~3~

3.4K 257 19
                                    


~happy reading~

Dua minggu ini semesta absen dari perkuliahan, membuat gema bingung kemana anak itu sebenarnya?.

"Sudah tau kuliah di tanggung pemerintah, malah banyak absennya, kayaknya emang mau berhenti kuliah tuh anak. Bagus lah! Jadi gue bisa bebas"

"Lu ngomong sama buku gem?, seram amat lu"

Gema menatap satya, teman sebangku gema itu menatap gema dengan pandangan horror.

"Jangan gila dulu bos, lu harus sukses!!"

"Gaje lu"

Gema pergi meninggalkan temannya itu, dari pada menghadapi si pria drama yang akan membuatnya lelah, lebih baik gema menghabiskan waktunya di perpustakaan. Itu akan lebih menyenangkan.

Gema memang sedang memegang buku, tapi pikirannya ke tempat lain. Dan lucunya gema sedang memikirkan semesta yang menghilang entah kemana.

Gema mengambil ponselnya, membuka grub kelasnya dan mencari nomor ponsel semesta.

Menatap lama nomor itu, gema bimbang, apakah dia harus menelepon semesta?, Ck! bagaimana jika anak itu mengira gema sudah mulai menyukainya?

"Gue cuman mastiin aja, ini tugas gue sebagai keting kan?"

Gema mendial ikon telpon, dengan cemas gema menunggu balasan dari pria di sebrang sana.

Cukup lama gema menunggu hingga telpon itu tersambung.

"Hal_lo..?"

Plakk!!!

Bugh!!

"Anak bodoh, gue belum selesai mukulin lu, dan lu dengan santainya ngangkat telpon?!! Siapa yang ingin menelpon pria gay murahan sepertimu hah?!!"

Gema menjauhkan ponselnya, melihat apakah benar ini nomor semesta atau bukan. Dan itu benar nomornya semesta, lalu siapa wanita yang berteriak tadi?.

"Permi...?!"

Baru saja gema ingin berbicara, panggilan telpon terputus begitu saja.

"Nelpon nih anak biar ngak khawatir, malah habis teleponan gue makin khawatir. sial!!"

Gema membanting buku bacaan yang sedari tadi tidak dia baca itu.

Pulang dari kampus gema memutuskan untuk kerumah semesta, karena dosen-dosen selalu menanyakan kabar semesta, gema selaku ketua tingkat harus bertanggung jawab atas anggota kelasnya.

Gema memutuskan ke rumah semesta, ingat! Ini hanya tugasnya sebagai keting! Tidak ada hal lain!!

Gema tiba di depan rumah sederhana yang sangat tidak layak huni.

"Ini rumahnya semesta ngak sih?"

Baru ingin mengetuk pintu rumah itu, gema di kejutkan dengan semesta yang keluar dari rumah, dengan banyak luka lebam di tubuhnya, gema bisa melihat karna semesta hanya memakai kaos lengan pendek dan celana di atas lutut. Yang membuat lengan serta betis semesta yang di hiasi banyak luka terlihat jelas di mata gema.

Semesta yang baru keluar rumah di kejutkan dengan kehadiran gema.

"Lahhh gem?,lu beneren datang?,ihhhh seneng bangettttt!!!"

Wajah yang mulanya murung seketika menjadi ceria saat melihatnya, gema yakin semesta punya dua kepribadian.

"Gue kesini cuman di suruh dosen buat ngecek lu, besok lu masuk gue malas di tanyain dosen karna lu ngak masuk"

"Bilang aja lu kangen gue kan???,gimana rasanya dua minggu tanpa gue?!"

"Gue bersyukur sih, lu kalau sakit usahakan sebulan yah, terus bikin surat sakit biar dosen ngak nanyain lu dan hidup gue aman dari gangguan parasit kayak lu"

Semesta diam, dia tersenyum tapi senyum itu seperti di paksakan.

"Lu pulang aja gih, hati gue sakit nih karna omongan lu, lu pasti juga ngak nyaman di sini kan?, lu balik aja..makasih udah jengukin gue".

"Siapa juga yang betah lama-lama di tempat kumuh kayak gini"

Gema pergi dari sana, sedangkan semesta kembali masuk kedalam rumahnya.

Baru saja beberapa langkah gema mendengar suara teriakan kesakitan dari dalam rumah semesta dan makian seorang wanita dari dalam sana, tapi namanya gema suttaya mana perduli dia, itu urusan semesta bukan urusannya.

~continue~

GemaSemesta (Geminifourth) [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang