup mulutnya

"Gem.."

"Ngomong lagi, gue cipok!" ancam gema

Semesta yang ingin bertanya kembali menutup mulutnya, tapi setelahnya dia tersenyum jahil.

"Kaya yang berani aja nyipok gue lu gem, oh iya gem! kok bisa sih lu ada rumah kaya gini?, gue juga pengen deh, biar gue ngak pulang kerumah lagi, gue bosen di ru.."

Cupppp

Semesta tertegun, apa tadi?!. Gema benar mencium bibirnya?!, seriusan?.

"Diam sat, lu berisik banget!!"

"G-gem pukul gue!, takutnya gue cuman mimpi lu cium gue plisss"

Plakkk

Gema menampar pipi semesta membuat semesta yakin ini bukan mimpi, karena tamparan gema terasa sangat sakit.

"Ai satt, lu mukulnya kek ada dendam ke gue bangsat! sakit bangett!".

Cupp

Gema mencium pipi semesta yang sedikit memerah karna tamparannya barusan

Semesta total memerah, seluruh wajahnya memerah dan dadanya berdetak abnormal.

"Gem gue saranin sih kalau mau cium kasih kode dulu, ngga aman banget buat jantung gue!"

"Aneh!"

Semesta mengusap dadanya yang sedikit sakit, sedangkan gema fokus bermain game seperti tidak terjadi apapun, wajah itu datar seperti biasanya.

Semesta memperhatikan gema yang bermain game, tak lama ponselnya berdering.

semesta menatap layar ponselnya lama, gema yang gemas dengan tingkah semesta yang lamban. Gema dengan cepat merebut ponsel dari tangan semesta, dan mengangkat telpon yang masuk tanpa melihat nama yang tertera di sana.

"Hal.."

Baru saja gema ingin mengatakan hallo, tapi yang dia dapatkan adalah suara seorang wanita yang meneriaki dan memaki nya?, sialan!

"Anak sialan lu dimana bangsat?!! pulang atau lu gue bunuh, anak sialan tidak tau diri!! seenggaknya lu bantuin gue nyari duit buat gantiin tenaga gue yang ngerawat lu, lu emang anak yang ngak tau di untung!!!! mati aja lu sialan!!, dasar gay sialan!!gue nyesel ngelahirin anak gay kayak lu!!! anak anj..."

GemaSemesta (Geminifourth) [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang