Bab 4

1 0 0
                                    

Hari ini adalah hari yang menegangkan untukku, hari di mana lulus atau tidaknya aku di pondok itu. Aku juga memegang harapan besar mama, aku pengen nya lulus tapi di sisi lain aku pengen nggak lulus.

Seperti kayak ujian kemaren, aku dan orang tuaku berangkat ke kota yang di mana ada pondok ku disana satu hari sebelum hari H pengumuman lolos atau tidak. Mama juga memesan hotel yang sama kayak yang di pesan ketika aku tes kemaren.

.....

Sesampainya di pondok, aku langsung mencari namaku di papan mading yang ada di depan kantor pondok. Awalnya aku kira nggak lulus karena aku tidak menemukan nama ku di daftar yang ada di mading, tapi ketika mataku tertuju ke arah daftar nama yang terakhir, ternyata nama ku termasuk ke daftar orang orang yang lulus. Seketika pikiran untuk tidak yakin sekolah di pondok pun hilang karena bahagia, mama dan ayah memberiku selamat.

Setelah melihat lihat nama, aku dan mama mengurus registrasi dan lain sebagainya yang dibutuhkan.

"Bu, ini ada buku dan baju sekolahnya ya. Kalau untuk kasur bisa di ambil di ruangan sebelah ya ibu" Ucap ustadzah yang berada di depan mama dengan memberikan senyum yang ramah.

"Iya ustadzah, terimakasih" Ucap mama mengerti sambil membalas senyum ustadzah

Aku dan mama segera mengambil kasur dan balik ke mobil karena sudah di tunggu ayah.

Setelah semua urusan selesai, mama mengajakku jalan jalan sambil mencicil barang barang yang akan aku bawa ke pondok nanti.

Selama di mobil, aku ngajak orang tuaku ngobrol sambil nanya ke mama tentang kapan aku masuk ke pondok

"Ma, tadi ustadzahnya ada bilang kapan mulai masuk pondok nggak?"

"Ma, jadi hasna mulai masuk pondok kapan?

" Tadi ustadzahnya bilang, untuk anak baru mulai masuk pondok 1 minggu sebelum puasa sampai minggu kedua pas puasa karena harus penyesuaian dulu sama kegiatan yang ada di pondok. Masuk lagi sesudah lebaran, itu informasi dari ustadzah " Jelas mama

Aku hanya menganggukan kepala dengan pelan tanda mengerti

....

Hari ini adalah hari di mana aku belajar untuk mandiri dan juga pertama kali tinggal berjauhan dari mama dan ayah.

Setelah memasukkan semua barang barang bawaan ke kamar dan meletakkan kasur di tempat yang mau aku tempati, mama pun berpamitan untuk pulang karena urusannya sudah selesai.

"Hasna, mama pulang dulu ya" Sambil tersenyum

"Jangan ma" Sambil menahan tangan mama

Karena aku belum pernah di tinggal jauh sama mama, aku merasa berat buat di tinggal mama. Ya...Walaupun mama sering berangkat, tapi itu hanya berlangsung selama 2 atau 3 hari saja..

"Kenapa? " Tanya mama

"Nggak ada ma" Jawabku tanpa aku sadari air mataku keluar

Mama yang ngerti apa yang aku maksud, mama pun menasehati ku dengan suara ya lembut

"Nggak apa apa, hasna kan harus cari ilmu. Mama senang kalau hasna lulus disini" Bujuk mama

Tanpa disadari, teman yang ada di sebelahku melihatku menangis. Kebetulan kasur ku dan dia bersebelahan

"Nggak apa apa, kan hasna di sini bisa punya banyak teman. Lihat teman teman hasna yang lain, nggak ada yang nangis kan" Masih membujuk ku sambil melihat teman sebelah ku

"Namanya siapa?" Tanya mama ke teman sebelah ku

"Fika tante" Jawab Fika

"Fika, ini hasna" Kata mama

Suatu kisah dalam hidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang