Namaku hasna, kisahku berawal ketika aku menginjak akhir kelas 5 sd.
"hasna, setelah lulus dari sd, kamu kamu mau nggak masuk pondok?" ujar mama sambil membaca majalah tanpa melihatku yang kaget karena mendengar ucapan mama.
" apa ma, masuk pondok?
" iya, kenapa? enak loh masuk pondok, kamu bisa punya banyak teman terus kamu bisa memperluas ilmu agama juga."
mendengar perkataan mama, aku terdiam sejenak sambil memikirkan perkataan mama.
"hasna, gimana? mau nggak? Malah diam aja." desak mama, karena penasaran dengan jawabanku.
tanpa berpikir panjang, aku langsung mengiyakan ajakan mama.
aku lansung mengiyakan ajakan mama karena membayangkan betapa enaknya memiliki punya banyak teman, kebetulan aku juga pengen belajar bahasa Arab.
1 minggu setelah aku dan mama ngobrol tentang pondok, aku mulai belajar dengan giat karena dua minggu lagi aku akan menghadapi ujian kenaikan kelas.
2 minggu kemudian..
waktu yang ditunggu tunggu pun tiba. karena hari pertama aku tidak mau terlambat, aku berangkat kesekolah lebih awal dari biasanya dan aku diantar oleh ayah.
setelah menempuh waktu 10 menit di perjalanan, akhirnya aku sampai di sekolah.
aku pun mencium tangan ayah dan aku langsung bergegas pergi menuju kelas.
sesampainya di kelas, aku langsung mencari kursiku dan setelah menemukannya aku langsung duduk di kursiku.
karena waktu ujian masih belum dimulai, aku mengeluarkan buku pelajaran yang akan di ujiankan.
karena masih ada waktu 30 menit, aku sempatkan untuk belajar sebentar.
tak berapa lama kemudian, nanda sahabatku datang dan duduk di kursinya yang berada di belakangku.
"rajin amat neng"
" Iya nih, nggak sempat belajar tadi malam"
"Ooo, begitu" Sambil mengangguk- aggukan kepalanya.
tak berapa lama kemudian, bel masuk berbunyi. aku langsung memasukkan buku ku ke dalam tas dan beberapa menit kemudian guru pengawas datang.
ujian hari pertama berjalan dengan baik, setelah menjawab pertanyaan pertanyaan ujian dengan yakin, aku langsung mengumpulkan kertas ujianku dan aku segera keluar dari kelas dan di susul dengan nanda.
" hasna, nanti sore main yuk"
"maaf nanda, aku bukannya nggak mau. tapi aku harus belajar, nggak apa apa kan?"
"nggak apa apa hasna. santai aja, kita mainnya lain kali aja" jawab nanda sambil tersenyum
ketika aku dan nanda hampir mau mendekati pintu gerbang sekolah, dari kejauhan aku melihat mobil ayah yang sudah terparkir disebrang jalan.
" nanda, aku sudah ditunggu sama ayahku. aku duluan ya" pamitku
"iya hasna, hati hati ya"
aku hanya mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan nanda yang sedang menunggu jemputan.
******
Sesampainya di rumah, aku tidak langsung pergi ke kamarku tapi ke kamar orangtuaku, karena orangtuaku ingin ngobrol sesuatu denganku yang mungkin itu sangat penting, terlihat dari wajah ayah mama."Hasna, mama mau ngomong sama kamu."
" Iya ma, mama ngomong apa?" Tanyaku penasaran
"mama pindah tugas ke batam hasna, jadi mau tidak mau kita harus pindah kecuali ayah. ayah gak bisa ikut karena pekerjaan ayah emang disini." jawab mama
" Ini beneran? Tapi kan hasna udah kelas 6 mama, kenapa nggak tunggu hasna sampai tamat?"
"Nggak bisa hasna"
mendengar perkataan mama, aku hanya bisa pasrah.
Aku sebenarnya sedih harus meninggalkan teman temanku, tapi di sisi lain mau tidak mau aku harus ikut mama pindah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suatu kisah dalam hidupku
Randomhasna adalah seorang gadis yang sangat ceria, tapi keceriaan itu hilang ketika dia masuk pondok. pondok adalah hal yang emang diinginkan oleh hasna, karena hasna ingin belajar mandiri. tapi semua itu tidak semulus yang harapkan hasna seperti yang di...